Antusiasme Aksi Tabur Bunga dari The Jakmania Untuk Fahreza Bikin Merinding. Itulah salah satu komentar dari Netizen yang menggelar aksi keprihatinan atas meninggalnya seorang suporter Persija Jakarta, Fahreza yang tewas dianiaya kala Persija melawan Persela beberapa hari lalu.
“antusias jakmania tabur bunga di SUGBK bikin merinding” tulis @Jak_perbatesan.
Meninggalnya Fahreza, Jakmania asal Ciganjur, Jakarta Selatan, yang baru berusia 16 tahun menjadi alasan digelarnya aksi simpatik ini.
Dikutip dari cnnindonesia.com, Ayah Eja, Samsudin, sempat memeriksa kondisi Eja sebelum meninggal.
“Saya tanya kenapa bisa babak belur. Almarhum mengatakan ingin minta perlindungan malah dihajar polisi di kepala dan langsung jatuh. Ia kemudian langsung dihajar punggung, kemudian area tubuh bagian ginjal, makanya dia tidak dapat berdiri. Kemudian pelipis mata, mulut, hancur anak saya,” tutur Samsudin.
Pukul tiga pagi Eja dibawa ke rumah dan diberi makan bubur. Namun tidak lama kemudian ia memuntahkan makanannya. Soleh curiga Eja menderita luka dalam.
“Ternyata di kepala ada benjolan pukulan yang mencekung. Langsung kami bawa ke rumah sakit. Pertama ke Rumah Sakit Andhika tidak diterima karena tidak ada alat untuk men-scan kepalanya. Kemudian Rumah Sakit Zahira juga tidak ada memiliki itu dan merujuk ke Rumah Sakit Fatmawati atau Rumah Sakit Marinir Cilandak.
“Paginya, sekitar jam setengah 10-an, Eja dibawa ke Rumah Sakit Marinir Cilandak dan langsung ditangani. RS itu bilang ada alat scanning, tapi sedang tidak ada ruangan untuk Eja. Terus akhirnya diminta untuk scanning dulu,” kata Soleh.
Eja kemudian dipindahkan dari ruang Unit Gawat Darurat (UGD) ke ruang operasi pada tengah hari. Akan tetapi biaya pemindaian kepala Eja yang berkisar Rp1,8 juta menjadi masalah lain bagi pihak keluarga.
“Dari pihak keluarga tidak sama sekali pegang uang. Jangankan 1,8 juta rupiah, 200 ribu juga kami tidak pegang. Saya kemudian musyawarah dengan keluarga,” ucap Soleh.
“Kami sampai menggadai akte rumah dan cair Rp 3 juta,”
Namun Eja tak bisa bertahan. Minggu pagi sekitar pukul delapan pagi, laki-laki yang hobi bermain sepak bola dan mengaji ini meninggal dunia dan dimakamkan di TPU Ciganjur.
“Kami ikhlas saja, memang ini sudah ajalnya almarhum. Kita tidak bisa apa-apa lagi. Memang bukan salah orang lain, kita pasrah saja,” ujar Soleh.
Ini adalah foto Fahreza yang beredar di media sosial
Berikut adalah aksi solidaritas dari The Jakmania yang tergambar timeline media sosial.
https://twitter.com/Maswil14/status/732207764710166529
Hingga berita ini diturunkan, kegiatan ini terus berlangsung dan menurut ketua The Jakmania, Richard Ahmad bahwa acara ini adalah murni inisiatif dari para anggotanya.
“Acara tabur bunga itu benar-benar inisiatif teman-teman sebagai bentuk solidaritas dan sportivitas mereka untuk Fahreza, belum tahu pihak keluarga diundang atau tidak karena itu benar-benar rencana teman-teman , nanti saya akan konfirmasi lagi,” ujar Richard dikutip INDOSPORT.com.