Profil Lengkap Calon Kuat Ketua Umum PSSI 2015-2019

0
4055

Bursa pencalonan Ketua PSSI  untuk periode 2015-2019 baru memunculkan nama Wakil Ketua PSSI saat ini,  La Nyalla Mahmud Mattalitti. Akankah La Nyalla menjadi calon tunggal dan kembali menjabat Ketum PSSI sebenarnya? Sebelumnya La Nyalla pernah menjabat sebagai ketua umum PSSI periode 2012 hingga 2016 versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Mari kita mengenal lebih jauh sosok pria berdarah Bugis yang besar dan menghabiskan waktunya di Surabaya dan merupakan seorang pengusaha serta tokoh populer di Jawa Timur ini.

la nyalla calon ketum pssi periode 2015-2019

Profil La Nyalla Mahmud Mattalitti

Jabatan saat ini : Wakil Ketua Umum PSSI ke-20
Mulai menjabat
17 Maret 2013
Informasi pribadi
Lahir 10 Mei 1959 (umur 55)
Jakarta, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Tempat tinggal Jakarta, Indonesia
Alma mater Universitas Brawijaya

Riwayat Pendidikan

SD Bhinneka Bhakti, Surabaya (1971)
SMP Negeri 1 Surabaya (1974)
SMA Negeri 3 Surabaya (1977)
Fakultas Tehnik Sipil, Universitas Brawijaya (1984)

Riwayat Pekerjaan

Direktur Utama PT.Airlanggatama Nusantara Sakti
Komisaris Utama PT.Airlangga Media Cakra Nusantara
Komisaris Utama PT.Pelabuhan Jatim Satu

Pengalaman Organisasi

Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur
Bendahara GM KOSGORO Jawa Timur
Bendahara DPD KNPI Jawa Timur
Ketua HIPMI Jawa Timur
Wakil Bendahara DPD Golkar Jawa Timur
Ketua DPW Partai Patriot Pancasila Jawa Timur
Ketua DPW Partai Patriot Jawa Timur
Ketua DPW Asosiasi Konsultan Indonesia(ASKONI) Jawa Timur
Ketua DPD Gabungan Pengusaha Kontruksi Nasional (GAPEKNAS)
Ketua DPD Asosiasi Tenaga Ahli Kontruksi Indonesia (ATAKI)
Ketua Umum Kadin Jawa Timur
Wakil Ketua KONI Provinsi Jawa Timur
Ketua Pengprov PSSI Jawa Timur
Anggota Komite Eksekutif PSSI
Ketua Umum PSSI versi KPSI

Buku Biografi La Nyalla Mataliti

Buku yang diluncurkan 5 Oktober 2009 setebal 115 halaman ini merekam jejak kehidupan La Nyalla. Berikut intisari dari isi bukunya (tribunnews.com)

La Nyala Kecil-Remaja : Terkenal bengal sejak kecil

Nyalla kecil kerap membuat ribut, pernah membawa sangkur untuk berkelahi, begitu bengalnya sampai orang tuanya langgan dipanggil guru BP. Supaya jera, Nyalla sempat dipondokkan ke Bekasi yang ternyata tidak awet. Namun kelak dia rindu dan kembali ke pondok itu saat remaja. Kakeknya, Haji Mattalitti adalah saudagar Bugis-Makassar terkenal di Surabaya, bapaknya Mahmud Mattalitti SH adalah dosen Fakultas Hukum Unair yang pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan FH Unair. Namun menurut buku ini Nyalla tidak pernah menggunakan nama besar dan kekayaan keluarganya dalam hidupnya.

La Nyalla Dewasa : Sempat mengenal banyak preman melalui kemampuan pengobatan alternatifnya

Menginjak dewasa, dia memilih nyantrik dan tinggal di kompleks Makam Sunan Giri Gresik. Dia bekerja serabutan. Pernah menjadi sopir angkot Wonokromo- Jembatan Marah dan sopir minibus L300 Surabaya-Malang. Sampai menikah pun nasibnya tidak berubah. Di kompleks makam wali ini, dia menghimpun banyak preman diajak mendekatkan diri kepadaNya. Hasilnya dia memiliki ratusan pengikut yang setia sampai kini. Namun buku ini tidak menjelaskan bagaimana bisa mengenal banyak preman itu. Dia hanya menjelaskan punya kemampuan pengobatan alternatif alias paranormal. Keahlian ini diasah sejak di ponpes di Bekasi. Pasiennya mulai orang pinggiran sampai dosen. Namun karena emoh dicap dukun, Nyalla tidak praktik lagi. ”Kalau Anda melihat saya seperti sekarang, itu karena tekad saya bulat. Kerja sungguh-sungguh,” kata pengusaha konstruksi ini. Dia mengatakan titik awal sebagai pengusaha adalah kisah nekadnya membuat pameran kreativitas anak muda tahun 1989. Pameran yang disokong PT Masipon itu bangkrut Rp 180 juta gara-gara tidak ada peserta. Di sinilah Nyalla mempertaruhkan hidup dan namanya. Dia dikejar-kejar penagih hutang. Kerugian itu begitu memukul, bahkan Nyalla yang sempat akan ‘lempar handuk’ dan bersedia mengangsur Rp 250.000 per bulan. Dia melobi Maspion lagi, meminta sponsor senilai Rp 5 juta untuk menggelar pameran. Kelak pameran ini dikenal dengan nama Surabaya Expo. Kegiatan yang berlangsung sejak 1990 itu berkibar dan menjadi agenda tahunan sampai 2001. Di sinilah dia dikenal banyak pengusaha dan birokrat. “Kalau saya mundur pada 1989 lalu. Saya tidak akan seperti sekarang,” katanya

Sumber wikipedia.org, tribunews.com

BACA JUGA