Itulah kata yang tepat untuk beasiswa khusus dosen ini, ketika masalah kronis datang yaitu telat dalam pencairan dana beasiswanya, semua penerima beasiswa mencacinya, dengan cara halus maupun terselubung, baik melalui media elekronik maupun cetak.
Salah satu karya kreatif dari karyasiswa di luar negeri seperti video di bawah ini yang ditonton ribuan orang dan sedikit menggelitik. Dengan judul “Nasi Telur Wortel”.
Apalagi baru-baru ini di detik.com merilis bahwa Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk memecah Kemendikbud menjadi Kementerian Kebudayan, Pendidikan Dasar dan Menengah dan juga Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi. Konsekuensi dari pemecahan kementerian ini, biaya untuk pendidikan tinggi, termasuk beasiswa untuk para mahasiswa akan macet hingga paling cepat sampai bulan April 2015.
Bukan hal yang aneh sebenarnya, justru akan aneh apabila Beasiswa Dikti ini cair tepat pada waktunya. Sebenarnya pihak Dikti telah berupaya keras untuk melakukan perbaikan. Namun banyaknya kendala menjadikan waktu pencairan beasiswa kembali bermasalah. Kalo diibaratkan dalam penyakit kanker ini sudah stadium 4 sulit untuk diobati.
Tapi dibalik itu semua, para penerima beasiswa Dikti akan berubah dari mencaci menjadi menikmati ketika pundi-pundi uangnya mendarat di rekening masing-masing. Cacian yang ramai dan sampai ke telinga bapa kemdikbud 2 bulan lalu seolah hilang ditelan badai. Sebagai abdi negara tentunya apapun kondisinya harus siap bertempur, Salah Satu cara yang bisa membangkitkan semangat adalah dengan menonton video di bawah ini.
Setelah merinding melihat videonya. Sekarang saatnya menyimpulkan bahwa beasiswa DIkti memiliki kelebihan yang unik dibalik segala kekurangannya.
1. Hidup hemat di negeri orang
Dengan mendapat informasi dari para senior sebelumnya, maka para juniornya akan tahu bahwa beasiswa Dikti akan telat beberapa bulan, artinya siap-siap untuk hidup hemat supaya bisa menyisihkan biaya hidup untuk dialokasikan sebagai cadangan biaya hidup jikalau telat.
2. Melatih kesabaran
Kesabaran para karyasiswa benar-benar di uji. Bukan hitungan hari atau minggu, bahkan hitungan bulan harus menanti kapan beasiswanya akan cair.
3. Banyak bersyukur
Ya beasiswa Dikti melatih untuk pandai bersyukur, tidak semua orang bisa memperoleh kesempatan untuk kuliah gratis di Luar Negeri. Ketika mengingat akan telatnya beasiswa, bersyukurlah bahwa karyasiswa DIkti termasuk orang terpilih untuk mendapatkan beasiswa ini.
4. Rajin beribadah
Bukan hanya puasa senin dan kamis, bahkan apabila persedian habis puasa tiap hari juga bisa dilakukan. Inilah salah satu cara juga untuk mendekatkan diri dan menjadi rajin beribadah.
5. Beasiswa Dikti termasuk besar
Begitu nikmatnya ketika dana beasiswa mendarat di rekening, ibaratnya seperti gunung es yang mencair. Minimal lebih dari 100 juta rupiah setiap 6 bulannya diterima para karyasiswanya. Lengkapnya bisa dilihat disini.
Isu terbaru sistem pencairan beasiswa akan kembali dengan sistem pendaerahan alias kembali dikelola melalui rekening institusi asal penerima beasiswa. Akhirnya hanya do’a lah yang bisa membantu supaya proses pencairan berikutnya berjalan lancar.