Pasca beredarnya foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengunjungi Suku Anak Dalam (30/10) menjadi perbincangan hangat di media sosial. Terlebih saat ini sedang dicari oleh Kapolri, Badrodin Haiti penyebar foto editan yang menganggap Jokowi sedang melakukan pencitraan.
Netizen ke Roy Suryo : Mantan Menteri Kok Jadi Provokator? Roy Suryo ternyata beranggapan bahwa setting dalam pemotretan adalah biasa, bahkan menurutnya tidak usah melakukan pembelaan yang lebay. Komentar ini di tweepsnya sambil mengunggah beberapa foto Presiden Jokowi ketika melakukan pemotretan dan mengupload gambar hasil editan yang saat ini sedang ditelusuri Kapolri.
Tweeps, Saya memang tidak perlu comment Fotonya, sudah biasa kalau Pemotretan di’Setting’ agar Hasil terlihat Bagus pic.twitter.com/SS2H0VW5lU
— KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo) November 1, 2015
Tweeps, Sekalilagi “Setting” dalam Pemotretan itu Hal yang Biasa… Tidak usah Lebay dalam Melakukan Pembelaan ✌ pic.twitter.com/on12X9EoY0
— KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo) November 1, 2015
Tweeps, Sekalilagi saya Tidak Perlu harus Repot2 Comment apalagi Analisa. Masyarakat Makin Cerdas & Tahu Sebenarnya pic.twitter.com/mYJwKVcLms — KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo) November 1, 2015
Netizen pun mulai berkoar mengomentari apa yang ditweeps Roy Suryo
@akadusyifa Mantan menteri @KRMTRoySuryo koq jd provokator? sudah belajar nyanyi lagu Indonesia Raya, blom? — jpgr (@JunizarT) November 2, 2015
@KRMTRoySuryo miris mantan menteri kayak gini suka fitnah…..roy suryo mungkin anda sudah lelah — Anggietz_Tryanzsyah (@Ank_GhieTz) November 2, 2015
@KRMTRoySuryo jadi maksud bapak itu foto settingan? Emang bapak ikut kunjungan ke jambi? :)
— Felixwanardy (@Felixwanardy) November 1, 2015
@DivHumasPolri min akun roy suryo yg pertama unggah poto presiden dgn suku anak dalam (16 jam yg lalu) kalo ongen 12 jam setelahnya 😆 — Rudi Valinka #HOKI (@kurawa) November 2, 2015
Dilansir dari situs resmi setkab.go.id, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung meluruskan perbincangan di media sosial terkait dialog antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Suku Anak Dalam, di Sarolangun, Jambi, Jumat (30/10) siang, sebagai telah disetting atau direkayasa sedemikian rupa, dengan menampilkan dua buah foto yang mengesankan adanya pengarahan atau settingan itu.
“Kami ingin menyampaikan juga kepada rekan-rekan sekalian, karena beredar di sosial media cukup luas, hal yang berkaitan dengan kunjungan Presiden ke suku Anak dalam, yang seakan-akan ada rekayasa dalam foto, perlu kami tegaskan bahwa tidak ada sama sekali yang dilakukan oleh Presiden seperti yang dituduhkan,” kata Pramono kepada wartawan dalam keterangan pers di kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/11) sore.
Apakah pernyataan dan opini Roy Suryo benar? ataukah klarifikasi dari pemerintah saat ini yang benar?