Ikut ISC 2016, PS POLRI dan PS TNI Mengikuti Tren Klub di Asia Tenggara. ISC 2016 dipastikan akan digulirkan pada 29 April 2016 setelah PT. Gelora Trisula Semesta (GTS) secara resmi megumumkannya.
Terlebih kini sepakbola Indonesia akan mengahadirkan 2 tim baru yakni PS TNI yang mengakuisisi Persiram Raja Ampat dan PS POLRI dengan nama Surabaya United Bhayangkara. [Baca : Bukan PSMS Melainkan PS TNI Menjadi Persiram Raja Ampat, Lalu PS POLRI?]
“Saya mendapat tawaran dari Mabes Polri dan sayang kalau tawaran besar itu dilewatkan. Kami akan membahas finalisasinya di Surabaya dan semoga lancar,”ujar Gede Widiade, owner Surabaya United dikutip dari sindonews.com (12/4).
PS TNI sendiri di ISC 2016 akan memilih home base di Stadion Siliwangi Bandung, stadion yang dimiliki oleh KODAM Siliwangi. Akan tetapi perlu perbaikan dan penataan agar lulus klarifikasi stadion berstandar ISL, seperti diketahui sebelumnya PBR pada 2014 tidak bisa menggunakan stadion ini.
Dengan demikian Indonesia memiliki klub profesional berlatar belakang Tentara dan Kepolisian layaknya klub-klub negeri tetangga. Sebagai contoh, Warriors Football Club sebelumnya merupakan klub Singapore Armed Forces Football Club (SAFFC) yang telah memiliki prestasi mumpun di Singapura yakni juara 9 kali di S-League.
Di Thailand hadir Army United Football Club, yang juga bermain di kasta tertinggi Liga Thailand. Tim ini sempat menjuarai Divisi 1 Liga Thailand pada tahun 2004 dan runner up Piala FA Thailand pada tahun 2012.
Dari negeri jiran Angkatan Tentera Malaysia Football Association (Malaysian Armed Forces Football Association) juga hadir sebagai tim profesional dengan menjuarai Liga Premier Malaysia atau kasta kedua Liga Malaysia pada tahun 2012 dan ATM FA kini berada di Liga Super Malaysia.
Mungkin ini yang menjadi pertimbangan para pejabat tinggi POLRI dan TNI sebagai sarana promosi mendekatkan institusinya kepada masyarakat. Oleh karenanya banyak pemain sepakbola nasional yang saat ini bergabung di Kepolisian maupun TNI seperti Manahati Lestusen, Ilham Udin Armayn, Ravi Mudiantoro, Ahmad Nufiandani dan lainnya.
