Kali ini Indonesia dihebohkan oleh pernyataan Presiden Jokowi atas ketidak tahuannya dalam menanda tangani Perpres tentang dana uang muka mobil untuk pejabat. Walau saat ini akan dicabut namun reaksi Netizen masih bergejolak diantaranya dari mantan Menteri Sekretaris Negara Indonesia ke-11, Yusril Ihza Mahendra.
Melalui akun twitter pribadinya menjelaskan dengan gamblang Kebiasaan Presiden Soeharto Teliti Tanda Tangan Berkas atau naskah yang akan di tanda tanganinya. Berikut adalah kuliah twitter dari Yusril Ihza Mahendra.
Haha Pemerintah Makin Tak Jelas Apa Maunya haha pic.twitter.com/9pxjWymKqJ
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 6, 2015
Makin gawat aja nih pic.twitter.com/rD2XJaaDpy — Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 6, 2015
1. Pak Harto dulu semua yg beliau mau tandatangani beliau baca dulu dengan seksama
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 6, 2015
2. Tiap naskah yg mau ditandatangani itu kan ada memorandum mensesneg yg menerangkan secara ringkas latar belakang naskah tsb — Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 6, 2015
3. Kalau ada hal yg tidak jelas bagi Pak Harto maka orang pertama yg ditanya beliau adalah mensesneg moerdiono atau saadillah mursyid
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 6, 2015
4. Bahkan kadang2 Pak Harto langsung tanya saya kalau itu menyangkut pidato atau surat yg akan ditandatangani — Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 6, 2015
5. Semua naskah yg dikirim ke rumah pak Harto sore2 besoknya sdh dikembalikan ke sekneg via ajudan. Yg mau ditandatangan sdh ditandatangan
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 6, 2015
6. Yg belum ditandatangan ada catatan atau disposisi pak harto yg perlu segera ditindaklanjuti mensesneg — Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 6, 2015
7. Dari disposisi itu kita tahu bahwa pak harto memang membaca semua naskah yg disampaikan ke beliau seblm ditandatangani
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 6, 2015
8. Bahkan laporan intelejen yg tiap hari masuk, semua dibaca pak Harto. Ada coretan2 pd laporan itu dan ada pertanyaan serta komentar beliau — Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 6, 2015
9. Pidato terakhir pak harto tgl 21 Mei 1998 pun pak Harto panggil saya ke kamarnya dan bertanya tentang sesuatu sblm beliau bacakan
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 6, 2015
10. Pak Harto sangat teliti, hati2 & tidak segan bertanya. Saya waktu itu disebut pak moerdiono “anak kecil”. Tapi pak Harto tak segan nanya — Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 6, 2015
11. Pak Jokowi juga harusnya cermat, hati2 dan tidak segan2 bertanya agar tdk salah teken naskah. Kalau salah teken bisa repot Pak…
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 6, 2015
12. Demikian twt saya. Yang mau bully silahkan. Yang mau retwt dan kutip silahkan juga hehe. Salam — Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 6, 2015
Sebagai catatan, pada tahun 1996, Yusril Ihza Mahendra diangkat oleh Presiden Soeharto sebagai penulis pidato presiden. Hingga tahun 1998, ia telah menulis pidato untuk presiden sebanyak 204 buah. Ketika Reformasi 1998, Yusril menjadi salah satu pihak yang mendukung perubahan politik di Indonesia. Pada masa itu, Yusril berperan besar terutama ketika ia menuliskan pidato berhentinya Soeharto.