Obat Ibuprofen: Fungsi, Dosis, Cara Kerja, dan Efek Samping

0
11076
Obat Ibuprofen - Fungsi Dosis Cara Kerja dan Efek Samping
Obat Ibuprofen - Fungsi Dosis Cara Kerja dan Efek Samping

Bidhuan.idIbuprofren merupakan jenis obat anti inflamasi non-steroid atau dapat pula disebut NSAID, yang mana berfungsi untuk meredakan rasa sakit atau nyeri, menurunkan demam, serta mengurangi inflamasi. Pada kemasan obat ibuprofen terdapat logo lingkaran berwarna merah dengan garis tepi hitam dan huruf K didalamnya. Logo tersebut menandakan bahwa ibuprofren termasuk kedalam golongan obat keras, yaitu obat yang dapat Anda beli di apotek namun harus menggunakan resep dari dokter dikarenakan jika pemakaiannya tidak berdasarkan resep dokter dikhawatirkan dapat berbahaya bagi tubuh ataupun memperparah penyakit. Lantas apa sajakah Fungsi obat ibuprofen ini? Apakah ibuprofen bisa digunakan untuk ibu hamil dan menyusui bagaimana ibuprofen dosis, baik ibuprofen untuk anak maupun untuk dewasa yang seharusnya? temukan semua ulasan lengkapnya dibawah ini.

Varian Bentuk dan Merk Nama Dagang Obat IbuProfen

Obat Ibuprofen dapat Anda temukan dalam berbagai bentuk, mulai dari Ibuprofen tablet, kapsul, sirup, bubuk, dan obat kunyah.

Selain itu, obat ini juga dipasarkan dalam berbagai merek antara lain, Arfen, Arthrifen/Arthrifen Forte, Prosic, Brufen, Bufect/Bufect Forte, Farsifen, Ibukal, Iprox, Ostarin, Proris/Proris Forte, , Prosinal, Rhelafen/Rhelafen Forte, Moris/Moris Forte, Spedifen, Yariven, Xepafen, Anafen, Dofen 400, Prifen, Dolofen-F, Ethifen, Fenatic, Fenris, Ibufen, Ibufenz, Ibufenz Ibufenz Supposit, Ibuprofen Indo Farma, Lexaprofen, Mofen, , Profen, dan Ribunal.

Baca juga: Kisah Inspiratif Apoteker Penemu Ibuprofen :(Stewart Adams)

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai Obat Ibuprofen simaklah ulasan dibawah ini.

Fungsi Ibuprofen

Hal pertama yang sering kali ditanyakan ialah soal Fungsi Obat Ibuprofen ini. Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa, Ibuprofen merupakan obat yang berguna untuk meredakan rasa sakit atau nyeri.

Beberapa kondisi yang dapat ditanganinya antara lain, seperti sakit kepala, nyeri menstruasi, sakit gigi, nyeri otot, keseleo, arthritis, nyeri ringan dan sakit karena flu, serta nyeri pasca operasi.

Selain itu, ibuprofen juga dapat digunakan untuk menurunkan demam, serta mengurangi inflamasi atau pembengkakan, dan dapat pula mengobati serangan asam urat.

Baca: Obat Paracetamol: Obat Bebas Golongan Analgesik dan Antipiretik

Namun, perlu diketahui bahwa obat ibuprofen ini hanya mampu untuk mengurangi gejala bukan untuk menyembuhkan penyakit penyebabnya.

Cara Kerja Obat Ibuprofen

Ibuprofen bekerja dengan menghambat enzim yang memproduksi hormon prostaglandin. Prostaglandin merupakan hormon yang menyebabkan inflamasi dan rasa sakit. Hormon prostaglandin bertujuan untuk mengirimkan sinyal rasa sakit atau nyeri, yakni sebagai suatu mekanisme pertahanan tubuh yang sangat penting.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa dengan menghalangi produksi hormon prostaglandin maka ibuprofen dapat mengurangi inflamasi dan rasa sakit atau nyeri.

Ibuprofen Dosis dan Aturan Pemakaian

Ada baiknya sebelum mengonsumsi ibuprofen agar terlebih dahulu membaca aturan pemakaian yang tertera pada kemasan dan sesuaikanlah penggunaannya dengan resep dokter.

Dalam penggunaan Ibuprofen, dosis yang digunakan disesuaikan dengan usia dan tingkat konstipasi yang diderita pasien. Untuk orang dewasa dosis maksimum ibuprofen yang digunakan adalah 2.400 mg per 24 jam.

Berikut merupakan tabel penjelasan mengenai dosis-dosis umum penggunaan ibuprofen sesuai tingkatan usia. Mulai dari dosis ibuprofen untuk anak hingga dosis ibuprofen dewasa.

Usia Takaran Frekuensi per hari
>12 tahun 200-400 mg 3-4 kali
10-12 tahun 300 mg atau 15 ml 3 kali
7-10 tahun 200 mg atau 10 ml 3 kali
4-7 tahun 150 mg atau 7,5 ml 3 kali
1-4 tahun 100 mg atau 5 ml 3 kali
6-12 bulan 50 mg atau 2,5 ml 3-4 kali
3-6 bulan 50 mg atau 2,5 ml 3 kali

 

Kapan obat Ibuprofen bisa dikonsumsi? 

Obat ibuprofen dapat Anda konsumsi saat setelah makan. Jika Anda melewatkan jadwal minum obat secara tidak sengaja janganlah menggandakan dosis obat dengan maksud menggantikan dosis yang terlewatkan. Melainkan, segeralah meminumnya jika jadwal untuk dosis berikutnya masih  cukup lama.

Cara Penyimpanan

Untuk mengindari kerusakan kandungan pada obat, obat ibuprofen dianjurkan untuk disimpan ditempat yang kering dengan  suhu antara 15 – 25 0C serta terlindungi dari sinar matahari. Selain itu, jauhkanlah obat ini dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Efek Samping Ibuprofen

Adapun efek samping yang dapat ditimbulkan akibat mengonsumsi obat ibuprofen, yaitu mual, muntah, perut kembung, tukak lambung, diare, sakit kepala, gatal-gatal, serta gugup. Selain itu, terdapat pula beberapa efek samping yang lebih serius, antara lain :

  • Feses berwarna hitam atau disertai darah
  • Batuk berdarah
  • Sulit atau jarang buang air kecil serta urine berwarna gelap
  • Mengalami masalah penglihatan hingga kehilangan keseimbangan
  • Bengkak dan berat badan naik secara drastis

Ada baiknya, jika Anda mengalami efek samping serius tersebut untuk segera menghentikan penggunaan obat dan berkonsultasilah pada dokter.

Peringatan dan Perhatian

Untuk meminimalisir timbulnya efek samping akibat mengonsumsi obat Ibuprofen, maka Anda dianjurkan untuk memperhatikan beberapa hal berikut dalam penggunaan obat ini, yaitu:

  • Lihatlah box warning pada kemasan terlebih dahulu
  • Pastikan Anda mengurangi rokok dan konsumsi minuman keras dikarenakan dapat meningkatkan risiko efek samping pendarahan pada lambung
  • Untuk penderita diabetes diharapkan berhati-hati dalam penggunaan obat ini karena bentuk suspensi dari Ibuprofen mengandung gula
  • Bagi pasien yang alergi terhadap obat-obatan anti inflamasi non-steroid atau NSAID (contohnya aspirin) dianjurkan untuk menghindari penggunaan Ibuprofen
  • Konsumsilah ibuprofen dengan makanan atau segelas susu guna menghindari efek samping yang dapat ditimbulkan
  • Kemudian, bagi Anda yang memiliki riwayat stroke dianjurkan untuk tidak mengonsumsi obat ini karena dapat memperburuk kondisi kesehatan
  • Bagi pasien yang berusia diatas 65 tahun diharapkan untuk berhati-hati dalam penggunaan obat ini
  • Selain itu, bagi Anda yang akan atau setelah melakukan operasi jantung (misalnya, coronary artery bypass graft [CABG] surgery) tidak diperbolehkan mengonsumsi obat ini untuk mengurangi atau meredakan rasa nyeri sebelum atau setelah operasi
  • Segeralah berkonsultasi pada dokter jika mengalami reaksi alergi atau overdosis

Disamping itu,terdapat beberapa gangguan kesehatan yang dapat berinteraksi dengan Ibuprofen. Bagi pasien yang memiliki gangguan kesehatan dibawah ini dianjurkan untuk memberi tahu masalah kesehatannya pada dokter sebelum mengonsumsi Ibuprofen dikarenakan gangguan-gangguan kesehatan tersebut dapat mempengaruhi penggunaan obat, antara lain:

  • Hipertensi
  • Gagal jantung kongestif
  • Gangguan ginjal atau hati
  • Lupus
  • Masalah pendarahan
  • Pendarahan pada lambung atau usus
  • Asma
  • Anemia
  • Inflamasi pada saluran pencernaan
  • Edema (retensi air atau pembengkakan badan)

Ibuprofen bagi ibu hamil dan menyusui

Bagaimana penggunaan Ibuprofen bagi ibu hamil dan menyusui? Apakah aman? Sesungguhnya, belum ada penelitian yang memadai mengenai apakah Ibuprofen aman digunakan untuk ibu hamil atau menyusui. Oleh karena itu, selalu konsultasikanlah pada dokter tentang kondisi kesehatan Anda guna mempertimbangkan manfaat dan resiko sebelum penggunaan obat Ibuprofen.

Baca: Asam Mefenamat untuk ibu hamil, Aman Digunakan Tidak?

US Food and Drugs Administration (FDA) menyatakan bahwa obat Ibuprofen termasuk kedalam obat dengan golongan resiko kehamilan kategori C, yaitu mungkin beresiko.

Berikut klasifikasi referensi kategori kategori risiko kehamilan menurut FDA:

A= Tidak berisiko

B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian

C= Mungkin berisiko

D= Ada bukti positif dari risiko

X= Kontraindikasi

N= Tidak diketahui

Nah, berikut itulah informasi mengenai obat ibuprofen, obat yang sering kali kamu dengar dan kerap kali diresepkan oleh Dokter.

Baca: Jika Terkena DBD, Sebaiknya Gunakan Obat Parasetamol dan Hindari Antibiotik

BACA JUGA