Setelah 18 klub memberikan 8 pernyataan sikap, kali ini giliran Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) secara resmi mengumumkan hasil pertemuan dengan seluruh perwakilan klub ISL-QNB League 2015 melalui akun twitter @KEMENPORA_RI.
Ini Pernyataan Resmi Kemenpora Setelah Pertemuan dengan klub ISL yang menghasilkan 14 butir keputusan yakni
1. Menpora telah bertemu dengan perwakilan 18 klub untuk membahas kelanjutan kompetisi
— KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) April 27, 2015
2. Keputusan Menpora tidak mengakui PSSI adalah final, termasuk kegiatan di dalamnya — KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) April 27, 2015
3. PSSI telah melayangkan gugatan ke PTUN terhadap SK Menpora, sehingga biarkan proses hukum berjalan dengan seadil-adilnya
— KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) April 27, 2015
4. Soal PSSI sdh masuki ranah hukum. soal kompetisi, Menpora bersikap jelas: meminta PT Liga untuk segera menggulirkan kompetisi secepatnya — KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) April 27, 2015
5.Menpora tak berniat buat PT baru utk kelola liga.PT LI sila lanjutkan liga selama adopsi prinsip perbaikan tata kelola & transparansi
— KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) April 27, 2015
6.Prinsip perbaikan tata kelola & transparansi yg kami kehendaki ini adalah utk memperkuat stake holder, (klub & pemain/pelatih/ofisial) — KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) April 27, 2015
7.Perbaikan tata kelola sepakbola serta semangat transparansi ini harus diadopsi melalui langkah-langkah berikut
— KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) April 27, 2015
8. Buka dgn transparan kontrak2 komersial terkait liga,Jelaskan jg bagaimana & berapa hak yang harus diterima klub dr kontrak2 komersial itu — KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) April 27, 2015
9. Paparkan juga bagaimana, kapan dan tahapan pemenuhan hak-hak klub sebagai pemilik 99% saham PT Liga
— KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) April 27, 2015
10. Langkah2 itu hrs dilakukan agar klub bisa lakoni kompetisi dgn asupan finansial jelas,agar hak2 pemain/pelatih/ofisial juga bs dipenuhi — KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) April 27, 2015
11. Selama ini hak klub sering tidak dipenuhi. Hadiah juara dikemplang, hak komersial ditunggak. Dampaknya klub tak bisa penuhi hak pemain
— KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) April 27, 2015
12. Untuk memastikan prinsip2 perbaikan tata kelola & transparansi itu diadopsi,pemerintah segera umumkan Tim Transisi utk lakukan supervisi — KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) April 27, 2015
14. Pemerintah menjamin Persib & Persipura akan mendapat izin yang dibutuhkan utk menggelar laga di AFC Cup.
— KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) April 27, 2015
Membandingkan antara pernyataan 18 klub dengan pernyataan Kemenpora jelas bertolak belakang. Dari sudut pandang Kemenpora, menganggap lebih berpihak kepada pemain, pelatih, dan staf yang bekerja di bawah klub. Hal ini tercermin dengan pertemuan Menpora bersama APPI (Asosiasi Pesepakbola Profesional INdonesia).
Menteri @imam_nahrawi bersama Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia . Cc: @APPI_info @zainul_munas pic.twitter.com/Si6VTbjYUX
— KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) April 27, 2015
Jadi jika bidhuan simpulkan, Menpora keukeuh karena ingin membela dan melindungi hak dan kewajiban para pemaian dan official serta menuntut transparansi kepengurusan di PSSI. So.. bagaimana menurut bidhuaners??? Dari sudut pandang Menpora terlihat juga ingin membuat perbaikan di sepak bola Indonesia.