Belum segenap sebulan Pieter Huistra diangkat menjadi Direktur Teknik PSSi sudah mulai berkomentar dan mengkritik kondisi sepakbola di Indonesia. Jadi penasaran ingin menelusuri profil lengkap dari Pieter Huistra baik ketika berkarir sebagai pemain maupun sebagai pelatih. Ternyata karir sebagai pemain suksesnya hanya di liga Skotlandia, sebagai Pelatih hanya berpengalaman melatih tim reverse Vitesse dan Ajax dan 2 kali dipecat di tengah jalan di FC Groningen dan De Graschaaf.
Profil Lengkap Pieter Huistra
Informasi Pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama Lengkap | Pieter Egge Huistra | ||
Kelahiran | 18 January 1967 | ||
Tempat Lahir | Goënga, Friesland, Netherlands | ||
Tinggi | 1.82 m (5 ft 11 1⁄2 in) | ||
Posisi | Winger | ||
Karir Senior | |||
Tahun | Tim | Main | (Gol) |
1984–1986 | Groningen | 17 | (1) |
1986–1987 | Veendam | 33 | (5) |
1987–1990 | Twente | 93 | (17) |
1990–1995 | Rangers | 125 | (22) |
1995–1996 | Sanfrecce Hiroshima | 63 | (13) |
1996–1997 | Groningen | 9 | (2) |
1997–2000 | Lierse | 54 | (11) |
2000–2001 | RBC Roosendaal | 0 | (0) |
Total | 394 | (71) | |
Tim Nasional | |||
1988–1991 | Netherlands | 8 | (0) |
Karir Pelatih | |||
2010–2012 | Groningen | ||
2012–2013 | De Graafschap |
Karir di Timnas
Statistik di Timnas Belanda | ||
---|---|---|
Tahun | Main | Gol |
1988 | 1 | 0 |
1989 | 4 | 0 |
1990 | 0 | 0 |
1991 | 3 | 0 |
Total | 8 | 0 |
DI timnas Belanda dalam kurun waktu 4 tahun hanya bermain 8 kali. Puncak karir sebagai pemain sepak bola ketika bermain di Glasgow Ranger dengan mencetak gol 22 dari 125 penampilan.
Perjalanan Karir Sebagai Pelatih
Dilansir dari situs footballtop.com, setelah pensiun menjadi pemain di tahun 2001, menjadi pelatih tim reserve FC Groningen selama 4 musim. Pada tahun 2005 menjadi asisten pelatih di Vittese (Eredivisie/Liga Belanda), tapi tak lama pindah sebagai asisten pelatih Ajax Amsterdam yang waktu itu dipimpin Marco Van Basten. Pada tanggal 29 April 2009, Pieter Huistra menangain Jong Ajax (tim reverse Ajax). Setahun kemudian melatih FC. Groningen selama 2 musim dengan prestasi yang biasa-biasa saja di papan tengah Liga Belanda (Eredivisie). Gagal lolos ke UEFA membuat manajemen FC Groningen tidak memperpanjang kontraknya. Pada 30 Mei 2012 menjadi pelatih kepala tim De Graafschap setingkat divisi 2 (Eerste Divisie) dengan tujuan agar bisa promosi ke Eredivisie, lagi-lagi dipecat manajemen karena hasil yang mengecewakan di beberapa minggu terakhirnya dan juga gagal promosi ke Eredivisie.
Klasemen Akhir Ketika diberhentikan
Pos | Team | Pld | W | D | L | GF | GA | GD | Pts | Promotion or qualification |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | N.E.C. (T) | 17 | 14 | 2 | 1 | 46 | 14 | +32 | 44 | Promotion to the Eredivisie |
2 | Roda JC Kerkrade | 17 | 13 | 2 | 2 | 35 | 20 | +15 | 41 | Qualification to promotion play-offs Second round[a] |
3 | Eindhoven | 17 | 12 | 1 | 4 | 32 | 15 | +17 | 37 | |
4 | Volendam | 17 | 11 | 2 | 4 | 43 | 21 | +22 | 35 | |
5 | Emmen | 17 | 8 | 5 | 4 | 44 | 27 | +17 | 29 | |
6 | Sparta Rotterdam | 17 | 8 | 4 | 5 | 26 | 26 | 0 | 28 | Qualification to promotion play-offs First round[b] |
7 | De Graafschap | 17 | 8 | 3 | 6 | 32 | 23 | +9 | 27 | |
8 | Jong Ajax | 17 | 7 | 5 | 5 | 35 | 26 | +9 | 26 | |
9 | Almere City[c] (T) | 17 | 8 | 2 | 7 | 36 | 29 | +7 | 26 |
Komentar Pieter Huistra terkini
Dalam Workshop dan Diskusi bertema “Sudah Kerja Apa Saja PSSI?” yang diselenggarakan PSSI, Liga Indonesia, dan PSSI Pers, di ruang jumpa pers SUGBK, Senayan, Jakarta, Senin. Pieter Huistra akan membuat buku kurikulum untuk sepak bola Indonesiadi tahun 2015.
“Semoga buku pedoman segera jadi dan tahun depan bisa dibagikan. Pedoman tentu akan memberi gambaran bagaiman melatih dan mengelola sebuah tim. Mungkin akan dibuat dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris.”
“Pertama, saya terkejut dengan fasilitas sepak bola di sini. Lapangannya sangat buruk. Mereka justru menghabiskan banyak uang untuk menyewa,”
“Mungkin butuh 10 tahun, mungkin sebentar. Namun, saya berharap tidak butuh waktu lama (untuk kebangkitan sepakbola nasional). Kami berharap bisa mendapatkan hasil positif dalam waktu dekat,” ucap Huistra.
Selain itu, Hustra mengkritik timnas U-17, faktor fisik yang kurang prima dibandingkan dengaan lawannya. “Mereka terlihat sangat lelah. Setelah menghadapi banyak kegiatan dan latihan,”
Opini :
Seperti dilansir tribunews.com berikut komentar Ketua PSSI terhadap pemilihan Pieter Huistra,
“FIFA kasih enam nama dan kita suruh pilih. Peter Huistra ini yang dipilih. Bukan kami yang cari beliau, tapi FIFA. Jaminan FIFA yang rekomendasikan Peter Huistra,” kata Djohar usai Rapat Kerja PSSI di hotel Park Lane, Minggu (7/12/2014)
Jadi teringat acara di Mata Najwa, Sepakbola adalah milik FIFA bukan PSSI!!
Jika dilihat dari profilnya, mungkin FIFA merekomendasikan karena pernah melatih di tim usia muda (reverse) Vitesse dan Ajax bukan dari sisi kepelatihannya. Tapi itu bukan jadi jaminan, semoga Huistra punya misi tulus untuk memajukan sepakbola Indonesia bukan hanya sekedar mencari nafkah di Indonesia ini.