Go-jek Dilarang, Saham Blue Bird Naik, Apakah Strategi Ketua Organda? Pada bulan Juni lalu Direktur Blue Bird Group, Adrianto Djokosoetono, terpilih menjadi Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) 2015-2020 dalam musyawarah nasional, di Yogyakarta.
Netizen mulai beropini atas keputusan Menteri Perhubungan Jonan untuk menghentikan operasional Go-Jek dan sejenisnya dengan menghubungkan saham Blue Bird yang meningkat pesat.
Dikutip detik.com, Saham PT BlueBird Tbk (BIRD) hari ini menjadi yang tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sahamnya sempat naik hingga lebih dari 16% pagi tadi.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, Jumat (18/12/2015), saham operator taksi itu ditutup naik 525 poin (+7,5%) ke level Rp 7.525 per lembar. Sahamnya diperdagangkan 123 kali dengan volume 1.710 lot senilai Rp 1,3 miliar.
Opini pun mulai bermunculan, beruntung menteri Jonan mencabut aturannya selepas Presiden Jokowi memanggilnya.
“Rakyat kerja halal masih juga di persulit,mungkin krn Ketua Umum Organda adalah pemilik BlueBird group.. Saingan!!” tulis @raynoldsurbakti.
“Aih, rupanya kisruh Go-Jek ini bau-baunya karena ada persaingan usaha dengan angkutan lain yang bosnya adalah ketua Organda 😐” cuit @dhani_pratama85
“Ketua organda baru boss blue bird. Pelarangan angkutan umum berbasis daring jgn2x ada aura bisnis nih..” tulis @dammersaragih
“dulu sempet dpt curhatan sopir taksi yg ordernya berkurang sejak ada gojek. trs baca berita bos blue bird jadi ketua organda. ehehehehe” tweeps @matahariHD
“Kira2 ada gak ya hubungan ketua umum organda yg anak boss dari taxi biru dengan keluarnya larangan gojek, grab,uber dll..? *mikir*” kata @iwanagustian