FPI Serukan Jihad Jika Pemerintah Tidak Menangkap Pelaku Pembakaran Masjid di Papua

0
9667
fpi

Imam besar (Front Pembela Islam) FPI, Habib Rizieq Syihab mengeluarkan pernyataan resmi pasca terjadinya insiden pembakaran Musala di Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015).

FPI Serukan Jihad Jika Pemerintah Tidak Menangkap Pelaku Pembakaran Mesjid di Papua. Melalui akun twitter Front Pembela Islam (@DPP_FPI) memberikan pernyataan resmi sebagai berikut.

2. “Itu perbuatan BIADAB !!! Mereka KAFIR HARBI yg harus dibasmi !!! Mereka tlh menodai Agama, Bangsa dan Negara !!!

3. Kita serukan Pemerintah RI, khususnya aparat pertahanan dan keamanan, yaitu TNI dan POLRI, untuk segera mengambil tindakan tegas.

4. Tindakan tegas terhadap para perusuh yang telah membakar Masjid dan menjarah pasar umat Islam di Papua.

5. Sehingga berjatuhan korban dari umat Islam pada Jum’at pagi di Hari Raya Idul Fithri 1436 H.

6. Termasuk seluruh pengurus Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Badan Pekerja Wilayah Toli – Papua yg tlh provokasi masyarakat Nashrani Papua

7. Provokasi melalui Surat Edaran tanggal 11 Juli 2015 yang ditanda tangani Pdt. Navus Wenda dan Pdt. Marthen Jingga

8. Yg melarang Perayaan Idul Fitri bg umat Islam & Pemakaian Jilbab bg muslimah di seluruh Wilayah Tolikara – Papua.

9. Begitu juga para MISSIONARIS ASING yang selama ini terlibat bekerja-sama dengan GIDI. Tangkap mereka !!!

10. Saya serukan jgn sampai lebih 2 x 24 jam, para perusuh & aktor intelektualnya serta misionaris asing yg terlibat, harus sgr ditangkap.

11. Sebelum para JIHADIS dari seluruh pelosok Tanah Air turun ke Papua untuk mengeksekusi mereka dengan prinsip ….

12. … Luka dibayar dengan Luka, dan Darah dibayar dengan Darah, serta Nyawa dibayar dengan Nyawa. Sekian.

Dari akun @kedahtawakal diketahui pula bahwa Gereja Injili di Indonesia (GIDI) telah menjalin kesepakatan dengan ISRAEL sejak November 2006. 


Mudah-mudahan pemerintah bisa cepat menangani kasus ini dan tidak muncul konflik berbau SARA. Apalagi FPI telah siap untuk Jihad dan berangkat ke Papua.

BACA JUGA