Seperti biasanya Dedeh Rosidah atau akrab disapa Mamah Dedeh mengisi acara untuk berceramah di salah satu stasiun televisi nasional. Namun, pada tanggal 14 Juli 2015 yang lalu, Mamah Dedeh dianggap menyindir penyandang autisme dengan menggunakan kata “Autis” sebagai penyebutan bagi orang yang apatis terhadap lingkungannya karena terlalu asyik denga gawai (gadget) mereka.
Heboh! Petisi Serukan Mamah Dedeh Hentikan Kata Autis sebagai Ejekan yang dibuat oleh seorang penyandang autisme, Istiaq Mumu, membuat petisionline di Change.org dan ditujukan untuk Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), PT Indosiar Visual Mandiri dan tentunya Mamah Dedeh.
“Maaf, saya sekarang lihat banyak orang yang autis gara-gara HP (handphone). Ada saudaranya, ada lakinya, ada anaknya, ngariungduduk, cengar-cengir aja sendirian begini, kayak orang gokil,” ujar Mamah Dedeh seperti di video berikut ini
https://youtu.be/VTD__U6A1RU
Dilansir dari kompas.com berikut adalah alasan dibuatnya petisi ini
“Sebagai seorang pendakwah, seharusnya Mamah Dedeh memastikan terlebih dahulu agar ucapan yang dilontarkan oleh dia tidak menyinggung anak yang tidak bersalah ataupun melukai hati orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus atau ABK,” ucap Istiaq.
“Dengan menggunakan kata ‘autis’ sebagai kata cemoohan, maka bertambah lagi satu mata pisau yang harus saya hadapi setiap hari yang bisa ditancapkan ke saya oleh orang-orang awam di sekitar saya,” katanya.
“Autisme bukan sebuah bahan lelucon, autisme bukan sebuah ejekan. Ia adalah sebuah gangguan tumbuh kembang pada anak yang memerlukan penanganan khusus dan penerimaan dari masyarakat, bukan dijadikan cemoohan atau ejekan,” katanya.
Dan berikut adalah petikan isi petisinya yang beralamat di
https://www.change.org/p/komisi-penyiaran-indonesia-pt-indosiar-visual-mandiri-mamah-dedeh-stop-menggunakan-kata-autis-sebagai-ejekan
Pada tanggal 14 Juli 2015 yang lalu, Mamah Dedeh dalam acaranya menggunakan kata “Autis” sebagai penyebutan bagi orang yang apatis terhadap lingkungannya karena terlalu asyik denga gawai (gadget) mereka. Pengguna kata autis yang dilakukan public figure seperti pada kasus Inul (yg lalu meminta maaf), kasus band Syauqi yg menggunakannya dalam lirik lagu mereka, dapat menimbulkan efek buruk.
Alih-alih mengedukasi tentang austime sebagai gangguan tumbuh kembang pada anak, hal ini malah membudayakan hal yang salah, bahwa autisme itu adalah sesuatu yang bisa dijadikan bahan olok-olok ejekan, sehingga masyarakat menganggap hal yang salah ini sebagai sebuah kewajaran dan dianggap biasa saja.
Saya sebagai anak penyandang autis merasa sedih bahwa keistimewaan saya dijadikan bahan olok-olok atau dipakai untuk mencemooh orang lain. Mereka tidak merasakan apa yang saya rasakan, pergulatan saya setiap hari untuk bisa memahami interaksi sosial yang terjadi di sekeliling saya, bahwa saya harus menerima ejekan karna saya berbeda.
Dengan menggunakan kata “Autis” sebagai kata cemoohan, maka bertambah lagi satu mata pisau yang harus saya hadapi setiap hari yang bisa ditancapkan ke saya oleh orang-orang awam di sekitar saya. Sebagai seorang pendakwah, seharusnya Mamah Dedeh memastikan terlebih dahulu agar ucapan yang dilontarkan oleh dia tidak menyinggung anak yang tidak bersalah ataupun melukai hati orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus atau ABK. Autisme bukan sebuah bahan lelucon, autisme bukan sebuah ejekan.
Ia adalah sebuah gangguan tumbuh kembang pada anak yang memerlukan penangan khusus dan penerimaan dari masyarakat, bukan dijadikan cemoohan atau ejekan. Atas nama anak berkebutuhan khusus autisme lainnya, saya meminta Komisi Penyiaran Indonesia mengambil tindakan yang perlu untuk melarang penggunaan kata “Autis” sebagai ejekan bagi orang yg apatis karena keasyikan menggunakan gawai, baik berupa himbauan dan/atau teguran.
Kami juga menuntut agar PT Indosiar Visual Mandiri dan Mamah Dedeh mengeluarkan permintaan maaf secara publik karna menggunakan kata “autis” secara sembarangqn, dan tidak lagi mengulangi hal tersebut. Kami meminta agar Mamah Dedeh maupun para pendakwah, selebritis dan pembawa acara tidak menggunakan kata autis secara sembarangan. Hormati Anak Berkebutuhan Khusus. Mereka berhak dihormati layaknya manusia lainnya.
Netizen pun mulai ramai dimedia sosial.
@Superemakcibi
mamah dedeh harus minta maaf terhadap penyandang AUTIS gadget freak itu APATIS BUKAN AUTIS
@qiqieqe
Mungkin Mamah Dedeh Lelah..
ato mungkin gag tw bedanya autis dan apatis??
*Kyk orang2 yg gag tw bedanya..
@asriprahesti
Masih ada aja yang menggunakan kata AUTIS untuk sebutan/becandaan. PLEASE STOP!
@mamad93
STOP menggunakan kata “AUTIS” sbg bully-an atau ejekan..
Apalagi oleh pendakwah / penceramah, macam Mama Dedeh…..
Bagaimana menurut bidhuaners?