Benarkah Kisah Satpam Selamatkan Ratusan Jiwa di Tragedi Bom Sarinah?

0
5255
@bebiben 2h2 hours ago View translation Komandan ISIS: Mana saya mau liat kondisi mencekam di sana! (kemudian asma beliau kumat)
@bebiben : Komandan ISIS: Mana saya mau liat kondisi mencekam di sana! (kemudian asma beliau kumat)

Benarkah Kisah Satpam Selamatkan Ratusan Jiwa di Tragedi Bom Sarinah? Tersiar kabar baik melalui media sosial maupun pesan berantai bahwa seorang Satpam yang belum diketahui namanya adalah pahlawan yang membawa pelaku bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) siang.

Adalah status dari mantan wartawan, Nanik Sudaryati Deyang yang diketahui menyebarkan informasi yang viral hingga puluhan ribu share. Akun facebook ini bukan hanya sekali ini saja membuat heboh dunia maya. Berikut adalah statusnya.

SATPAM SARINAH ITU MUSTI DINOBATKAN SEBAGAI PAHLAWAN
EKSLUSIF (TIDAK ADA DI MEDIA). Sambil masih dalam suasana ketakutan dan rasa yg terlihat campur aduk, ponakan saya Novi atau Opis , bercerita bahwa ada yg terlewat dari pemberitaan media . “Media belum memuat siapa sebenaranya yg menjadi korban di pos polisi , dan bagaimana ceritanya”.
Novia atau Opis, yg menjadi saksi mata insiden bom dan aksi tembak -menembak di Seputar Gedung Sarinah itu bercerita, waktu dia lari ke tangga darurat, ia bertemu para Satpam Sarinah Dept store lagi pada menangis, ternyata mereka menangisi kawannya yg meninggal terkena ledkan bom bunuh diri di dekat pos polisi.
Ceritanya, pagi tadi sebelum kejadi bon bunuh diri, Satpam Sarinah Depstore, seperti biasa memeriksa pengunjung Dept Store BUMN itu. Satpam mencurigai satu anak muda yg masuk seperti membawa sesuatu di dalam tubuh orang tersebut. Karena takut memeriksa sendiri, Satpam tersebut menggiring anak muda tersebut ke pos polisi terdekat, dan sesampainya di depan Pos Polisi, maka meledaklah bom bunuh diri tersebut yg bukan hanya menewaskan terorisnya sendiri, tapi juga Satpam Sarinah yg menggiring teroris tersebut, dan satu wanita yg lagi menyeberang jalan.
Coba bayangkan, Andai satpam tadi tidak membawa teroris tersebut ke pos polisi (yg akhirnya pos polisinya ikut hancur), berarti bom bunuh diri tadi akan meledak di dalam Sarinah Dept Store. Artinya ratusan jiwa yg akan jadi korban. Jadi Satpam tadi telah menyelematkan ratusan jiwa di dalam Dept Store, namun nyawanya sendiri tidak tertolong.
Saya menulis ini, dengan harapan ada pihak-pihak dari pemerintah atau pihak Sarinah memberikan perhatian khusus pada keluarga Satpam yg meninggal tersebut, karena ia telah menyelematkan ratusan nyawa pengunjung Sarinah Dept Store.
Semoga Allah mengampuni dosa Satpam Pahlawan ini, dan memberikan keluarganya kekuatan …..Aamiin.
cc : Dessy Aipipidely (please cari keluarganya ), Hendrik J. Canggu, dan Dewi Sujud ( Sama Desy cek dong bagaimana kondisi keluarganya)

Dikutip dari kompas.com, Polri memastikan bahwa tidak ada pelaku ledakan dan penembakan yang selamat di Jalan MH Thamrin, kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) siang. Tidak ada pelaku yang ditangkap hidup-hidup.

“Pelaku terdeteksi berjumlah lima orang. Lima pelaku tewas semuanya,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan pada Kamis sore.

Kelima pelaku tewas di lokasi berbeda. Tiga pelaku tewas di pelataran Starbucks Coffee, Sarinah.

Seorang dari tiga pelaku itu meledakkan diri. Adapun dua pelaku lainnya tewas setelah dilumpuhkan timah panas polisi.

Sementara itu, dua pelaku sisanya tewas di area pos polisi Sarinah. Keduanya tewas akibat ledakan dari bom yang mereka bawa.

“Saat ini, jenazah pelaku sudah diamankan di rumah sakit yang kami rahasiakan. Kami akan mengidentifikasi identitas pelaku,” ujar Anton.

Polisi tidak dapat memastikan apakah masih ada pelaku lain di lokasi atau tidak. Polisi masih akan menganalisis rekaman kamera CCTV dan memeriksa saksi-saksi.

Dilansir dari BBC, Dalam konferensi pers, Kadiv Humas Mabes Polri Anton Charliyan mengatakan, bahwa jumlah korban mencapai 26 orang, terdiri dari tujuh orang tewas, dan 19 luka-luka.

Dari tujuh korban meninggal, lima orang adalah pelaku serangan, sedangkan dua orang adalah warga sipil. Satu dari warga sipil tersebut adalah WNA Belanda yang, menurut Anton, “dieksekusi”.

Anton juga mengatakan bahwa warga asing Belanda yang menjadi korban tewas saat pelaku sedang ‘menyender’ di depan Starbucks, di tempat parkir dekat jalan.

‘Orang Belanda dieksekusi, orang Aljazair berhasil menyelamatkan diri,’ ujar Anton.

Mungkinkah satu orang ini adalah seorang satpam yang disebarkan viral saat ini? Sayangnya Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri belum mau mengungkapkan identitas tujuh korban bom demi kepentingan penyidikan.

Paling tidak kisah seorang wanita yang menyebrang dan tewas adalah tidak benar menurut laporan POLRI.

Sementara dikutip dari Rappler.com, 24 korban luka-luka sedangkan sisanya meninggal dunia. Korban terdiri dari enam anggota Polri, 14 warga sipil, empat warga asing yaitu masing-masing satu warga Belanda, Austria, Jerman dan Aljazair serta tujuh orang yang diduga merupakan pelaku serangan.

Berikut daftar lengkapnya beserta rumah sakit tempat mereka berada berdasarkan informasi dari Polda Metro Jaya:

RSCM merawat empat korban yakni satu anggota Polri dan tiga warga sipil:

1. Aiptu Deni – Anggota Polri, luka di kaki

2. Indah Pustpita Sari – Warga sipil, luka di kening sebelah kiri dan perut memar

3. Mira Puspita – Warga sipil, luka kaki kanan dan jilbab terbakar

4. Venosia Dyah Mavianti – Warga sipil, luka robek di kepala belakang.

RS Gatot Subroto merawat sembilan korban yakni tiga anggota Polri dan enam warga sipil yang dua di antaranya warga asing (Belanda dan Aljazair):

1. Aiptu Dodi Maryadi – Anggota Polri, luka tembak di perut

2. Aiptu Budiyono – Anggota Polri Jakarta Pusat, luka tembak di perut

3. Aiptu Budi Rachmat – Anggota Polri, luka tembak di dada kiri

4. Anggun Antiasari – Warga sipil, luka kaki kanan

5. Chairul – Warga Sipil, luka punggung kanan dan tangan kanan

6. Yohanen Antonius Maria – WNA Belanda, luka tangan kiri patah dan tempurung kaki pecah

7. Morat Armeswali – WNA Aljazair, luka di dada kiri dan kaki kiri patah

8. Agus Kurnia – Warga sipil, luka di kepala

9. Permana – Warga sipil, luka punggung kiri.

RS Abdi Waluyo merawat enam korban yakni satu anggota Polri, satu sekuriti Polda, tiga warga sipil dan dua warga asing (Jerman dan Austria):

1. Aiptu Suhadi – Anggota Polri, luka tembak di punggung dua kali

2. Rais – Warga sipil sekuriti kafe Starbucks, luka tembak di kepala

3. Aldi Tardiansyah – Warga sipil sekuriti kafe Starbucks, luka serpihan di telinga

4. Afrizal – Warga sipil, luka serpihan di dahi dan siku kiri

5. Stoifl – WNA Austria, luka robek pergelangan tangan kanan dan kiri

6. Frank Feunen – WNA Jerman, luka robek di dahi dan leher

RS Kramat Jati menampung tujuh korban meninggal belum teridentifikasi dan masih dalam proses otopsi

RS Husada merawat satu warga:

1. Rititwi Putra – Warga sipil, luka punggung kiri belakang

RS Tarakan merawat satu warga:

1. Brigadir Suminto – Anggota Polri, luka tembak di tangan sebelah kiri tembus ke ketiak

RS MMC merawat tiga orang:

1. Adi Saputro – Warga sipil, luka kepala bagian kiri.

2. Jhon – Warga sipil, trauma.

3. Meisy Sabartian – Warga sipil, luka bagian mata kaki kiri.

Dikutip dari tribunews, Direktur Utama Sarinah (Persero) Ira Puspadewi membantah ada Satpam sarinah yang tewas.

“Tidak ada satpam Sarinah yang menjadi korban. Tidak ada korban dari Sarinah,” kata Ira saat ditemui di kawasan pusat perbelanjaan Sarinah pada Jumat (15/1/2016).

Dengan demikian dipastikan berita tentang satpam sarinah sebagai pahlawan ini adalah HOAX. Mari berpikir cerdas dan bijak. Sebarkanlah informasi yang memang terkonfirmasi kebenarannya.

BACA JUGA