Zat Adiktif dan Psikotropika: Pengertian, Jenis, dan Dampak Negatifnya

0
3098
Zat Adiktif dan Psikotropika

Bidhuan.id – Apa saja yang masuk ke dalam golongan zat adiktif dan psikotropika? Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang kedua hal tersebut, anda terlebih dahulu harus memahami apa istilah dan makna masing-masing dari zat adiktif dan juga psikotropika.

Pada dasarnya, zat adiktif dan psikotropika merupakan dua hal yang sama. Berbicara tentang zat adiktif, biasanya orang akan langsung berpendapat bahwa zat tersebut merupakan zat yang membuat orang kecanduan. Hal ini berdasarkan nama ‘adiktif’ itu sendiri yang berasal dari bahasa Inggris ‘Addicted’.

Apa itu Zat Adiktif dan Psikotropika?

1. Pengertian Zat Adiktif

zat adiktif dan psikotropika

Zat adiktif merupakan sebuah istilah terhadap zat-zat yang ketika digunakan bisa menyebabkan efek ketergantungan atau kecanduan maupun ketagihan. Ada juga yang berpendapat bahwa adiktif adalah bahan atau obat dengan kandungan zat aktif yang mana ketika dikonsumsi seseorang atau organisme hidup, maka dapat menyebabkan kerja biologi.

Baca: 2 Ilmuwan Terkenal di Dunia Obat, Mungkin Bisa Menginspirasimu

Zat tersebut juga bisa menyebabkan adiksi yang mana efeknya cenderung sulit untuk dihilangkan. Apabila dibiarkan, maka organisme hidup tersebut akan terus-menerus mengkonsumsi zat adiktif dan selamanya tidak akan lepas. Zat adiktif biasanya berasal dari ganja, tembakau, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi yang sudah sangat maju ini. Maka sumber dari zat adiktif itu sendiri juga bermacam-macam. Salah satunya juga bisa didapat dari bahan kimia.

2. Pengertian Psikotropika

zat adiktif dan psikotropika

Lalu bagaimana dengan psikotropika? Istilah yang satu ini mengacu pada obat atau zat yang bersifat sintetis maupun alamiah namun tidak termasuk narkotika. Psikotropika dapat memberikan efek pengaruh secara selektif terhadap susunan saraf pusat. Akibatnya, orang yang mengkonsumsinya akan mulai mengalami perubahan aktivitas atau perilaku tertentu dari biasanya.

Adapun pengertian psikotropika berdasarkan UU No. 5 tahn 1997 adalah sebuah zat alamiah atau buatan yang tidak termasuk ke dalam kategori narkotika yang kemudian berdampak psikoaktif terhadap saraf pusat. Psikoaktif di sini adalah dapat berpengaruh pada perilaku dan juga otak yang berdampak pada perubahan perilaku atau mental seseorang.

3. Jenis obat yang termasuk ke dalam zat adiktif

Perlu anda ketahui bahwa ada beberapa obat yang di dalamnya mengandung zat adiktif. Artinya, obat tersebut dapat memberikan ketergantungan terhadap orang yang mengkonsumsinya. Lalu apa saja obat yang masuk ke dalam kategori zat adiktif tersebut? Berikut ini kami akan berikan jawabannya:

  • Fenobarbital, Bromazepam, dan Diahepam
  • Rokok atau tembakau
  • Minuman beralkohol
  • Amfetamin
  • Flunitrazepam dan Amobarbital
  • Halusinogen
  • Beberapa bahan pelarut, seperti bensin, lem, tiner, cat, solvent, dan lain sebagainya

Baca juga: 5 Penggolongan Obat: Obat Bebas, Bebas Terbatas, Keras, Psikotropika, Narkotika dan Contoh

4. Dampak negatif penggnaan zat adiktif

Dikarenakan sifatnya yang dapat memberikan efek ketergantungan, maka sudah pasti obat-obat yang termasuk ke dalam zat adiktif bisa menyebabkan dampak negatif.

  • Minuman beralkohol
    • Semua orang pasti menyadari bahwa minuman beralkohol atau minuman keras dapat memberikan dampak negatif. Bahkan orang yang meminumnya pun tidak akan menampik fakta ini.
    • Minuman beralkohol dapat menyebabkan penggunanya menderita gangguan jantung, nyeri otot, dan juga menyebabkan terganggunya metabolisme tubuh.
    • Untuk dampak negatif lainnya dan merupakan dampak yang tidak kalah parah adalah mengakibatkan impoten dan gangguan pada janin.
  • Ganja
    • Sama halnya dengan minuman keras, orang yang mengkonsumsi atau nyabu ganja pun juga menyadari akan dampak negatif dari penggunaannya.
    • Di dalam ganja, terkandung zat yang sangat berbahaya yang mana ketika digunakan secara terus-menerus bisa mengakibatkan daya tahan tubuh menjadi menurun.
    • Ketika kondisi tubuh sudah mulai lemah, maka penyakit bisa datang kapan saja dan bahkan yang paling parah bisa berdampak pada buruknya aliran darah koronen.
  • Halusinogen: Dampak buruk dari penggunaan halusinogen bisa mengakibatkan pendarahan pada otak.
  • Kokain
    • Siapa yang tidak mengenal kokain? Salah satu zat adiktif berbahaya ini menyebabkan penurunan sel darah putih maupun anemia jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
    • Kokain juga bisa menyebabkan berat badan menurun drastis dan bahkan kurus kering.
    • Dampak buruk dari kokain bisa mengakibatkan perforesi sekat hidung atau ulkus dan juga aritmia terhadap jantung.

4. Apa saja yang termasuk zat psikotropika?

Sebenarnya zat psikotropika juga masuk ke dalam zat adiktif. Namun yang perlu diingat bahwa tidak semua zat adiktif tersebut berbahaya bagi tubuh. Meskipun begitu, apapun yang menjadi alasannya, tetap tidak dibenarkan dan harus diakui bahwa zat yang menimbulkan kecanduan malah bisa menyebabkan dampak negatif pada tubuh.

Beberapa zat yang termasuk ke dalam golongan psikotripika antara lain: pil koplo, LSD, ekstasi, dan juga sabu-sabu. Sekedar informasi bahwa banyak orang yang beranggapan bahwa sabu-sabu dan ekstasi masuk ke dalam narkotika. Padahal, pada kenyataannya sabu-sabu dan ekstasi masuk ke dalam psikotropika.

Alasannya karena dampak yang ditimbulkan oleh dua barang haram tersebut berakibat pada perubahan perilaku seseorang. Jika terus-menerus dikonsumsi maka dampak buruknya akan semakin parah dan malah tidak jarang bisa menyebabkan overdosis dan meninggal dunia.

Demikian informasi yang bisa kami sampaikan mengenai zat adiktif dan psikotropika. Kesimpulan yang bisa kita ambil adalah bahwa kedua istilah ini merupakan satu kesatuan. Maksudnya, psikotropika merupakan bagian dari zat adiktif karena menimbulkan efek ketergantungan.

Namun ada hal yang harus diperhatikan juga bahwa sabu-sabu dan ekstasi tergolong ke dalam psikotripika. Padahal sebenarnya banyak yang menilai sabu dan esktasi masuk ke dalam narkotika. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan anda untuk terus memerangi narkotika dan psikotropika.

BACA JUGA