Petisi Agar Google Maps Memunculkan Palestina Butuh 100 Ribu Dukungan. Google tidak pernah mengakui adanya negara Palestina setidaknya dalam kurun satu dekade terakhir ini. Oleh karenanya muncul sebuah petisi di situs change.org yang berjudul “GOOGLE: Put Palestine On Your Maps!”
Sampai kemarin, lebih dari 27.000 orang telah menandatanganinya. Tertulis di petisinya, untuk masalah sepenting ini, perlu lebih banyak tanda tangan agar petisi ini memiliki dampak yang nyata. Rencananya petisi ini akan mengeluarkan press release setelah memiliki 100.000 tanda tangan.
Sekali lagi, ini merupakan masalah penting, karena Google Maps sekarang dianggap sebagai definitif oleh orang-orang di seluruh dunia, termasuk wartawan, mahasiswa dan lain-lain melakukan penelitian ke dalam situasi Israel-Palestina. Dan persepsi setidaknya sama penting, pada tahap ini. Pengakuan Palestina oleh Google bahkan mungkin berubah menjadi sama pentingnya dengan pengakuan oleh organisasi seperti U.N.
Apa yang Anda mungkin tidak menyadari adalah bahwa Palestina – atau setidaknya “Wilayah Palestina” – yang sebelumnya ditunjuk di Google Maps, tapi semua menyebutkan Palestina telah dihapus atas desakan pemerintah Israel, yang mengklaim bahwa dengan memasukkan Palestina di nya peta, Google telah mengganggu “proses perdamaian” oleh mendahului hasil dari solusi dua-negara yang mungkin dicapai. (Fakta bahwa dua pendiri Yahudi Google memiliki hubungan dekat dengan Israel dan para pemimpinnya mungkin memiliki beberapa bantalan pada kesediaan mereka untuk menyetujui tuntutan Israel).
Palestina telah diberikan pengakuan de facto oleh PBB pada tahun 2012, dan pemerintah Israel telah membuat jelas bahwa ia tidak memiliki niat pernah menyetujui solusi dua negara atau memberikan kembali tanah Palestina yang ditempatinya secara ilegal. “Proses perdamaian” sudah mati dan dikuburkan.
Google tidak memiliki alasan untuk menghilangkan Palestina dari peta nya. Fakta bahwa Israel – negara buatan didirikan di wilayah Palestina – jelas ditunjuk di Google Maps, sementara Palestina sendiri telah “hilang”, keterlaluan dan sangat menyinggung warga Palestina.
Ini adalah paralel secara online dengan kebijakan Israel menghancurkan desa-desa Palestina dan mengubah nama tempat Palestina dalam upaya untuk menghapus Palestina dari peta. Google membantu dan bersekongkol dengan pemerintah Israel dalam program pembersihan etnis ini.
[Baca juga: Palestina Dihapus dari Google Maps dan Diganti jadi Israel ]
