Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di berbagai media online memberikan pernyataan bahwa kerusuhan pembakaran musala di Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015) disebabkan oleh adanya pengeras suara. Salah seorang Netizen yang mengaku tinggal di Papua membantahnya karena muslim Papua yang merupakan minoritas selalu menuruti arahan pemerintah setempat.
Netizen Sindir Pernyataan Jusuf Kalla Tentang Speaker Penyebab Pembakaran Masjid melalui akun facebook Ratono Efendi. Sebelumnya berikut adalah cuplikan berita dari CNN Indonesia
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai penyebab kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Tolikara, Papua pada Jumat (17/7) pagi tadi disebabkan oleh pengeras suara (speaker).
JK menjelaskan, di daerah tersebut ada dua acara yang letaknya berdekatan yang digelar dari dua umat agama berbeda, Islam dan Kristen Protestan.
“Ada acara Idul Fitri, ada pertemuan pemuka masyarakat gereja. Memang asal-muasal soal speaker itu,” ujar JK dalam konferensi pers di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat.
Ia menuturkan, masyarakat seharusnya dapat mengetahui bahwa ada dua kepentingan yang terjadi bersamaan. “Satu Idul Fitri, satu karena speaker, saling bertabrakan. Mestinya kedua-duanya menahan diri. Masyarakat yang punya acara keagamaan lain harus memahami,” kata JK.
Akun facebook Ratono Efendi mulai bersuara atas pernyataan ini
Woii itu umat Islam udh ga pake speaker krn laranganya udh lama.
Pernyataan pemerintah ini dibantah oleh salah seorang muslim yang tinggal di Papua.
“Mohon jgn berkomentar aja pak JK,” ujar @NasutionMukri di laman twitternya (17/7).
Mukri Nasution menambahkan:
“Klo mslh speaker slm ini ummat Islam mematuhi itu, di Yahukimo jg larangan pake speker dihormati kok.
“Ini bukan mslh speker pak JK, Muslim di Papua cukup tau diri kok klo kami minoritas, larangan speaker, gak bikin plang nama di depan mesjid dipatuhi.”
“Slama ini kami tak brsuara krn kami nyadar kami minoritas, nah ini sudah kterlaluan.
Apa harus terus bungkam?”
“Larangan berjualan hari minggu, kami hormati itu. Apa lagi yg kalian inginkan?”
“Denda jika ada yang buka toko di hari minggu, ummat islam mana yg gak patuhi, tp ini klen larang shalat?”
Dari SURAT LARANGAN IDUL FITRI yang dikeluarkan GIDI (Gereja Injil Di Indonesia) juga sudah jelas, mereka bukan mempermasalahkan SPEAKER.
Tapi memang total mereka melarang ibadah Sholat Idul Fitri.
Media juga memelintir berita “Pembakaran Masjid” jadi “Masjid Terbakar.
Mohon bantu sebarkan kalau bisa pakai “SPEAKER” agar berita ini sampai masuk ke istana negara dan di dengar oleh JK.!!!
Bukan hanya itu, akun Andi Nan pun menyatakan hal yang serupa
Saat ini beredar meme speaker JK dari Netizen
Klik halaman berikutnya