Anti pembajakan dan download ilegal di jepang

15
5880
stop pembajakan

Terkadang bukan hanya kangen keluarga, tapi kangen juga menikmati download sepuasnya dan menonton dvd bajakan hehe.
Ada beberapa hal yang unik kenapa bisa sukses pemerintah Jepang memerangi pembajakan terhadap hak intelektual

1. Aturan pemerintah yang ketat

stop pembajakan
Walau internet kenceng disini ternyata serem juga dengan ancaman kurungan penjara plus denda 2 juta yen alias 200jutaan untuk yang melakukan download ilegal dan menggunakannya bahkan ancaman lebih gila bagi pengunggah dan penyebarnya dengan ancaman 10 tahun penjara denda 5 kali lipatnya.

2. Lingkungan dan budaya mendukung

voucher itunes
Saya perhatikan hal-hal kecil seperti download Itunes alias mp3, mp4, TV, movie dan lainnya disini sudah biasa berbayar dengan disediakan berbagai voucher prabayar di setiap minimarketnya. Untuk penggunaan software hanya untuk microsoft office pun mereka rela merogoh sampai 20.000 yen. Waw… 2jutaan hanya untuk itu.. Budaya malu yang kuat sangat mendukung serta lingkungan sekitar pula mendukungnya, belum pernah saya temukan ada penjualan software dan dvd bajakan disini.

3. Pendapatan per kapita yang tinggi

Pada tahun 2013, pendapatan per kapita di Jepang adalah $37.000 atau lebih dari Rp 37 Jutaan perbulan sedangkan Indonesia adalah Rp. 4 jutaan, jadi untuk membeli musik mp3 sekitar Rp. 25.000 bukan hal yang berat. Sayangnya di Indonesia orang kaya pun tetep cinta produk pembajakan.

Jadi kalau Indonesia ingin bebas dari pembajakan, setidaknya harus memiliki ketiga hal diatas. Nah berbicara Indonesia, banyak juga akalnya bagaimana cara bisa download ilegal sekali kali disini. Pertama, kita bisa berlangganan Private Virtual IP Address alias menyembunyikan IP kita seolah olah bukan di Jepang. Kedua, cari WIFI gratisan supaya IP Address kita terdeteksi dari sekitar WIFI itu.. dasar orang Indonesia ya, habis bisa bangkrut kayaknya kalo semua membeli disini hehe

BACA JUGA

15 COMMENTS

  1. Kebetulan saya pernah di Jerman. Seperti halnya di Jepang, di Jerman pun demikian. Saya dapat cerita dari salah seorang kakak tingkat saya waktu S-1 di Indo yang saat ini juga sedang di Jerman, tapi beda kota dengan saya. Teman kakak tingkat saya, orang Swiss, didatangi oleh polisi setempat karena mengunduh konten-konten ilegal seperti software, film, dan sebagainya. Dendanya besar, saya lupa jumlah pastinya, namun mencapai ribuan Euro!