Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) tampil diacara the Center for East Asia Policy Studies di Brookings Institution sebuah wadah pemikir Amerika Serikat yang berkantor pusat di Embassy Row di Washington, D.C. Dalam acara ini Presiden Jokowi memberikan sambutan dan kemudian diskusi tanya jawab pada tanggal 27 Oktober 2015.
Menjadi hangat ketika sebuah video berdurasi 47.01 yang diupload oleh penyelenggara Brooking Intitutions di youtube dipotong pada saat 2 pertanyaan untuk Presiden Jokowi dijawab 2 kali oleh Jokowi dengan kalimat
“I Want To Test My Minister, please answer the question, ”
Reaksi Netizen Ketika Jokowi Jawab “I Want To Test My Minister” di Amerika bermunculan melalui facebook dan youtube yang mengunggah potongan videonya.
Dikutip dari wikipedia, The Brookings Institution adalah salah satu wadah pemikir tertua di Washington, Brookings melakukan penelitian dan pendidikan di bidang ilmu sosial, terutama ekonomi, kebijakan metropolitan, tata kelola pemerintahan, kebijakan luar negeri, dan ekonomi dan pembangunan global.
Setelah membacakan teks sambutan dalam bahasa inggris, ada 3 pertanyaan dialamatkan untuk presiden Jokowi. Pertanyaan pertama dilakukan oleh pembawa acara tentang sikap Indonesia terhadap China untuk mengatasi friksi dan bahaya politik China, dan Jokowi sukses menjawabnya dengan lugas.
Tetapi sepertinya diluar agenda acara, dengan munculnya 2 pertanyaan berikutnya, James Cassel, CEO dari Cassel Asia yang menanyakan mengenai pembangunan infrastruktur dan sektor pembiayaannya dari swasta. Pertanyaan yang panjang dari Cassel kemudian dijawab oleh Jokowi dengan singkat dan suasana pun lebih santai dengan diwarnai gelak tawa.
“I Want To Test My Minister, please answer the question, but don’t speak longer than my speech” Ungkap Jokowi
Kemudian dijawab oleh Thomas Trikasih Limbong, Menteri Perdagangan Indonesia. Setelah dijawab sempurna, pembawa acara sedikit memberikan sindiran :
“Mr. President I was impressed with this exchange at how good of head chief executive you are. You know how to delegate responsibility without giving up power. ”
“Bapak Presiden Saya terkesan dengan pendelegasian ini, pada seberapa bagus anda sebagai pemimpin. Anda tahu bagaimana untuk mendelegasikan tanggung jawab tanpa menyerahkan kekuasaan.”
Pernyataan ini disambut tawa termasuk Jokowi.
Kemudian pertanyaan kedua muncul dari David Marel yang menanyakan strategi kerjasama antara Indonesia dan Amerika ditinjau dari kerjasama masyarakat sipil. Kembali Jokowi menyerahkan untuk dijawab oleh Menteri Luar Negeri, Retno Restari
“I want to test again my foreign minister, please answer” Ujar Jokowi
Klik halaman berikutnya