Karena Mabuk Zenith dan Film Dewasa, Remaja Perkosa Bayi Berumur 3 Tahun

0
5651
zenith

Karena Mabuk Zenith dan Film Dewasa, Remaja Perkosa Bayi Berumur 3 Tahun. Pasca kasus Yuyun dan Mistianah, kini Indonesia kembali digegerkan oleh aksi tidak terpuji dari Anggora (17) warga Desa Banua Halat, Tapin Utara yang melakukan tindak perkosaan terhadap NN, seorang bayi perempuan yang belum genap berusia 3 tahun. [Baca :3 Tulisan Viral “Nyala Untuk Yuyun” Sukses Membuat Haru Netizen]

Aksi biadab yang dilakukan warga Cangkering, Kelurahan Rantau Kanan, itu terjadi sekira pukul 04.00 wita dini hari kemarin di Jalan Isbat, Kecamatan Tapin Utara. Ibu korban, Sriyani mengisahkan, subuh sebelum peristiwa itu terjadi, pelaku berkunjung ke warungnya bersama kakak angkatnya. Sebelumnya, pelaku memang pernah bertandang ke rumahnya yang sekaligus dijadikan warung. [Baca : Bukan Hanya Yuyun, Mistianah Bocah 10 Tahun Tewas Diduga Diperkosa 2 Pemuda]

Pada saat pelaku dan kakak angkatnya datang, NN terbangun dan menangis. Pelaku kemudian mengajak NN jalan-jalan ke luar untuk beli jajanan. Nah, pada saat mengajak jalan-jalan itulah pelaku melakukan aksi bejatnya di persawahan yang ada di Jalan H Isbat.

Usai melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku mengantarkan korban ke rumahnya dengan kondisi badan penuh lumpur. Saat ditanya kenapa NN menangis, pelaku langsung kabur.
Oleh sang ibu, NN pun dimandikan. “Ulun (saya) terkejut saat memandikan bunga yang penuh lumpur, di pampers dan celana dalamnya ada bercak darah. Kejadian ini langsung ulun laporkan ke Polres Tapin,” ujar Sriyani yang sempat histeris dikutip dari kalsel.prokal.co.

Sriyani mengaku tidak rela atas kejadian yang menimpa anaknya. Ia meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya. “Bila perlu dihukum mati,” pinta Sriyani. Kapolres Tapin AKBP Zulkifli Ismail yang didampingi Kasat Reskrim AKP Susilo membenarkan kejadian tersebut. “Setelah mendapatkan laporan pelaku langsung kami datangi ke rumahnya di Banua Halat. Saat itu, pelaku bermaksud kabur dari rumah,” ujar Kapolres.

Kepada petugas saat diperiksa, pelaku mengaku sering menonton film dewasa dan sedang meminum zenith 4 butir. “Pelaku sudah kami periksa siang hingga sore kemarin didampingi ibunya. Kami juga mengamankan pakaian, celana, dan pampers korban yang penuh bercak darah,” ujar Kapolres.

Kapolres sendiri tak dapat menyembunyikan rasa geramnya. Dia mengaku prihatin dan miris karena korbannya masih berusia di bawah 3 tahun. “Tolong kepada orang tua yang mempunyai anak perempuan agar lebih hati-hati dan waspada lagi. Karena pelaku bisa saja orang yang sudah dikenal baik,” imbaunya.

Ditambahkan Kasat Reskrim AKP Susilo, karena masih anak-anak, maka pelaku akan dijerat dengan UU Perlindungan Anak dan pasal 385 KUHP. “Pelaku bisa dijerat dengan hukuman penjara minimal 15 tahun penjara,” tegas AKP Susilo.

Siang kemarin (11/5) Bupati Tapin HM Arifin Arpan dan Ketua TP PKK Tapin Ratna Ellyani mengunjungi korban di RS Datu Sanggul Rantau. Bupati meminta kepada Sriyani agar menjaga dan mendampingi anaknya dengan baik, serta jangan mudah percaya dengan siapapun. “Ini ada sedikit bantuan dana untuk membantu meringankan biaya berobat,” ujar bupati sambil menyerahkan amplop kepada Sriyani.

Bupati juga meminta kepada Direktur RS Datu Sanggul Emma Ganefi untuk membantu penanganan terhadap NN dengan biaya ditanggung oleh pemerintah daerah. Ditambahkan Emma Ganefi, korban sudah ditangani dan menjalani operasi karena mengalami luka robek sepanjang 3 centimeter di kemaluannya. Hingga berita ini diturunkan, NN masih dirawat di salah satu ruang RS Datu Sanggul Rantau dengan dijaga oleh ibunya.

Seorang Apoteker dan juga PNS di salah satu Dinas Kesehatan di Kalimantan berkomentar melalui akun facebook pribadinya.

“Tolong yang punya kekuasaan, selamatkan generasi muda kita dari pengaruh obat zenith ini, sendirian sy ndak bisa apa apa, Tolong pasang sikap terhadap hal ini, bukan cuma di amuntai, bahkan di banjarmasin,, semuanya rusak gara gara barang terkutuk ini, semuanya jadi mata duitan, obat yang sudah dicabut ijin edarnya, termasuk obat palsu, di edarkan oleh tenaga tidak kompeten bahkan diedarkan melalui jalur Apotek resmi , apa ndak lelah hidup cuma cari uang, apa tidak lelah cuma bicara mengejar kekuasaan semata, apa memang yakin kita bisa masuk surga, kalau setiap hari menutup mata dari kejadian di masyarakat, apa bukan salah satunya tanggungjawab apoteker, DInkes dan nakes lain dan semua yang mengaku sebagai pemimpin” Tulisnya.

BACA JUGA