Setelah selesainya hingar bingar turnamen Piala Presiden yang dianggap sukses baik oleh pihak operator Mahaka maupun Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kini pecinta sepakbola nasional kembali dihangatkan dengan kondisi PSSI yang terkena sanksi FIFA. Komentar pun bermunculan terlebih setelah melihat tidak kompaknya pemerintah memberikan pernyataan tentang adanya sanksi FIFA.
Ketika Opini Presiden, Wapres, dan Menpora Tidak Sejalan Tentang Sanksi FIFA mulai membuat hangat perbincangan di media sosial. Pasalnya Presiden Jokowi menegaskan bahwa penyelenggaraan piala presiden yang meriah menandakan bahwa Indonesia punya potensi besar menjadi lebih hebat di bidang sepakbola. Untuk masalah FIFA itu bukan hal yang perlu dibesar-besarkan.
Jokowi juga mengapresiasi suksesnya perhelatan Piala Presiden 2015 yang baru saja berakhir, akhir pekan lalu. Dia juga kagum dengan pergelaran final yang menurutnya disambut antusias.
Itulah sebabnya, Jokowi mengaku aneh, karena justru peringkat Indonesia di FIFA sangat rendah. “Kalau kita lihat seperti kemarin bagusnya, masa rangkingnya di FIFA itu 171. Saya geleng-geleng, Indonesia di bawah negara kecil-kecil,” katanya.
Bagi Jokowi, Indonesia punya potensi besar menjadi lebih hebat di bidang sepakbola. Sebab, dia melihat pemain-pemain Indonesia sudah sangat bagus. Walau dalam manajemen keorganisasian, Jokowi menilai perlu diperbaiki.
“Ada yang keliru, ada yang salah, ada yang perlu dibetulkan, ini yang perlu kita kerjakan. Ya kalau soal FIFA ini bukan masalah sulitlah,” katanya.
Jokowi yakin, kalau sepakbola Indonesia bisa lebih baik dan benar, FIFA pun tidak akan memberi sanksi.
“Saya mengajak pada saudara semuanya untuk memikirkan bersama bareng-bareng, bagaimana bola kita mendapat citra yang paling baik di mata masyarakat,” katanya dilansir viva.co.id (20/10/15).
Berbeda dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang justru menyayangkan sanksi FIFA, dan berharap agar PSSI kembali aktif dan sanksi FIFA dicabut.
Jusuk Kalla atau JK mengatakan hal itu di rumah dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (18/10/2015) malam.
Selain tak bisa mengikuti pertandingan internasional, kegiatan PSSI di Tanah Air juga dibekukan. Akibatnya, kompetisi musiman yang kerap diselenggarakan PSSI tak bisa dilakukan.
Imbasnya klub sepak bola harus menunggu event tertentu seperti Piala Presiden untuk bisa kembali bertanding.
Menurut JK, walau setelah Piala Presiden akan digelar eventtertentu lagi untuk mengakomodir pertandingan antarklub, hal itu tidak akan menyelesaikan masalah. Akan jauh lebih baik jika wewenang PSSI untuk menyelenggarakan pertandingan dipulihkan.
“Pialanya boleh saja, tapi kan jauh lebih baik kalau sepak bola kita dinormalkan dengan FIFA. Jauh lebih baik,” ujarnya dilansir kompas.com.
Beberapa hari sebelumnya Menpora, Imam Nahrawi menegaskan bahwa Piala Presiden meriah karena adanya masyarakat bukan karena PSSI.
“Acara bisa meriah berkat dukungan masyarakat luas, tanpa ada PSSI,” kata Imam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (18/10/15) dilansir kompas.com.
Lalu bagaimanakah opini Netizen, diawali dengan opini dari mantan Menpora, Roy Suryo
“@Rayarobb: JkW Anggap Remeh Sanksi FIFA https://t.co/GwkzLKREZS“? Saya NoComment saja. Kasihan Dia, Turnamen & Kompetisi saja Tidak Tahu 😂
— KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo) October 20, 2015
Kemudian dilanjutkan dengan komentar lainnya
@GRStengah2x45
Pak @jokowi sini saya beritahu. Rangking FIFA kita berada di 171 itu ulah menpora yg intervensi sehingga terkena sanksi FIFA, kita tdk main. Ini bukti presiden kita tidak ngerti bola. Hanya gara2 final pp yg meriah katanya fifa bakal cabut sanksi. Waduh!
@CintaNuryani
tanpa persetujuan FIFA, kita tdk bisa nendang bola…maklum aja, mereka gagal faham…
@peppramu
Anggap remeh krn @jokowi mau bikin FIFA tandingan..
Adapula yang mendukung pernyataan Jokowi dan Imam Nahrawi
@jzsatya
kalo pengurusnya masih yg itu2 lg percuma pak, kami jijik dg pengaturan skor
@wrahardian2
PSSI dibubarkan saja krn La Nyala ini pengikutnya Prabowo shg sulit unt sepakbola bisa maju krn politik melulu