Bidhuan.id – Penyakit Hepatitis C merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bila tidak segera ditangani secepatnya. Sehingga, tentu saja banyak orang akan mencari Obat Penyakit Hepatitis C. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang dapat memicu terjadinya inflamasi dan infeksi pada hati. Di Asia Tenggara hingga kini diperkirakan sudah ada sekitar 30 juta orang yang mengidap penyakit Hepatitis C , dan sebanyak 160 ribu orang telah meninggal setiap tahun akibat penyakit ini.
Di Indonesia sendiri, dalam menghadapi penyakit ini biasanya diterapkan terapi dengan kombinasi obat ribavirin (Peg-IFN/RBV) dan pegylated interferon. Namun, terapi ini masih punya banyak kelemahan. Seperti tingginya efek samping dari obat yang digunakan serta keberhasilan dari menggunakan terapi ini pun sangat rendah.
[Baca juga: Daftar Obat ini, Bisa Jadi Pemicu Gangguan Ginjal ]
Hal ini tentu saja membuat banyak pasien mengeluh. Bahkan, pada tahun 2015 mulai muncul berbagai gerakan-gerakan untuk mendorong pemerintah agar segera mengediakan obat alternatif lain yang bernama sofosbuvir.
Obat Penyakit Hepatitis C (Sofosbuvir)
Menurut Ayu Oktariana yang merupakan anggota dari Ikatan Perempuan Positif Indonesia “Sofosbuvir penggunaannya lebih mudah. Selain itu juga cukup dikonsumsi sekali dalam sehari. Bentuknya oral sehingga mudah untuk diminum. Efek samping dari penggunaan Sofosbuvir pun tidak terlalu berbahaya. Biasanya efek samping yang muncul adalah perubahan mood dari penggunanya dan itu pun tidak terlalu berpengaruh. Berbeda dengan obat yang dulu, penggunaannya dengan cara suntik dan tentu saja akan menimbulkan rasa sakit”, sebagaimana dikutip dari detikhealth.
Dulu Sofosbuvir masih belum memperoleh izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Jadi, Sofosbuvir pun belum bisa beredar di Indonesia, para pasien yang membutuhkan obat ini harus berusaha keras.
Sofosbuvir yang dibuat oleh perusahaan farmasi Amerika Serikat tentu saja mempunyai harga yang relatif mahal. Namun, di India ternyata Sofosbuvir sudah tersedia versi generiknya, sehingga para pasien indonesia yang membutuhkan obat ini dengan harga yang relatif lebih terjangkau biasanya akan mencari obat tersebut disana.
Ayu yang tergabung dalam Koalisi Obat Merah pun bercerita mengenai perjuangannya bersama teman-teman agar Obat Hepatitis C ini bisa beredar di Indonesia. Setelah, ia tahu bahwa di India sudah tersedia versi generik dari Sofosbuvir. Ia, kemudian membeli obat tersebut dan melakukan pengawasan dokumennya agar surat edar dari obat Sofosbuvir bisa keluar. Petisi dan proses panjang lainnya pun dilakukan hingga pada akhirnya surat izin edar dari obat Sofosbuvir bisa keluar.
Izin surat edar untuk Sofosbuvir tersebut keluar pada tahun 2016. Walaupun memang proses distribusinya belum dilakukan secara merata namun hal ini tentu saja menjadi kabar baik bagi para pasien Hepatitis C karena tidak perlu lagi mencari obat tersebut sampai keluar negeri.
Namun, meski telah dikeluarkannya izin surat edar. Harga obat hepatitis C tersebut masih terbilang mahal dan belum bisa dijangkau oleh sebagian pasien. Selain itu juga, karena sofosbuvir masih tergolong obat baru. Maka, obat tersebut belum ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Untuk harga obat Kombinasi selama 3 bulan, dijual seharga Rp 12.000.000
Jika anda tinggal di kota-kota besar dan membutuhkan obat hepatitis C ini, anda bisa menemukannya dengan mudah. Misalnya saja untuk wilayah Jakarta, stok obat Sofosbuvir bisa didapat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), kata Dr dr Rino Alvani Gani, SpPD, K-GEH, FINASIM, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
[Baca juga: Waspada! Bahaya 8 Jenis Obat Bebas “OTC”, Jika Penggunaannya Salah]