Indikator Kinerja Utama dan Fungsinya

0
3276
indikator kinerja utama
indikator kinerja utama

Bidhuan.id – Apa itu indikator kinerja utama? Kinerja karyawan adalah hal yang sangat penting untuk keberlangsungan perusahaan. Bukan hanya perusahaan saja, melainkan instansi atau bahkan organisasi membutuhkan seseorang yang memiliki kinerja yang baik. Maka dari itu, penting untuk memberikan perhatian kepada para pagawai atau karyawannya.

Dengan tujuan untuk mengetahui seperti apa kinerja para karyawannya, maka perushaaan memiliki sebuah tolak ukur yang dinamakan indikator kinerja utama. Dengan begitu, maka perusahaan tidak perlu bingung untuk menilai dan menyimpulkan apakah karyawan atau pegawai tersebut memang memiliki kinerja yang baik atau tidak. Lalu sebenarnya apa sih indikator kinerja utama itu? Berikut ini kami akan memberikan ulasannya secara lengkap untuk anda.

Baca: Tips Sukses Berkarir di Dunia Marketing Perusahaan Obat Luar Negeri

Pengertian Indikator Kinerja Utama

Pengertian Indikator Kinerja Utama
Pengertian Indikator Kinerja Utama

Indikator kinerja utama adalah sebuah tolak ukur atau indikator yang dimiliki oleh instansi. Tujuan dari pembuatan indikator ini adalah mencapai cita-cita atau tujuan tertentu. Setiap organisasi, instansi pemerintah, maupun perusahaan harus dan mungkin juga wajib memiliki indikator ini dan akan dijadikan sebagai prioritas utama dalam menentukan kinerja karyawannya.

Selain itu, adanya indikator ini juga bisa digunakan sebagai motivasi agar para karyawan tersebut mampu bekerja sesuai dengan cita-cita atau tujuan perusahaan. Dengan begitu, kinerja mereka dapat mencapai target, tujuan, dan hal-hal lain yang diminta oleh perusahaan.

1. Tujuan indikator kinerja utama

Perlu anda ketahui bahwa semua perusahaan maupun instansi sudah tentu memiliki tujuan masing-masing dalam membuat IKU. Berikut ini beberapa tujuan umum di dalam pembuatan indikator kinerja utama, antara lain:

  • Digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui sejauh mana pencapaian dan keberhasilan yang sudah diraih organisasi atau perusahaan tersebut dalam jangka waktu tertentu. Ukuran inilah yang kemudian akan dijadikan sebagai tolak ukur dalam meningkatkan kinerja instansi, terutama kinerja para pegawai atau karyawannya.
  • IKU digunakan untuk mendapatkan informasi yang sangat penting yan berkaitan dengan kinerja karyawannya. Pedoman inilah yang dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam menyusun manajemen kerja.

2. Kriteria dalam menyusun indikator kinerja utama

Kriteria dalam menyusun indikator kinerja utama
Kriteria dalam menyusun indikator kinerja utama

Selain mengetahui tujuannya, anda juga harus tahu kira-kira apa saja yang tergolong ke dalam kriteria dalam menyusun indikator kinerja utama. Kriteria tersebut sebenarnya sudah diterangkan di SKPD atau Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mana isinya adalah sebagai berikut:

  • Spesifik
    • Indikator harus anda buat secara spesifik namun masih tetap mengacu pada apa saja hal yang akan diukur atau dalam hal ini yaitu kinerja karyawan dan juga instansi atau perusahaan terkait.
    • Maka dari itu, semua pihak yang terkait dalam pembuatan indikator ini harus mempunyai cara pandang yang sama berkaitan dengan IKU yang akan disusun. Artinya, tidak boleh ada pihak yang memiliki pandangan berbeda ketika IKU sudah disahkan dan diresmikan sebagai IKU perusahaan.
  • Measureable
    • Hal kedua yang harus diperhatikan adalah IKU harus dapat diukur secara objektif, baik dengan kualitatif maupun kuantitatif.
  • Achieveable
    • Data yang berkaitan dengan indikator kinerja umum perusahaan maupun instansi terkait nanti harus dapat dikumpulkan.
    • Dengan begitu, ketika suatu saat membutuhkannya, maka tinggal membukanya dan tidak membuat bingung.
  • Relevant
    • IKU yang dibuat tersebut nanti harus bisa menggambarkan seperti apa kinerja dari instansi secara tepat dan memang sesuai dengan kondisi perusahaan tersebut.
    • Jadi, IKU yang dibuat tidak boleh mengada-ada atau bersifat subjektif, melainkan harus menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya.

Baca juga: 2 Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan dengan Mudah – Lengkap

  • Timelines
    • Indikator yang dibuat nanti harus bisa menggambarkan seperti apa perkembangan instansi dalam periode waktu tertentu.
    • IKU yang dibuat juga harus bersifat fleksibel. Jadi, ketika nanti terdapat hal-hal yang perlu diubah maka tidak akan terlalu memerlukan waktu yang lama.

3. Jenis indikator kinerja utama 

Perlu anda tahu bahwa di Indonesia memiliki indikator kinerja utamanya sendiri yang diharuskan untuk diterapkan di semua instansi. Beberapa jenis IKU tersebut antara lain:

  • Input indikator
    • Indikator ini merupakan indikator untuk menggambarkan secara ringkas tentang karyawan baru yang bekerja di instansi tersebut. Penggambaran yang dilakukan mulai dari kualitas sampai dengan kuantitasnya.
  • Proses indikator
    • Indikator jenis ini digunakan sebagai acuan di dalam membuat barang atau jasa.
  • Output indikator
    • IKU merupakan indikator yang digunakan mengukur output yang berasal dari kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi.
  • Outcome indiktor
    • IKU jenis ini digunakan untuk mengukur perkembangan dari kinerja sebuah instansi. Beberapa hal yang berkaitan dengan outcome indikator antara lain: efisiensi kerja, perilaku SDM, kualitas kerja, dan lain sebagainya.
  • Effect indikator
    • IKU digunakann untuk mengatur indikator utama baik berkaitan dengan hal negatif maupun positif. Baik yang berkaitan dengan instansi itu sendiri maupun dengan instansi yang lainnya.

Tahap penyusunan indikator kinerja utama

Seseorang yang hendak menyusun indikator kinerja utama tidak bisa langsung menyusun begitu saja. Tentu ada tahapan-tahapannya sendiri dan setiap tahapan harus dilakukan secara berurutan sampai nanti IKU tersebut bisa terwujud.

Berikut ini beberapa tahapan dalam menyusun indikator kinerja utama:

  • I, merupakan klasifikasi yang berkaitan dengan tujuan dalam penyusunan IKU yang akan dikejar.
  • II, proses penyusunan serta perencanaan IKU, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir.
  • III, tahapan ini berkaitan dengan evaluasi tentang IKU yang sudah disusun.
  • IV, memutuskan maupun memilih IKU yang akan digunakan.

Demikian informasi yang bisa kami sampaikan tentang semua hal yang berhubungan dengan IKU. Semoga bermanfaat.

BACA JUGA