Dituding Hina Buruh tentang Absensi DPR, Ini Klarifikasi Fahri Hamzah

0
2849
fahri hamzah

Media sosial saat ini diramaikan dengan ucapan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah  di salah satu stasiun televisi nasional yang menyatakan bahwa teori absensi DPR berbeda dengan kaum buruh, karena buruh datang untuk digaji. Hal itu sempat ramai dan membuat Netizen mengeluarkan petisi agar Fahri meminta maaf. [Baca : Beredar Petisi Fahri Hamzah Untuk Meminta Maaf Karena Sakiti Hati Buruh]

Dituding Hina Buruh tentang Absensi DPR, Ini Klarifikasi Fahri Hamzah melalui akun twitter pribadinya pada 6 Juli 2015 dini hari tadi.

fahri hamzah

Sebab publik sering dikelabui untuk anti kepada wakil yang mereka pilih sendiri. Kita dibuat Lupa…bahwa Presiden dan DPR di pilih dengan biaya mahal…tidak ada pilihan.

Kalau ada cara lain memilih pemimpin maka pilihlah…demokrasi biaya tinggi. Setelah terpilih pun harus dikelola dengan biaya tinggi…demokrasi juga konsep yang rumit.

Tapi kita telah memilih ini sebagai antitesis atas sistem yang otoriter. Dan menerima kebisingan yang setiap jari menyergap telinga kita. Sesuatu yang sering dianggap ganjil padahal tak seperti yang dikira.

DPR misalnya, sebuah ruang aspirasi terbuka. Tempat rakyat bersilang sengketa. Secara sah. Lalu menjadi objek kontestan terbuat yang sering membelalakkan mata. 

Salah satunya soal kehadiran anggota. Sering mendapat tanda tanya. Tapi sebagaimana manusia biasa ada saja yang rajin dan yang malas bekerja.  Anggota DPR juga ada yang rajin dan ada yang malas. Silahkan ditanda. 

Tapi kehadiran dan ketidakhadiran bukan segala-galanya. Kehadiran dalam legislatif berbeda dasarnya dengan lembaga eksekutif, siswa, buruh atau pekerja. 

Di lembaga legislatif, kehadiran adalah pertanda kesediaan mengambil keputusan. Itu sebabnya seperti partai NASDEM dalam paripurna lalu memutuskan tidak hadir (WO,Walk out). 

Itu sama dengan golput dalam kasus pemilu. Tinggi golput tidak menentukan sah tidaknya keputusan. Maka kehadiran dalam pengambilan keputusan tidak menentukan sah tidaknya keputusan. 

Keputusan asalkan quorum tetap sah meskipun akhirnya Yg hadir tinggal 1 orang di ruangan. Quorum adalah syarat sah rapat sementara keputusan diambil oleh yang hadir.

Oleh sebab itu sebetulnya tidak relevan memotret kursi kosong. Berbeda halnya dengan kehadiran dalam laga lain yang kehadiran adalah basis dari kompensasi

Atau kehadiran sebagai basis bagi kelulusan dan evaluasi karir dan jabatan.
Legislatif dan pabrik punya perbedaan bukan untuk saling menghina atau melecehkan.

Perbedaan niscaya untuk saling memahami dan akhirnya saling menguatkan.
Jangan mau diadu domba oleh serigala. Niat mereka memangsa kita.
Terima kasih.

Orang lupa bahwa politisi melalui rute Yg panjang sebelum mengambil keputusan. Pengambilan keputusan adalah akhir dari proses mulai dari sosialisasi, lobi, pendekatan ke konstituen dll..

Itulah sebabnya masa kerja anggota di luar sidang sama pentingnya dengan di dalam ruangan. Mang ada Yg belum biasa dan belum mahir…tapi itulah demokrasi Yg mahal.

Demokrasi memilih orang2 biasa menjadi pemimpin. Termasuk Presiden.
Tetapi ada Yg keliru membaca cara kerja eksekutif dan legialatif. Legislatif disuruh kerja konkret dan eksekutif dibiarkan berwacana. Padahal terbalik.

Tapi gapapa…ini semua proses. Demokrasi jalan panjang maka bersabarlah.
Sebab kalau kita tak sabar ada jalan pintas Yg ditawarkan. Sekelompok orang yang merasa paling tahu masalah ingin merampas kebebasan kita.

Kata mereka. “Kasi kami kebebasan termasuk Untuk batasi kebebasan rakyat, masalah akan selesai”. Bibit ini ada…kalangan intelektual yang lugu sudah terpengaruh. 

Mereka percaya bahwa kalau kebebasan kita dikurangi dan kewenangan negara diperbesar masalah selesai. Pikiran ini sangat berbau otoriter dan kita semua tidak sadar bahwa itulah Yg dulu kita tumbangkan.

Demokrasi justru bekerja dengan pembatasan. Dan kekuasan dibagi serta menyebar. Setiap orang harus bisa bekerja dengan keterbatasan akibat adanya hak orang lain.Maka nanti kecerdasan lebih utama dari kekuasaan. Otak lebih manjur dari otot. Itulah demokrasi.

Terima kasih menyimak dan saya selalu menyimak komentar Anda. Tks.

Ketika membaca klarifikasinya, petisi yang dibuat Nur Hayati atas nama buruh yang menginginkan menarik pernyataan dan meminta maaf kepada para buruh tidak dilaksanakannya. Bagaimana menurut bidhuaners?

BACA JUGA