Bidhuan.id – Peneliti dari Universitas Washington Menemukan fakta bahwa faktor genetik bisa menyebabkan reaksi dari virus Ebola pada rentang sedang atau kematian.
Penelitian terbaru ini menemukan DNA yang menjadi kunci untuk mendeteksi pengaruh virus ebola terhadap kematian penderitanya. Dengan kata lain, beberapa orang yang terinfeksi virus ini akan resisten. Lainnya akan terkena Ebola tetapi bisa disembuhkan. Namun pada umumnya berada di golongan penderita yang mudah mengalami pendarahan dan kelainan di organnya.
Penelitian terakhir menemukan fakta bahwa perbedaan tingkat keparahan penderita tidak berhubungan dengan perubahan yang spesifik terhadap virusnya. Tetapi sistem kekebalan tubuhnya lah yang menentukan tingkat keparahan penyakitnya.
Seperti yang dilansir di situs dailymail.co.uk. Para peneliti percaya bahwa penemuan terbaru ini bisa mempercepat perkembangan penemuan obat dan vaksin yang efektif terhadap reaksi virusnya.
Penelitian ini baru dalam tahap uji praklinik menggunakan tikus percobaan. Angela Rasmussen dan Michael Katze sebagai pimpinan risetnya menegaskan bahwa penelitian tentang Ebola sampai saat ini terhambat oleh kurangnya model tikus yang mereplikasi karakteristik utama dari Ebola manusia.
Opini :
Penelitian ini membuktikan bahwa virus ebola akan menyerang DNA yang spesifik. Dan sebenarnya apabila virus sebagai penyebab penyakitnya, maka faktor kekebalan tubuh memegang peranan penting untuk memeranginya. Untuk itu, jagalah tubuh kita supaya tetap sehat sehingga kekebalan tubuh kita pada level yang optimum untuk memerangi serangan virus mematikan.
Baca: Mari Mengenal Abigan tablet – Obat Ebola Terbaru dari Jepang
