Bidhuan.id – Apa saja yang menjadi faktor penghambat perubahan sosial?
Faktor ini menjadi sebuah permasalahan yang kerap terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Faktor ini timbul karena adanya kepuasan terhadap apa yang sudah diraih atau didapat. Faktor perubahan sosial ini tidak bisa lepas dari sebuah kegagalan yang terjadi di dalamm perubahan sosial.
Ada beberapa contoh faktor penghambat perubahan sosial seperti yang kami jelaskan di bawah ini:
- Adanya sekelompok masyarakat tradisional yang masih beranggapan bahwasanya pendidikan formal (pendidikan di sekolah) merupakan hal yang tidak perlu atau bahkan tidak penting. Mereka beranggapan bahwa membantu orang tua dalam pekerjaannya atau mungkin langsung bekerja merupakan hal yang lebih baik. Bahkan, ada yang sampai beranggapan jika ada anggota masyarakat yang memutuskan untuk sekolah, maka ia sudah dianggap sebagai seseorang yang melanggar nilai serta norma sosial. Kondisi inilah yang sudah tentu akan menghambat proses perubahan sosial.
- Adanya sekelompok masyarakat Badui yang selama ini sudah terkenal sebagai kelompok yang selalu berpegang teguh pada tradisi. Mereka berpegang teguh untuk tidak menggunakan teknologi macam apapun. Mereka masih memanfaatkan kebaikan yang berasal dari alam yang digunakan untuk kebutuhan dan kegiatan sehari-hari. Hal ini menjadikan masyarakat Badui menjadi kelompok tidak membuka diri akan perubahan sosial seperti yang terjadi pada masyarakat Indonesia pada umumnya.
Baca: 4 Masalah Sosial di Indonesia yang Wajib Diatasi Di Lingkungan Masyarakat
Faktor Yang Menghambat Perubahan Sosial
Di bawah ini akan kami jelaskan apa saja yang menjadi faktor penghambat perubahan sosial. Setelah membaca informasi yang kami berikan diharapkan anda bisa paham dan bisa berkontribusi untuk menjadi seorang agent of change demi Indonesia yang lebih maju dan lebih baik.
1. Faktor penghambat perubahan sosial budaya
Salah satu faktor yang menjadi penghambat terjadinya perubahan sosial adalah karena adat dan kebiasan. Seperti yang sudah kami jelaskan bahwa ada sekelompok masyarakat tertentu yang sampai sekarang masih sangat berpegang teguh terhadap adat istiadat. Adat dan juga kebiasaan merupakan hal yang harus terus dipegang teguh di dalam setiap langkah dimana pun dan kapan pun.
Adat dan juga kebiasaan masyarakat yang satu cenderung tidak sama dengan yang dimiliki oleh masyarakat yang lainnya. Jika nantinya adat serta kebiasaan tersebut telah mengalami krisis dimana ia sudah tidak efektif dan relevan lagi di era sekarang, tetap saja adat dan juga kebiasaan tidak pernah berubah. Alasannya adalah karena kedua hal tersebut sudah sering dilakukan dan diterapkan sehingga sulit untuk merubahnya.
2. Faktor penghambat perubahan sosial secara internal dan eksternal
Faktor internal adalah faktor yang berhubungan dengan diri kita sendiri. Sementara faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar. Di bawah ini akan kami jelaskan mengenai apa saja yang menjadi faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap terhambatnya perubahan sosial.
- Kurang adanya hubungan antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya sehingga mengakibatkan kelompok masyarakat tersebut tidak dapat mengetahui terjadinya perubahan dan pengembangan yang terjadi pada masyarakat yang lainnya.
- Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terhambat akibat kelompok masyarakat tersebut bersifat tertutup dan lebih memilih menggunakan fasilitas yang disediakan oleh alam.
- Masyarakat yang masih bersikap mengagungkan nilai-nilai tradisi dan memiliki sikap cenderung konservatif.
- Terdapat sebuah kepentingan yang kuat, dimana orang-orang selalu mengidentifikasikan dirinya dengan usaha maupun jasa-jasa yang telah ia perbuat.
- Memiliki kekhawatiran akan terjadinya kegoyahan di dalam integrasi dan nilai-nilai dalam budaya.
- Memiliki prasangka negatif terhadap hal-hal yang berbau asing, khususnya yang berasal dari barat. Hal ini merupakan dampak dari penjajahan.
- Hambatan yang berkaitan dengan ideologis. Setiap adanya perubahan yang terjadi pada faktor rohaniah akan dianggap berlawanan dan menentang terhadap ideologi yang sudah dipegang teguh sejak dahulu yang sudah dijadikan dasar untuk saling berintegrasi.
- Tradisi maupun kebiasaan yang mendarah daging sehingga sangat sulit untuk diubah.
Baca: Parah! Karena Hukum Adat, Bunuh Burung Kasuari Adalah Biasa di Papua
3. Faktor penghambat perubahan sosial dan contohnya
Salah satu faktor yang berperan penting atas terhambatnya perubahan sosial adalah sebuah sikap yang konservatif alias tertutup. Sikap yang seperti ini membuat orang atau kelompok masyarakat takut jika harus menerima adanya perubahan sosial meskipun pada dasarnya akan berdampak positif bagi mereka.
Terlebih lagi jika perubahan yang terjadi berasal dari Barat. Hal ini tidak lepas dari trauma atas pengalaman yang pernah dijajah selama bertahun-tahun. Mereka beranggapan bahwa apapun produk yang berasal dari luar, khususnya yang berasal dari Barat akan memberikan pengaruh yang buruk terhadap masyarakat. Maka dari itu, sikap seperti inilah yang harus dihindari jika berkeinginan mengalami perubahan untuk menjadi pribadi yang maju dan lebih baik.
4. Vested Interest sebagai faktor penghambat perubahan sosial
Apakah anda tahu apa itu vested interet? Vested interest merupakan kepentingan yang sudah tertanam secara kuat yang bersifat kolektif yang terjadi di masyarakat. Hal ini menjadi sebuah penghalang untuk terjadinya perubahan sosial karena mereka akan susah meninggalkan nilai-nalai yang sudah lama dan tidak relevan menuju nilai-nilai baru yang memang sangat dibutuhkan.
Baca juga: Bisnis beras: Trik Mengelola Stok, Mencari Suplier, Penentuan Kualitas dan Target Pasar
Kita tahu bahwa perubahan sosial akan mengajak dan bahkan memaksa kita meninggalkan nilai-nilai lama yang sudah tidak relevan. Jika nilai itu baik, sudah seharusnya kita meninggalkan nilai yang lama agar kita menjadi pribadi yang mengalami dan menerima perubahan sosial.
Demikian informasi tentang apa saja faktor penghambat perubahan sosial. Semoga bermanfaat.