Bidhuan.id – Maraknya kasus Vaksin dan Serum Palsu belakangan ini, membuat timbulnya sebuah pertanyaan di masyarakat tentang Perbedaan Vaksin dan Serum. Agar tidak menimbulkan kebingungan dan munculnya perbendaan pendapat di masyarakat, pada suatu kesempatan Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) yang merupakan Menteri Kesehatan mencoba menjelaskan perbedaan keduanya. Seperti apa? yuk simak ulasannya dibawah ini.
Pengertian VAKSIN dan SERUM
Perbedaan Vaksin
Vaksin merupakan suatu bentuk dari produk biologi yang asalnya dari bakteri, virus atau kombinasi diantara keduanya yang telah dilemahkan terlebih dahulu.
Tujuan Vaksin diberikan ialah agar antibody yang ada dalam tubuh dapat terangsang sehingga infeksi penyakit mampu dicegah oleh kekebalan tubuh itu sendiri. Untuk cara memasukkan vaksin dalam tubuh bisa dengan cara diteteskan (Oral) dan juga dengan cara disuntik.
Perbedaan Serum
Hal ini berbeda dengan serum. Meski sama-sama merupakan suatu produk biologi, serum sudah mempunyai kandungan kekebalan terhadap suatu infeksi.
Tujuan dari diberikannya serum bukan untuk pencegahan, melainkan untuk mengobati saat seseorang telah terserang oleh suatu infeksi penyakit atau telah diduga terkena suatu infeksi.
Misalnya saja Serum Anti Bisa Ular (Snake Anti Venom). Serum tersebut baru akan digunakan ketika seseorang pasien telah terbukti atau diduga terkena gigigan dari ular berbisa.
“Jadi sifat serum itu sebagai pengobatan”, Kata Menteri Kesehatan.
Perbedaan Fungsi Vaksin dan Serum
Setelah Anda melihat pengertian dari vaksin dan serum, tentu akan timbul pertanyaan mengenai fungsi keduanya bukan? Ternyata fungsi dari serum dan vaksin itu juga berbeda, walaupun sekilas memang sama-sama terkait dengan antibodi tubuh.
Fungsi utama vaksin yakni pencegahan pada suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman. Sementara fungsi dari serum yakni pengobatan suatu penyakit karena kuman.
Beda Cara Pembuatan Vaksin dan Serum
Untuk cara pembuatan keduanya pun berbeda, vaksin dibuat dengan cara mematikan atau melumpuhkan kuman. Pada konsentrasi tertentu, selanjutnya vaksin akan disuntikkan dalam tubuh seseorang, dengan begitu sistem kekebalan tubuh orang tersebut pun akan memberikan respon pada vaksin itu.
Untuk cara pembuatan serum, serum dibuat melalui cara memasukkan vaksin pada tubuh hewan, bisa sapi, kambing, kuda, dan lainnya, dengan begitu kekebalan tubuh hewan tersebut akan memberikan respon pada vaksin. Sesudah diuji, hasilnya menunjukkan jika hewan yang disuntik vaksin itu sudah kebal pada bakteri atau virus yang disuntikkan tersebut. Selanjutnya akan dilakukan pengambilan darah, pengambilan dilakukan melalui vena jugularis atau vena leher. Sesudah diambil, lalu darah pun dipisahkan antara plasma dan sel-sel serta protein darahnya. Berikutnya, plasma darah dimurnikan menjadi serum.
[Baca juga: Ini Gejala yang Muncul Akibat Anak Terkena Vaksin Palsu]
Imunisasi
Jika berbicara mengenai vaksin maka akan berkaitan erat dengan yang namanya imunisasi. Imunisasi yakni memberikan proteksi kekebalan tubuh pada penyakit dengan spesifik, dan bergantung pada jenis dari vaksin yang diberikan. Contohnya saja jika diberi vaksin HB, maka itu untuk pencegahan penyakit hepatitis B, sementara vaksin DPT untuk pencegahan difteri, tetanus, dan pertusis. Jadi bukan berarti dengan 1 jenis imunisasi, maka akan kebal terhadap semua penyakit. Bukan begitu cara kerjanya.
Program imunisasi adalah salah satu dari program kesehatan paling efektif untuk pembangunan kesehatan, yang utamanya ditujukan bagi pencegahan kecacatan, kesakitan, serta kematian karena PD3I, atau Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi. Imunisasi wajib adalah program yang dijamin ketersediaannya langsung dari pemerintah. Adapun yang termasuk imunisasi wajib adalah DPT-HB-Hib, B-Haemophilus Influenza Type B, biasa dikenal sebagai pentavalen. BCG, Bacillus Calmette Guerin, Hepatitis B untuk bayi baru lahir, DT atau Difteri Tetanus, Campak, Polio. Dan juga vaksin Td, Tetanus Difteri, yang menjadi booster untuk anak dengan usia 7 tahun lebih, serta beberapa vaksin lainnya.
Tujuan Penggunaan Vaksin dan Serum
Jika diambil benang merahnya, maka dapat dilihat bahwa secara garis besar vaksin itu bertujuan untuk pencegahan. Dan serum bertujuan untuk pengobatan. Itu kesimpulan yang bisa Anda tarik.
Sekian artikel tentang perbedaan serum dan vaksin ini? Semoga bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan anda.
[Baca juga:Sejak 2010 Pasar Pramuka jadi Tempat Dokter Beli Vaksin Palsu]