Seperti diketahui sebelumnya Menteri ESDM Sudirman Said telah menyodorkan nama anggota DPR yang mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Pesiden Jusuf Kalla berkenaan dengan perpanjangan kontrak PT Freeport ke MKD DPR. Anggota DPR itu juga minta saham sebesar 20 persen saham PT Freeport. Melalui surat yang beredar di media sosial saat ini kini mulai jelas siapa Komandan DPR itu.
Inilah Transkrip Asli Percakapan Komandan DPR dan Pimpinan Freeport yang dipublikasikan oleh akun twitter anonim @intelopedia. Seperti dilansir detik.com mengenai kronologis Cerita Terbongkarnya Permainan ‘Komandan’ DPR Pencatut Presiden.
[Baca : Inilah Transkrip Lengkap Rekaman Setya Novanto dan Pimpinan Freeport]
[Baca : Beredar Link Download Rekaman Setyo Novanto Papa Minta Saham]
Dalam jumpa pers usai melaporkan anggota DPR itu ke MKD di gedung DPR, Jakarta, Senin (16/11/2015), Sudirman menyebut politisi itu bersama pengusaha beberapa kali memanggil dan melakukan pertemuan dengan pimpinan PT Freeport.
Dari pertemuan pertama dan kedua, pimpinan PT Freeport menilai arah pembicaraan mengarah pada keinginan anggota DPR meminta saham kepada Freeport yang dikaitkan dengan janji memperpanjang kontrak PT Freeport yang berakhir 2021.
Maka pada pertemuan ketiga hari Senin, 8 Juni 2015 pukul 14.00-16.00 WIB di kawasan Pacific Place, SCBD, Jakarta, pertemuan tersebut direkam lalu dilaporkan pimpinan PT Freeport kepada Menteri ESDM Sudirman Said.
“Anggota DPR tersebut menjanjikan suatu cara penyelesaian tentang kelanjutan kontrak PT Freeport, dan meminta agar PT Freeport memberikan saham yang disebutnya akan diberikan kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla,” ucap Sudirman soal isi pertemuan ketiga itu.
“Keterangan tersebut saya peroleh dari pimpinan PT Freeport Indonesia,” imbuhnya.
Permintaan yang diajukan tak tanggung-tanggung. Si politisi kuat itu meminta 20 persen saham PT Freeport, yang diklaim 11 persen untuk Presiden dan 9 persen untuk Wakil Presiden. Sementara untuk proyek listrik di Papua dia meminta PT Freeport menjadi investor sekaligus off-taker (pembeli) tenaga listrik itu.
Di proyek listrik itu, si anggota DPR meminta saham yang angkanya cukup besar, yaitu 49 persen saham dan sisanya sebesar 51 persen untuk PT Freeport sebagai investor. Semua angka itu terekam dalam pembicaraan ketiga di Pacific Place tadi.
Lalu mengapa pimpinan PT Freeport melapor ke Menteri ESDM? “Sejak saya menjabat sebagai menteri ESDM dan memulai proses negosiasi dengan PT Freeport, saya minta kepada pimpinan PT Freeport melaporkan setiap interaksi dengan pemangku kepentingan utama,” jawab Sudirman.
“(Tujuannya) untuk menjaga agar keputusan apapun diambil secara transparan, mengutamakan kepentingan nasional dan bebas campur tangan pihak-pihak yang akan mengambil keuntungan pribadi,” imbuhnya.
Atas dasar itulah Sudirman melaporkan anggota DPR yang menurutnya melakukan tindakan tak patut itu ke MKD, karena menjanjikan kontrak PT Freeport yang sedang bernegosiasi dengan pemerintah Indonesia.
“Saya melaporkan hal-hal tersebut di atas kepada MKD karena saya percaya pada proses institutional dan konstitusional,” tegas Sudirman.
Wakil Ketua MKD Junimart Girsang mengatakan Sudirman Said berjanji memberikan rekaman suara si politikus kuat DPR ke MKD. Hanya saja dalam laporan hari ini, Sudirman baru menyerahkan transkripnya, belum dalam bentuk rekaman.
“Bukti tadi diserahkan transkrip percakapan dan saya minta diberikan juga bukti rekaman yang konkret orisinil, biar kami lakukan telaah hasil rekaman tersebut. Beliau akan serahkan bukti rekaman itu,” ucap Junimart.
Anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul merasa sudah tahu sosok pencatut nama Presiden yang dilaporkan Sudirman Said. Dia menyebut si politikus dengan istilah ‘komandan’.
“Kita tunggu MKD nanti akan memanggil komandan itu. Ya kalian tahulah komandan itu. Kalian tahu komandan kami siapalah,” ujar Ruhut. Namun belum jelas siapa komandan yang dimaksud Ruhut.
Kini siapa komandan DPR itu jelas setelah tersebar melalui media sosial transkrip asli pelaporan dari Sudirman Said. Berikut adalah transkripnya. Dalam transkrip di bawah ini tertulis jelas nama Setya Novanto dan juga transkrip percakapan dengan inisial Sn.
Halaman 1 pic.twitter.com/LvcNd9bsPO
— iSpy (@Intelopedia) November 17, 2015
Halaman 2 pic.twitter.com/fiuTPWPsyF — iSpy (@Intelopedia) November 17, 2015
Halaman 3 pic.twitter.com/EEHEEFMUFT
— iSpy (@Intelopedia) November 17, 2015
Halaman 4 pic.twitter.com/2PCj5Pq7bO — iSpy (@Intelopedia) November 17, 2015
Halaman 5 pic.twitter.com/jrGDdogWha
— iSpy (@Intelopedia) November 17, 2015
Halaman 6 pic.twitter.com/g6u3RycbEf — iSpy (@Intelopedia) November 17, 2015
Jelas sudah teka teki saat ini setelah beredarnya dokumen yang kemungkinan besar asli. Itulah media sosial saat ini yang bisa mengungkap siapa nama pencatut Presiden. [Baca : Inilah Transkrip Lengkap Rekaman Setya Novanto dan Pimpinan Freeport]