Penjelasan Ilmiah Seputar Penyakit Tidur Sleep Paralysis (Ketindihan Saat Tidur )

0
5388
Penjelasan Ilmiah Seputar Penyakit Tidur Sleep Paralysis (Ketindihan Saat Tidur )
Penyakit Tidur Sleep Paralysis (Ketindihan Saat Tidur )

Bidhuan.id – Pernah merasakan Ketindihan saat tidur? Atau apakah Anda pernah terbangun secara tiba-tiba saat sedang tidur? Dengan kondisi tubuh yang tak dapat digerakan, nafas terasa sesak, ataupun sulit berteriak? Dan ketika terbangun Anda seperti melihat sosok aneh disekitar Anda? Tenang, fenomena tersebut wajar terjadi.

Sleep paralysis (Ketindihan saat tidur) adalah salah satu gangguan tidur , keadaan tubuh tidak mampu digerakkan saat kita dalam keadaan tidur atau saat bangun tidur. Dalam dunia medis fenomena diatas disebut Sleep Paralysis. Namun, orang Indonesia sering menyebutnya ketindihan, tindihan, rep repan, erep erep atau eureup eureup.

Banyak Mitos di masyarakat yang beranggapan bahwa kejadian tersebut merupakan tanda gangguan jin dalam badan kita. Apakah hal itu benar? Yuk simak ulasan nya secara ilmiah dibawah ini.

Apa itu sleep paralysis ? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Apa itu sleep paralysis?
Apa itu sleep paralysis?

Sebenarnya ketika kita tertidur, kita akan melewati empat tahapan, yaitu :

  1. Tahap tidur paling ringan, yaitu tahap pertama dimana kita masih dapat mendengar dan berbicara, namun tidak benar-benar sadar atau setengah sadar.
  2. Tahap tidur yang lebih
  3. Tahap tidur paling dalam.
  4. Tahap REM (Rapid Eye Movement), yaitu tahap dimana mimpi terjadi. Pada tahap ini juga otak akan mengistirahatkan otot-otot tubuh.

Dengan kata lain, pada tahap REM otak akan melumpuhkan sementara tubuh kita sehingga kita tidak dapat bergerak ketika sedang bermimpi. Fenomena tersebut disebut REM Atonia.

Menurut penelitian, sleep paralysis terjadi karena adanya gangguan pada tahap tidur REM. Yaitu adanya lompatan pada tahapan tidur, dari tahap sadar atau mengantuk ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung ke tahap REM. Sehingga pada saat kita tertidur kita akan mudah terbangun. Namun, baru kesadaran atau otaknya saja karena tahap tidur paling dalam tidak terjadi.

Pada saat inilah sleep paralysis terjadi, yaitu dimana kita terbangun secara tiba-tiba dari tahap mimpi atau REM. Akibatnya kita terbangun sadar namun tidak dapat bergerak sama sekali. Dan ini bukan karena tanda tanda gangguan jin ya!

Biasanya orang yang mengalami kelumpuhan tidur ini sulit untuk menggerakkan lidahnya, merasa seperti tercekik, dada sesak, sulit untuk berteriak, dan tidak dapat menggerakkan tubuhnya. Namun, seseorang yang dalam kondisi seperti ini masih dapat membuka matanya, menggerakan bola mata, dan melihat sekitarnya.

Umumnya kelumpuhan tidur tersebut diikuti oleh halusinasi. Jadi, perasaan jika kita melihat sosok menyeramkan disekitar kita saat mengalami sleep paralysis hanyalah halusinasi semata.

Seperti yang ditulis dalam jurnal Gilliam pada tahun 2008, sleep paralysis akan berlangsung selama beberapa menit. Dan akan kembali normal setelah otak dan tubuh kembali berhubungan.

Sleep paralysis dapat dialami oleh siapa saja. Menurut penelitian 20 hingga 45% dari kita setidaknya pernah mengalami sleep paralysis sekali dalam hidup. Dalam  sebuah jurnal yang ditulis oleh Murphy mengatakan bahwa gangguan tidur sleep paralysis ini mulai terjadi sekitar pada umur14-17 tahun. Sedangkan pada orang dewasa persentase mengalami hal ini pada laki-laki dan wanita adalah  seimbang. Sedikit banyak sleep paralysis pasti akan mengganggu kenyamanan tidur Anda. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena biasanya sleep paralysis tidak berbahaya.

[Baca juga: Susah Tidur? Baca Cara Tertidur Pulas Super Cepat cuma 60 Detik ]

Lalu, apa sih Penyebab Sleep Paralysis itu ?

Penyebab Sleep Paralysis
Penyebab Sleep Paralysis
Penyebab sleep paralysis ialah karena kita kurang tidur atau punya jadwal tidur yang seringkali berubah-ubah. Selain itu, posisi tidur juga dapat mempengaruhi. Banyak jurnal mengatakan bahwa tidur dengan posisi terlentang dapat meningkatkan angka terjadinya fenomena kelumpuhan tidur / ketindihan ini.

 

Penyalahgunaan zat kimia seperti minum-minuman beralkohol dan mengonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi pola tidur seperti obat penenang dan deuritic dapat membuat kita terserang sleep paralysis juga. Kejadian pada saat tidur seperti kram pada kaki dan serangan tidur (narkolepsi) dapat pula mengganggu tidur saat tahap REM.

Stress, rasa cemas, dan panik bisa ikut jadi penyebab lain dari ketindihan saat tidur. Berbagai studi pun menunjukkan bahwa sleep paralysis (ketindihan) lebih banyak terjadi pada orang yang mengalami gangguan mental.

Bagaimana Cara Mencegah ketindihan saat tidur (Sleep Paralysis) ?

Cara Mencegah ketindihan saat tidur (Sleep Paralysis)

Berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah ketindihan saat tidur :

  • Mulialah membiasakan diri untuk tidur cukup dan teratur
  • Rileks atau tenangkan diri Anda agar stress berkurang
  • Tidur dengan posisi miring
  • Pola makan yang baik dan kurangi makan makanan yang dapat mengganggu pola tidur Anda seperti yang mengandung alcohol, kafein, dan makanan manis
  • Olahragalah secara teratur

Lalu, apa yang dapat dilakukan saat penyakit tidur Sleep Paralysis terjadi?

  1. Cobalah menggerakan anggota tubuh yang memungkinkan untuk digerakan seperti jari-jari atau lidah. Gerakan secara terus-menerus, hal ini dilakukan untuk memaksa tubuh agar segera bangun dari tidur sepenuhnya.
  2. Cobalah untuk menarik nafas yang panjang dan dalam agar terlepas dari kelumpuhan tidur tersebut.
  3. Ketika sleep paralysis terjadi biasanya mata tetap dapat terbuka dan melihat sekitar. Oleh karena itu, fokuslah dalam menggerakkan mata Anda.
  4. Usahakan untuk tidak panik. Cobalah untuk merilekskan tubuh Anda dan tetap tenang.

Namun, jika sleep paralysis terjadi dikarenakan gangguan tidur seperti narcolepsy atau Anda mengalami setidaknya sekali dalam seminggu dalam kurun waktu lebih dari enam bulan, sangat disarankan untuk berkonsultasi pada dokter.

[Baca juga: Hahaha Gara-gara Ketiduran di Mall, Meme Foto Ibu Ini Terkenal Sedunia]

 

BACA JUGA