Salim “Kancil” tewas diduga di tangan orang suruhan Kepala Desa (Kades) Selok Awar-awar, Hariyono yang dikenal dengan tim 12. Tim sukses Hariyono dalam mencalonkan dirinya sebagai Kades 2 periode berturut-turut. Ternyata Salim berontak setelah lahan pertaniannya digusur oleh Kades yang dijadikannya sebagai tempat parkir kendaraan operasional tambang ilegal. Selain itu, warga lainnya sudah tidak bisa bertani dan berlayar karena kegiatan pertambangan merusak lingkungan sekitar termasuk sumber air dan jalanan.
Inilah Profil Kades Terkejam di Indonesia Tersangka Otak Pembunuhan Salim Kancil. Kades diketahui memiliki rumah paling mewah diantara warganya, selain itu memiliki 5 mobil mewah yang salah satunya adalah Pajero Sport yang suka dipakainya.
Seperti inilah sosok Kades Selok Awar2…. pic.twitter.com/FBRBgFA1nl
— Seno Tamtomo (@STNatanegara) September 27, 2015
Dilansir detik.com, sejak tahun 2006, Hariyono menjabat sebagai Kades. Dua tahun menjabat, Hariyono mulai kreatif mencari uang. Karena Selok merupakan desa tambang pasir, Hariyono pun memungut kutipan kutipan terhadap setiap truk pengangkut pasir. Setiap truk yang lewat dikenai pungutan Rp 15 ribu. Alasannya untuk mengisi kas desa.
Pria berkumis itu lantas melegalkan pungutan dengan menerbitkan peraturan desa. Untuk menjaga pungutan tetap langgeng, Hariyono menggunakan kelompok preman yang dinamai Tim 12. Tim yang disebut ajudan desa itu merupakan bagian dari tim sukses Hariyono saat maju dalam pemilihan kepala desa untuk periode kedua.
Tim tersebut dibentuk untuk menyerang secara fisik kubu lawan yang berbuat curang. “Pak, ada yang kasih uang. Nah, langsung serang, begitu lo,” ujar Mulyadi yang pernah ditawari masuk Tim 12.
Sukses terpilih kembali, Hariyono menambah tugas untuk tim 12. Para preman itu menjaga portal-portal tempat truk keluar masuk mengangkut pasir dari Watu Pecak. Ada tiga portal yang dijaga oleh tim 12. Dua di antaranya berada di luar Desa Selok Awar-awar. Tarif yang dikenakan pun naik dari Rp 15 ribu menjadi Rp 35 ribu.
Aktivis tambang Lumajang, Arysad Subekti, mengatakan apabila dalam sehari saja ada 300 truk yang melintasi portal, setidaknya Hariyono bisa mengeruk Rp 10 juta. Tidak sembarang orang bisa melewati portal yang dijaga ketat tersebut, bahkan petugas Perum Perhutani.
“Mulai jalan utama ke lokasi saja kami susah. Mau motret-motret juga susah,” kata Misbakhul Munir (42), Wakil Adiministrator Perhutani Sub-Kesatuan Pemangkuan Hutan Lumajang, kepada majalah detik.
Usaha tambang pasir makin lancar dengan keberadaan Desir sebagai pemimpin tim 12. Desir merupakan ketua LSM Desa Hutan. Dia punya wewenang kerjasama dengan Perhutani untuk mengelola hutan. Tim 12 pimpinan Desir inilah yang menghabisi nyawa Salim di depan banyak orang dan menganiaya Tosan sampai kritis. Mereka sudah menjadi tersangka bersama dengan Hariyono sebagai otaknya.
Seiring waktu, Hariyono makin serakah. Dia tidak hanya mengenakan pungutan terhadap truk pasir, namun juga melakukan penambangan ilegal sendiri. Satu dump truk pasir dihargai Rp 270 ribu.
“Tim 12 yang mengeruk. Satu hari itu 300 truk. Satu truk paling sedikit membawa 12 ton,” ujar Sapari, rekan Salim di Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Desa Selok Awar-awar.
Dengan angka tersebut, Hariyono bisa mengeruk uang cukup besar setiap bulannya. Tak heran, dia kini memiliki rumah paling mentereng di desa tersebut
Video dibawah ini menggambarkan aksi Tim 12 yang terlihat membawa clurit dan golok untuk meneror warganya.
Video ini diupload oleh mahfud muhammad pada tanggal 25 September 2015, sedangkan kejadian pembunuhan sehari setelahnya. Tampak pula para aparat yang terlihat tidak berdaya mengatur tim 12. Beberapa komentar pun bermunculan dari video yang telah ditonton 14 ribu orang ini.
Junet Ndalem:
Mungkin setelah terjadi intimidasi pembawa senjata tajam itu harusnya langsung di tangkap bukan malah menengkam masyarakat yang tidak bersenjata sementara pembawa senjata bebas begerombol.
checha Rara:
Terimakasih buat bapak2ku ini,beliau memikirkan keamanan masyarakatnya,tidak seperti mereka yg rakus
Umbar sri Umbar sri:
Ya Allah
Pdhal sdh jls**
Tpi knp kepolisian meremehkn lporan bpk salim
N pak tosan
Turut berdka buat kluarga lmjng