Ternyata berita tentang kehebohan GoJek Indonesia memunculkan presepsi lain di kalangan driver atau pengemudi GoJek. Seorang driver Go-Jek yang tidak menyebutkan namanya memposting pengalamanan pribadinya di kaskus dan mendapatkan tanggapan serius dari para kaskusernya.
Heboh! Curhat Seorang Driver Gojek Yang Tidak Seindah Pemberitaan. Banyak yang bertanya-tanya mengapa bisnis layanan online ojek bisa memberikan tarif promo dalam waktu lama, apakah benar para driver GoJek memiliki penghasilan selangit?
Selain postingan curhatannya, video yang diupload di youtube mengenai kurang baiknya pelayanan dari petugas administrasi GoJek telah ditonton ribuan orang. Berikut adalah curhatan seorang driver GoJek dilansir dari kaskus.
Ane tertarik ikut gojek karena banyak pemberitaan bombastis tentang gojek. Kebetulan ada rekruitmen massal jadi masuknya relatif mudah.
Setelah resmi jadi driver gojek, baru ane melihat seperti apa “wajah” gojek di dalam…seperti apa? …seperti ini:
– tarif resminya cukup tinggi Rp.4000/km, berlaku tarif minimum Rp.25rb untuk antaran barang dan orang, Rp.40rb untuk gofood dan gostore. jadi walaupun penumpang cm bayar tarif promo, yang masuk ke driver gojek tetap tarif resmi, selisihnya ditombokin sama Gojeknya.
(bayangkan kalau dari 1 order saja gojek MINIMAL nombok Rp. 15rb, berapa miliar uang yang harus dikeluarkan gojek per hari. ini terjawab di point di bawah)– uang non cash tidak langsung masuk ke rekening driver, tapi ditampung dulu di “rek” gojek. driver harus rekues pencairan dulu untuk bisa mendapatkan uangnya.
– tingkat kompetisi untuk dapat ordernya luar biasa tinggi. rebutannya gila-gilaan. order yang masuk gak sempat dibaca udah direbut orang. jadi jangan heran kalau banyak driver yg sudah ambil order minta order dicancel dengan alasan jarak terlalu jauh, tidak bawa uang (untuk go food)
– banyak driver yang mengeluhkan karena sulit mendapatkan order
– aplikasi untuk drivernya cukup menyedihkan. sangat minim fitur. yang paling fatal adalah tidak adanya catatan uang keluar masuk. jadi kalau driver rekues pencairan lalu saldonya berkurang tapi uang tidak masuk rekening (banyak kejadian seperti ini) si driver tidak punya bukti catatan untuk klaim.
– yang paling parah, ternyata dari 120rb driver gojek di seluruh indonesia (klaim CEO Gojek), hanya 1000 driver per hari saja yang bisa mencairkan uangnya !! itu artinya 119rb driver gojek tidak bisa mencairkan uangnya !! sistem pencairannya pun rebutan. kalau sampai jam 3 sore saldo masih utuh berarti pencairan gagal, besok harus coba lagi, begitu seterusnya sampai berhasil. alasan dari pihak gojeknya adalah karena pencairan sistemnya masih manual (bisa dicek di timeline twitternya kalau belum mereka hapus)
di satu sisi driver dituntut untuk ambil order sebanyak-banyaknya, melayani secepat dan sebaik mungkin, tapi disisi lain driver sulit mendapatkan uangnya….jangan heran kalau makin sini kualitas pelayanannya makin menurun.
dengan kondisi seperti itu Gojek masih ekspansi gila-gilaan, pake bergaya ngajak semua ojek pangkalan untuk gabung pula, lah yang ada aja seperti ini….
mudah-mudahan aja para driver punya rasa sabar yang panjang….
kasihan mereka yang sampai berhenti kerja demi ikut gojekRespon kantor gojek mengenai masalah withdraw uang driver:
*kalau ada yang bilang banyak dapat uang dari gojek, memang betul, ada yang dapat uang banyak…garis bawahi kata “ADA”
kalau ada yang bilang driver A B C bisa narik uangnya, memang betul, ada yang bisa narik uangnya…garis bawahi kata “ADA YANG BISA”
Sementara CEO Nadim Makariem sempat menjelaskan di merdeka.com bulan Juni lalu bahwa sistem telah diperbaiki. Namun nyatanya saat ini masih mengalami masalah.
“Ya, benar. Kita akui itu kejadian. Waktu itu masih manual sistemnya,” katanya saat acara kerjasama Gojek dengan Rifat Drive Labs di Jakarta, Selasa (30/06).
Kendati begitu, Nadiem mengatakan bahwa saat ini sistem manual tersebut sudah diganti dengan yang otomatis.
“Tapi, itu sudah dibenerin. Itu masalah teknis saja kok. Sekarang sudah ada tombol di aplikasi pengemudi Gojek. Jadi bisa langsung masuk rekening masing-masing dan sudah disosialisasikan,” ujarnya.
Dari curhatan Driver GoJek juga dijelaskan ternyata Go-Jek bekerjasama dengan penyedia layanan investasi, untuk itulah tarif promo bisa dilakukan secara jor-joran.
hehe kalau ada yg masih bingung perusahaan gojek untungnya darimana. garis pendeknya perusahaan gojek itu belum untung. rugi iya.
lah kalau rugi terus bangkrut dong? iya benar kalau ga ada yg talangin.
talangan dananya darimana? iya dari venture capitalist.
apa itu venture capitalist? VC itu semacam perusahaan investasi yg menginvestasikan dananya sebesar-besar gaban untuk startup yg menurut mereka menjanjikan ke depannya.
VC nya sendiri untung darimana? kalau ke depannya gojek sudah bisa meraup untung, VC ini akan kebagian persenan profitnya sesuai dana awal yg dia suntikkan. ya semacam deviden.
itu kalau gojeknya untung, kalau gojeknya rugi? iya itu resiko si VC, tapi biasanya mereka jarang rugi, karena mereka bukan orang bodoh, analyst mereka pasti luar biasa hebatnya. paling nggak modal mereka balik aja.
kalau begitu besar juga resiko si gojek itu? iya begitulah kalau kita ingin perusahaan kita maju pesat. kalau bergantung dana sendiri ya lama berkembangnya. bisa-bisa dilibas sama perusahaan lain yg sejenis yg dananya lebih besar. dalam kasus ini ya contohnya grabbike. grabbike itu investornya lebih gila dan jauh lebih besar dari gojek. makanya dia berani promo goceng. sedangkan gojek promo 10rb aja uda ngos-ngosan nafasnya. apalagi skg ditambah adanya blujek. ya makin berat nafasnya.
ga heran kalau TS komplain tentang masalah WD ini. kalau gw driver gojek sih gw akan WD tiap hari. perusahaan begini uda dagdigdug sebenarnya.
Di balik semua ini, setiap bisnis memiliki sisi baik dan buruknya. Tinggal bagaimana caranya agar manajemen bisa mengatur dan mengendalikan baik itu di sisi pelanggan, pengemudi, ataupun internal perusahaan.