Di bawah status Sanksi FIFA untuk PSSI, akhir-akhir ini pihak Kemenpora dan PSSI saling berebut mengenai kedatangan delegasi FIFA. Melalui surat yang diupload akun twitter PSSI menjelaskan bahwa utusan FIFA datang ke Indonesia berdasarkan atas surat dari PSSI sebelumnya. Dilain pihak, Menpora menegaskan bahwa Maret 2016 kisruh akan berakhir karena menunggu kongres FIFA.
Surat FIFA tegaskan Delegasi Datang ke Indonesia atas Permintaan PSSI. Surat FIFA yang ditujukan langsung untuk Ketua Umum PSSI, La Nyalla Matalitti dibuat tertanggal 25 September 2015.
Surat tersebut merupakan respon dari surat PSSI yang dikirim pada tanggal 21 September 2015 yang dibahas dalam rapat komite eksekutif FIFA pada 24-25 September 2015 di Zurich.
Hasil pertemuan tersebut menghasilkan FIFA dan AFC akan mengirimkan delegasinya ke Indonesia. Ada 3 orang yang akan berkunjung ke Indonesia yakni
- Kohzo Tashima (Komite Eksekutif FIFA dan wakil presiden JFA)
- H.R.H Prince Abdullah Sultan Ahmad Shah (Komite Eksekutif FIFA dan Presiden FAM)
- Mariano Araneta (Komite Eksekutif AFC dan Presiden PFF)
Ketiga delegasi ini akan mewakili FIFA dan AFC, hasil pertemuan di Indonesia nantinya akan dibahas di Rapat Komite Eksekutif FIFA pada Desember mendatang.
Dalam suratnya belum dijelaskan kapan akan mengunjungi Indonesia. Sementara itu, Menpora, Imam Nahrawi menegaskan bahwa kedatangan FIFA nanti akan disambut pula oleh pemerintah seperti dilansir republika.co.id,
“Saat FIFA datang ke Indonesia kami akan menjelaskan kepentingan pemerintah pada pembinaan maupun pengawasan sepak bola. Kami harapkan selesai sebelum Maret tahun depan,” kata Imam Nahrawi di sela membukan Bakohumas di Jakarta, Kamis (1/10).
Bahkan secara tersirat Menpora tidak terlalu berharap terhadap organisasi FIFA saat ini, karena ingin menunggu kongres FIFA.
“Kita tunggu dulu Kongres FIFA. Setelah itu kita kembali melangkah untuk menyelesaikan permasalahan sepak bola Indonesia,” ujarnya menegaskan.
Bisa disimpulkan Menpora selain PSSI, juga tidak mempercayai FIFA saat ini. Jika memungkinkan bisa saja Menpora juga membekukan FIFA. Bagaimana menurut bidhuaners?