Kalium Diklofenak: Obat Anti Nyeri untuk Sakit Gigi hingga Kram saat Menstruasi

0
12988
Kalium Diklofenak Obat Anti Nyeri untuk Sakit Gigi hingga Kram saat Menstruasi
Kalium Diklofenak Obat Anti Nyeri untuk Sakit Gigi hingga Kram saat Menstruasi

Bidhuan.id – Kalium Diklofenak adalah obat antinyeri yang biasanya diresepkan dokter untuk mengobati nyeri mulai dari yang ringan sampai sedang. Selain itu, obat ini juga bisa diresepkan sebagai obat untuk sakit gigi dan kram saat menstruasi. Apakah ada efek samping dari obat ini? Bagaimana cara kerja obat kalium diklofenak ini? Berapa harga kalium diklofenak di Apotik? Berikut pembahasan lengkap berkaitan dengan obat ini:

Kegunaan  Obat Kalium diklofenak

Kalium Diklofenak merupakan obat yang memiliki efek analgesik dan antiinflamasi yang bisa membantu meringankan nyeri ringan sampai sedang pada tubuh. Obat ini dapat bekerja dengan cepat untuk menghambat biosintesa prostaglandin.

Prostaglandin inilah yang mengakibatkan rasa nyeri, inflamasi, dan demam pada tubuh. Informasi selengkapnya bisa dilihat pada bagian indikasi.

  • Komposisi Kalium diklofenak

Setiap tablet obat ini mengandung satu kandungan aktif yaitu Diclofenac potassium 50 mg.

  • Indikasi

Obat Kalium diklofenak ini biasanya diresepkan untuk pasien yang memiliki indikasi di bawah ini:

  • Nyeri akut jangka pendek.
  • Inflamasi akut jangka pendek
  • Rasa sakit yang timbul akibat terkilir, terpukul, terbentur, memar, dan patah tulang
  • Peradangan pada tulang dan sendi, seperti osteoartritis (pengapuran tulang), radang sendi asam urat (gout), dan sebagainya.
  • Setelah operasi gigi atau tulang
  • Mengobati sakit kepala, sakit gigi sampai migrain.
  • Nyeri hebat akibat infeksi hidung, telinga atau tenggorokan.
  • Dosis Kalium diklofenak

Obat ini hanya untuk digunakan para orang dewasa dan remaja. Berikut ini dosisnya:

Dewasa:

Takaran permulaan untuk dewasa 100-150 mg setiap hari 2 sampai 3 kali.

Remaja:

Untuk kasus sedang pasien cukup diberikan 75-100 mg sehari 2 sampai 3 kali konsumsi

Orang Tua:

Dosis efektif terendah dan durasi tersingkat yang boleh diberikan kepada pasien.

Jika tidak ada efek 2 jam setelah dosis pertama, maka pasien bisa mengonsumsi dosis 50 mg lagi. Apabila masih tidak memberi efek, pasien bisa mengonsumsi 50 mg lagi dengan interval 4 – 6 jam asalkan tidak melebihi dosis total 200 mg per hari.

  • Cara Pemakaian Kalium diklofenak

Untuk pemakaian obat Kalium diklofenak ini, sebaiknya pasien memperhatikan hal-hal berikut :

  • Pasien harus selalu mengikuti label pada obat dan/atau resep dokter
  • Pasien mengonsumsi 2-3 kali sehari.
  • Obat ini sebaiknya dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau segera setelah makan
  • Waktu konsumsi obat ini bisa disesuaikan, namun sebaiknya dengan jadwal dan interval yang sama.
  • Tablet harus pasien minum dengan air putih.
  • Jika terlupa untuk minum, sebaiknya pasien segera minum ketika ingat.
  • Segera hentikan konsumsi obat ketika gejala sudah menghilang
  • Cara Penyimpanan Obat

Obat ini harus disimpan pada tempat sejuk dan kering dengan suhu di bawah 300 C  serta terlindung dari cahaya. Selain itu, pastikan obat ini tidak terjangkau anak-anak dan hewan peliharaan.

  • Cara Kerja Obat

Kandungan aktif obat ini (kalium diklofenak) termasuk zat anti inflamasi. Percobaan membuktikan kalau kandungan obat ini mampu menghambat biosintesa prostaglandin yang menyebabakan rasa nyeri, inflamasi bahkan demam. Selain itu, obat ini juga bisa memberikan efek analgesik pada rasa nyeri sedang dan berat yang dirasakan pasien.

Untuk pasien yang mengalami gejala inflamasi karena trauma atau setelah melakukan operasi, kandungan aktif obat ini bisa mengurangi nyeri tiba-tiba dan nyeri berkelanjutan pada saat pasien bergerak. Hal ini karena obat ini mampu menekan biosintesa protaglandin dalam tulang rawan agar konsentrasinya tetap setara.

  • Efek Samping Kalium diklofenak

Obat yang tergolong obat keras ini memiliki beberapa efek samping untuk pasien, berikut ini beberapa efek samping yang mungkin terjadi:

  • Diare
  • Gangguan fungsi ginjal
  • Gangguan kardiovaskule
  • Gangguan pembekuan darah
  • Gangguan saluran cerna
  • Gatal
  • Hidung tersumbat
  • Keringat berlebihan
  • Mengantuk
  • Pembengkakan atau nyeri di lengan atau kaki.
  • Peningkatan tekanan darah
  • Pusing
  • Reaksi hipersensitif
  • Sakit kepala
  • Sembelit

Apabila efek samping sebagaimana disebutkan diatas ini terus terjadi, sebaiknya pasien berhenti menggunakan obat ini dan segera menghubungi dokter.

  • Kontra Indikasi

Karena Obat ini tergolong obat keras jadi tidak semua orang boleh mengonsumsi obat ini. Pasien yang memiliki kondisi-kondisi di bawah ini dianjurkan untuk menghindari konsumsi obat ini:

  • Gagal jantung kongestif (CHF)
  • Gangguan pembuluh darah di otak dan perifer.
  • Memiliki asma
  • Memiliki penyakit gangguan lambung.
  • Memiliki penyakit jantung
  • Memiliki riwayat alergi terhadap kalium diklofenak, aspirin atau OAINS (obat anti-inflamasi non-steroid) lainnya.
  • Penyakit jantung koroner
  • Urtikaria atau rhinitis akut

Baca: Obat Pereda Sakit Gigi untuk Pengobatan Sakit Gigi di Rumah

Peringatan dan Perhatian

Ada beberapa peringatan untuk pasien yang akan mengonsumsi obat ini.

Berikut ini yang perlu diperhatikan:

  1. Obat ini bisa meningkatkan risiko serangan atau stroke pada konsumsi jangka panjang dan/atau dosis tinggi dan pada pasien yan memiliki riwayat penyakit jantung.
  2. Obat ini tidak boleh dikonsumsi sebelum atau setelah operasi bypass jantung.
  3. Sebaiknya ibu hamil pada trimester ketiga tidak mengonsumsi obat ini.
  4. Sebaiknya jangan mengemudi setelah minum obat ini karena obat ini bisa menyebabkan kantuk, gangguan pengelihatan dan pusing.
  • Kemasan dan Harga Kalium diklofenak di Apotik

Obat ini dikemas dalam dus yang berisi 5 strip.

Masing-masing berisi 10 tablet.

Setiap stripnya bisa didapatkan dengan harga Rp 8.500,00 di apotek terdekat.

Obat ini termasuk obat keras, sehingga Anda wajib berkomunikasi dengan dokter sebelum mengonsumsi Kalium Diklofenak. Jika ada yang kurang jelas dalam penggunaan obat ini, selain bertanya kepada Dokter, Anda juga bisa bertanya pada Apoteker di tempat membeli Obat tersebut.

Baca: Obat Sakit Gigi Cataflam: Cara Kerja, Dosis, Efek Samping dan Harga

BACA JUGA