Hanya di Indonesia, Arema Larang Pemainnya Tukar Kaos di Akhir Laga

0
3470
launching jersey arema

Sudah lumrah jika di laga sepakbola profesional di akhir pertandingan pemain sering meminta tukar kostum dengan berbagai maksud. Bahkan budaya ini merambat ke sepakbola wanita. Namun, salah satu klub profesional di tanah air, Arema Cronus secara resmi melarang pemainnya untuk bertukar kaos dikarenakan stok apparel yang menipis.

Hanya di Indonesia, Arema Larang Pemainnya Tukar Kaos di Akhir Laga. Dilansir dari wearemaniastore.com harga jersey original dari Arema Cronus dijual seharga 200 ribu rupiah.

“Kostum khusus Piala Presiden memang terbatas. Apparel tidak membuatnya dalam jumlah banyak,” kata Media Officer Arema, Sudarmaji, seperti dikutip dari Juara.net, Jumat (2/10/2015).

Dari lima laga yang sudah dilewati Arema, tercatat ada 15 kostum yang sudah ditukarkan oleh pemain. Sukadana dan Hasim Kipuw dua kali menukar kostumnya. Sedangkan pemain lain baru sekali.

Karena itu, tim bagian perlengkapan kini dibuat pusing untuk menempel nama dan nomor pada stok kostum pengganti jelang laga melawan Sriwijaya FC pada pertandingan pertama semifinal di Kanjuruhan.

“Kostum ini setiap pemain awalnya hanya dijatah satu. Kalau dibuat banyak takutnya stok habis dan apparel butuh waktu lagi untuk produksi,” kata staf media officer merangkap perlengkapan, Rahmat Taufik Hentihu.

Sebenarnya tahun ini Arema punya banyak model kostum. Tapi khusus untuk kostum Piala Presiden hanya satu model yang digunakan yakni slim fit warna biru dengan kombinasi garis merah putih di lengan.

Hingga saat ini pemain Arema belum pernah menggunakan kostum lain, mengingat lawan yang dihadapi tidak memakai warna yang sama dengan Singo Edan.

“Kalau kostum model lain stoknya banyak. Tapi jangan sampai yang khusus Piala Presiden ini ditukar lagi. Nanti waktu leg kedua bisa ada pemain yang tidak pakai kostum,” gurau dia.

Sebenarnya sejak awal manajemen dan bagian perlengkapan sudah mewanti-wanti agar pemain tidak terlalu sering bertukar kostum. Tapi pemain merasa tak enak hati untuk menolak jika ada lawan yang minta tukar kostum.

Itulah kondisi sepakbola profesional di Indonesia saat ini. Budaya tukar kaos di liga Eropa tidak bisa dipraktekan di Indonesia.

BACA JUGA