Ternyata “Polisi Ganteng” Sempat Dikeroyok Oknum TNI. Pasca insiden bom sarinah, media sosial malah diramaikan dengan sosok polisi ganteng, Kompol Teuku Arsya Khadafi, dan saat ini terus berlanjut ke penelusuran identitas dirinya.
Hashtag #KamiNaksir sempat menggema di twitter. Netizen mulai menemukan jejak dirinya ketika bertugas sebagai anggota POLRI.
Seperti dikutip merdeka.com, Satu dari dua perwira Polda Metro Jaya mengalami luka serius akibat dikeroyok anggota TNI AL di Bengkel Cafe, SCBD, Jakarta Selatan. Kompol Teuku Arsya mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat tulang rusuknya patah.
Seperti dilansir dari Humas Polda Metro Jaya, Senin (9/2), Kompol Teuku Arsya dan Kompol Budi Hermanto sejak awal sudah memberitahu bahwa dirinya adalah seorang anggota polisi. “Kompol Teuku Arsya dan Kompol Budi Hermanto sudah memberitahu berada di sana (Bengkel Cafe) untuk bertugas. Tapi entah kenapa ada oknum anggota TNI AL yang melakukan pemukulan hingga terjadilah pengeroyokan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Heru Pranoto.
Hebohnya cincin emas bvlgari ternyata sempat hilang ketika adanya insiden pengeroyokan di oknum TNI AL di Bengkel Cafe, SCBD, Jaksel pada Februari 2015. Seperti dikutip dari tribunews.com.
Pemukulan berawal saat seorang anggota TNI AL bernama Kolonel Nazali menuduh Komisaris Budi Hermanto, menyembunyikan narkoba di dalam toilet di ruangannya.
Karenanya, kata dia, anggota TNI AL lain yang hadir pun langsung mencoba merampas barang-barang di sana. “Ketika Kolonel Nazali akan merampas cincin Komisaris Teuku Arsya, ia menghalangi dan tidak mau memberikan cincin itu. Namun antara mereka hampir terjadi baku hantam,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto,