Meme dan Kecaman Netizen Pasca Fadli Zon-Setya Novanto Temui Donald Trump

0
10148

Media online di Indonesia pun mulai memberitakannya seperti dilansir kompas.com

Donald Trump, bakal calon presiden Partai Republik untuk pemilu AS tahun 2016, sudah berada di penghujung acara konferensi pers terkait pencalonannya di Trump Tower, New York City, Kamis (3/8/2015). Sesaat setelah dia tampaknya selesai memberikan sambutan dan berjalan menjauh dari podium, Trump mendadak kembali ke mikrofon bersama seorang pria di sisinya. Trump memperkenalkan tamu khususnya itu yang sudah berdiri di belakangnya selama acara tersebut. “(Ini) Ketua DPR Indonesia.

 

Dia berada di sini untuk bertemu saya. Setya Novanto, salah seorang yang paling berkuasa dan orang hebat,” kata Trump. “Rombongannya berada di sini untuk bertemu saya hari ini. Kami akan melakukan hal-hal besar buat Amerika Serikat, benar kan?” lanjut Trump. “Ya,” jawab Setya Novanto.

 

Trump masih punya pertanyaan lain untuk tamunya itu. “Apakah orang-orang menyukai saya di Indonesia?” tanya Trump. “Ya, sangat (suka),” jawab Novanto. “Terima kasih banyak.” Setya Novanto dan rombongannya sedang berada di AS untuk mengikuti konferensi para Ketua Parlemen Dunia yang dibuka 1 September di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.

Fadli Zon pun mulai berkomentar bahwa kedatangan dirinya spontan tanpa memberikan dukungan politis.

Pertemuan delegasi DPR dengan Trump berlangsung di Lantai 26 Trump Tower, Fifth Avenue, New York, AS pada Kamis (3/9) pukul 13.00 waktu setempat. Fadli menegaskan bahwa kehadiran rombongan DPR RI di konferensi pers itu bukan sebagai bentuk dukungan.

 

“Ya enggak. Apa urusannya kita dengan Pilpres AS, punya suara juga tidak. Bagi kami, kami senang pada Presiden AS yang mau berteman dengan Indonesia. Seperti Obama adalah teman Indonesia, juga Trump sekarang sebagai pengusaha adalah teman Indonesia,” kata Fadli dalam perbincangan melalui pesan singkat, Jumat (4/9/2015) dilansir Kompas.com

 

“Tidak masuk acara resmi. Jadi spontan saja,” kata Fadli dalam perbincangan melalui pesan singkat ketika ditanyakan perihal agenda pertemuannya dengan Donald Trump, Jumat (4/9/2015).

Juru Bicara Pimpinan DPR, Nurul Arifin membenarkan bahwa adanya pertemuan dengan Donald Trump untuk pembahasan elemen pokok tentang hubungan kedua negara.

Delegasi Indonesia bertemu dengan Donald Trump di Trump Tower, Fifth Avenue, New York, Kamis (3/9/2015) pukul 13.00 waktu setempat. Mereka yang bertemu Trump adalah Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin, Wakil Ketua Komisi VII Satya Yudha, dan utusan Presiden Eddy Pratomo.

 

“Mereka membahas aliansi strategis Indonesia-Amerika ke depan. Pertemuan tersebut membahas elemen-elemen pokok tentang hubungan kedua negara lebih komprehensif dan strategis,” kata  Nurul Arifin kepada detikcom, Jumat (4/9/2015).

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menyebutkan, kunjungan kerja Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon beserta rombongan ke Amerika Serikat (AS) menghabiskan anggaran paling sedikit sekitar Rp 4,6 miliar.

Fitra, kata Yenny, coba membut kajian riil terkait perjalanan dinas ke AS berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan 53/PMK.02/2014 mengenai Standar Tentang Biaya Masukan 2015 (termasuk biaya tiket, uang saku, dan hotel perjalanan Dinas). Penelusuran Fitra ini, kata Yenny, berdasarkan standar dolar AS dengan perincian sebagai berikut, yakni biaya pesawat ke AS US$ 14.428 untuk sekali perjalanan, uang harian US$ 527 per anggota DPR, dan uang hotel  US$ 1.312,02 per malam.

 

“Maka jumlah anggaran untuk sembilan orang yang berangkat ke AS selama 12 hari adalah Rp 4.631.428.800 (Rp 4,6 miliar) dengan asumsi paket hemat sesuai aturan PMK. Kami menduga, anggarannya lebih besar, bisa mencapai Rp 10 miliar lebih dengan asumsi berbagai tunjangan,” jelas Yenny.

 

Yenny menilai, anggaran perjalanan dinas DPR ke AS tidak transparan dan berpotensi ada kemahalan harga (mark up) karena sistem lumsum. Hal ini, katanya, memboroskan anggaran, apalagi saat dolar naik. “Agenda kunjungan ke AS juga tidak jelas, bahkan foto-foto dengan politikus AS justru membuat rakyat Indonesia malu. Ini bentuk pemborosan keuangan negara,” tegasnya seperti dilansir beritasatu.com.

Kecaman dari Netizen terus bermunculan bahkan #SahabatDonald dan Nevanto sempat menjadi trending topik. Berikut adalah Meme yang dibuat oleh Netizen.

Halaman berikutnya

BACA JUGA