Pesan Kemenkes Tentang Bahaya Glaukoma dan Pencegahannya. Pekan lalu merupakan World Glaucoma Week (6-12 Maret 2016). Oleh karenanya, Kemenkes RI melalui akun twitter resminya (@KemenkesRI) menjelaskan dengan datil tentang apa itu Glaukoma, pengobatan, beserta pencegahannya.
Glaukoma adalah penyakit yang berhubungan dengan kelainan saraf pandang, diakibatkan oleh tekanan tinggi pada bola mata.
Glaukoma merusak struktur/fungsi saraf mata menyebabkan gangguan penglihatan secara tetap bahkan kebutaan permanen.
Glaukoma ada 2 jenis, yaitu glaukoma primer dan glaukoma sekunder
Glaukoma primer: diturunkan (ada riwayat keluarga), mengenai 2 bola mata (bilateral), bersifat kronis, sering tidak disadari. Glaukoma Sekunder disebabkan karena trauma kecelakaan/benturan, peradangan, katarak tdk diobati, atau komplikasi penyakit (DM, Hipertensi).
Glaukoma menjadi penyebab kebutaan nomor 2 (setelah katarak) dan merupakan penyebab kebutaan permanen (irreversible) terbesar di Dunia. Glaukoma dijuluki “Si Pencuri Penglihatan” karena sering tidak terlihat gejala shg penderita tdk menyadarinya.
Sebagian besar penderita Glaukoma tidak menyadari dan baru mencari pengobatan saat kondisi sudah parah. Glaukoma tidak bisa dicegah, namun Deteksi Dini penting untuk mencegah kebutaan.
Risiko Glaukoma: berusia >40th, ada riwayat dari keluarga, mata merah (akut), sering menabrak/tersandung bila berjalan. Tutup sebelah mata, cek luas lapang pandang mata Anda. Lalu lakukan sebaliknya, apa hasilnya sama?
Pemeriksaan mata utk mendeteksi Glaukoma salah satunya adalah Tes Tekanan Bola Mata atau Tonometry. Ingat, jangan gunakan obat mata sembarangan. Harus dengan pengawasan dan rekomendasi dokter spesialis mata.