23. Tp sejak 2009, jamaah salat mulai tumpah-ruah. Makanya, saat salat Id thn 2015, jamaah membludak sampai halaman dpn musala. #Tolikara
24. Menurut pengakuan Ustaz Ali Mukhtar, salat Idul Fitri kemarin, hny menggunakan pengeras suara yg dpt terdengar sebatas jamaah #Tolikara
25. “Kami baru salat. Rakaat pertama takbir ketujuh, ada suara ‘Hentikan, hentikan. Tidak ada kegiatan seperti ini’,” kata Ali. #Tolikara
26. Imam salat, Junaedi, sgr hentikan ibadah. Jemaah teriak tak keruan. Ibu-ibu & anak-anaknya sempoyongan melarikan diri #Tolikara
27. Sekelompok org melempari batu dan kayu ke arah kios serta musala. Ali jd dgr suara peluru ditembakkan oleh aparat Kepolisian. #Tolikara
28. Suasana semakin panas dg adanya api yang membakar rumah dan kios, kemudian merembet ke musala. #Tolikara
27. *Ali juga dengar…*
29. Menariknya, kabar terbakarnya rumah dan musala itu terdengar smp distrik sebelah, Poganeri, secepat api yg melahap hbs bangunan itu.
30. Neri Yikwa, Kepala Suku Yikwa penganut Kristen dari Distrik Poganeri, dengar rumah karibnya, Ustaz Ali Mukhtar, ikut terbakar. #Tolikara
31. Neri sgr suruh pemuda adat utk bantu pemadaman api di rumah Ustaz Ali. Katanya, “Coba kau padamkan (api) di rumah Bapak Ali.” #Tolikara
32. Cerita komando itu, dikisahkan pemuda Distrik Poganeri, Diben Yikwa, kpd saya. Diben pun sgr berlari ke distrik sebelah, brsm kawan2nya.
33. Kenapa bisa Kepala Suku dr distrik sebelah langsung kasih komando itu? Kenapa dia yg jg umat kristiani pgn melindungi rumah Ustaz Ali?
34. Jawabannya: toleransi dan empati! #Tolikara
35. Ali bertutur, hub dg pendeta dan kepala suku distrik lain yang beragama Kristen laiknya keluarga yg terikat pertalian darah. #Tolikara
36. “Sy kenal gembala&pendeta di sini. Kl ada duka, misal (ada yang meninggal) di distrik berbeda, (sudah) malam, sy tetap dtg,” kata Ali.
37. Pernah suatu malam pintu rumah Ali diketuk org. Dengan tergopoh-gopoh, orang itu mengabarkan ada warga yg meninggal dunia. #Tolikara
38. “Pak Guru, ada duka di sana. Kl Pak Guru tdk bisa dtg, nanti sy bawakan (pemberian),” ucap orang tersebut, spt ditirukan Ali. #Tolikara
39. Ali emg biasa bawa ‘pemberian’ utk keluarga yg ditinggal wafat. Meski hny sedikit spt mi instan, kata Ali, itu amat berarti buat warga.
40. Selain berkunjung kala duka, Ali kerap ikut tradisi kenduri atau syukuran di #Tolikara. Tradisi ini disebut dg istilah ‘bakar batu.’
*Teman-teman, makasih banget buat pertanyaan-pertanyaannya. Tapi saya selesaiakan dulu ya? Baru deh nanti kita ngobrol :)*
41. Ali jg cerita, kerap undang Neri dan Ketua Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Tolikara, Pendeta Nayus Wenda, utk bertandang ke rumahnya.
42. Potret toleransi lainnya, Ali juga ikut jaga gereja wkt perayaan natal. Begitu jg sebaliknya, wrg kristiani ikut jaga saat salat Id.
43. Yang jd perhatian saya selanjutnya, bagaimana bentuk toleransi usai kerusuhan tjd? Apakah ada ketegangan yg meradang?
44. Sy ga akan simpulkan, tp teman2 yg bs tarik simpul itu. Saya pribadi, amazed saat tahu pengungsi muslim ditampung di rmh warga kristen.
45. Fiktor buka lebar pintu rumahnya utk Ali dan pengungsi muslim lain. Fiktor dan istrinya, Yus Mina berbuat demikian bukan tanpa alasan.
46. Keduanya merasakan betul kehangatan dr warga muslim yg kerap jenguk umat Kristen yg tengah berduka krn ditinggal wafat anggota keluarga.
47. “Ada duka dan masalah di keluarga kami, yg lgsg cepat ambil bagian biasa dr keluarga teman-teman kami muslim,” kata Fiktor. #Tolikara
48. Pengungsi lain jg ada yg ditampung di tenda hijau, di atas lapangan milik Koramil Tolikara. Kemensos mencatat, jumlahnya smp 153 org.
49. Nah gimana kondisi di Tolikara sekarang? Sejauh pandangan mata saya, warga sdh beraktivitas, ada yang berjualan, menggembala, dsb.
50. Bantuan sosial jg ikut membanjiri Tolikara, termasuk buat para korban. Proses pembangunan rumah, kios, dan masjid sdh dimulai. #Tolikara
51. Sekian dr saya. Sila tengok situs @CNNindonesia utk versi berita lengkap tulisan dan video. :)
Akhirnya terungkap cerita sebenarnya tentang insiden Tolikara, Lalu ada apakah ini? apakah konflik horizontal seolah dibuat konflik vertikal? bagaimana menurut bidhuaners?
Kehadiran Perda yang melarang pendirian rumah ibadah ini dinilai sebagai akar permasalahan yang terjadi di Tolikara. Pasalnya, Perda Tolikara di Papua yang membatasi ibadah umat beragama dinilai tak berpijak pada akar historis bangsa Indonesia yang beragama dan mengenyampingkan hak asasi manusia.
_http://www.aktual.com/komnas-ham-telusuri-perda-intoleransi-di-tolikara