Seorang pemimpin serikat pekerja Mongolia bertindak membakar diri sendiri sebagai tanda protes terhadap penjualan industri pertambangan batu bara negaranya kepada China. Aksi demonstrasi ini terjadi pada 13 November ketika melakukan press conference didepan para wartawan dan siaran langsung TV nasional Mongolia.
Ngeri! Video Protes Bakar Diri Karena Perusahaan Negaranya Dijual Ke Cina. Pria yang belum diketahui namanya ini nekad membakar diri setelah dirinya dilumuri minyak yang mudah terbakar.
“Negara tidak lagi mendukung serikat kami, keluarga para pekerja terpaksa menahan lapar,” kata lelaki itu dilansir Daily Mail. “Sebab itu saya akan membakar diri sendiri untuk rakyat Mongolia dan anak-anak kita.”
Pria ini kemudian dilarikan ke rumah sakit the National Trauma and Orthopedic Research Center of Mongolia, dengan kondisi kritis dan mengalami luka bakar sekitar 40%.
Video berikut ini mengandung tampilan yang mengerikan dan bisa mengganggu orang-orang tertentu.
Pemimpin serikat ini memprotes tentang pengobatan penambang yang bekerja untuk sebuah perusahaa BUMN di Mongolia, Erdenes Tavan Tolgoi, yang memiliki 39 tambang batubara di Mongolia.
Serikat takut penjualan saham beberapa perusahaan negara ke Cina bisa membuat hal-hal yang lebih buruk, salah satunya adalah pekerja Cina bisa membawa staf mereka sendiri untuk mengoperasikan tambang dan menguasai area tambangnya.
Mongolia, negara terkurung daratan antara Cina dan Rusia, sedang mempertimbangkan penjualan saham di sepuluh perusahaan milik negara dengan alasan untuk menopang dukungan investor supaya perekonomian di Mongolia tidak lesu.
Mata uang Mongolia, Tugrik, telah merosot 35 persen selama 24 bulan terakhir, sementara investasi asing langsung turun dari $ 4,5 miliar 2012 menjadi $ 382.000.000 tahun lalu.
Lalu bagaimana dengan di Indonesia? invasi tenaga kerja di Cina menuai banyak protes. [Baca : Ribuan Pekerja Cina Datang, Pengangguran dan Penjajahan Dimulai!]
Selain itu, proyek Kereta Api Cepat saat saat ini akan digarap Cina yang nantinya akan memiliki saham keuntungan seumur hidupnya. Apakah harus melakukan aksi serupa supaya mendapatkan perhatian dari Pemerintah Indonesia? [Baca : Jepang Tegaskan Proyek Kereta Cepat Penuh Intrik Politik]