Warren Edward Buffett adalah seorang investor ulung dari Amerika Serikat dan berhasil menjadi inspirasi para investor di negeri paman Sam. Di Indonesia, Lo Kheng Hong adalah Edward Buffet-Nya Indonesia.
Kisah Inspiratif : Bapak Investasi Saham Indonesia Lo Kheng Hong. Lo Kheng Hong yang sejauh ini telah mampu meraup kekayaan lewat investasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Gurita bisnis investasi saham Lo Kheng Hong terus membengkak dengan nilai yang mencapai triliunan rupiah.
Pria kelahiran 20 Februari 1956 ini berasal dari keluarga sederhana dan tinggal di sebuah rumah sempit. Saat masih duduk di bangku SMA, Lo Kheng Hong kerap membantu orang tuanya dengan berjualan kue.
Tahun 1989, Lo Kheng Hong mulai trading saham. Usianya kala itu baru 30 tahun. Tahun 1990 dia juga mulai bekerja di bank Ekonomi dan berhenti tahun 1995 setelah menjadi kepala cabang.
Tahukah Anda, sebagai trader, Hong bekerja mengamati pergerakan saham hanya dari sebuah taman kecil di salah satu sudut rumahnya. Dia mengaku, kerap menghabiskan waktu di sebuah taman yang penuh dengan pepohonan.
“Saya tidak punya kantor. Setiap pagi, siang, sore dan malam, saya duduk di taman karena ada tanaman kamboja dan pohon mangga yang rindang,” cerita Hong dalam Seminar Investor Summit 2013 di Jakarta.
Hong mengaku dirinya lebih senang duduk di taman ketimbang bermacet-macet ria menuju kantor. Padahal dirinya mengaku menerima banyak tawaran pekerjaan di sebuah kantor nyaman dari sejumlah perusahaan besar milik para triliuner.
Namun, Hong lebih banyak menghabiskan waktunya di taman tak sekadar berpangku tangan. Di tempat favoritnya itu, Hong membaca sejumlah surat kabar terkait pergerakan saham. Dia memang dikenal sebagai investor value Indonesia jenis individu berbasis fundamental.
“Berita-berita soal emiten sangat penting, saya langganan beberapa koran dengan biaya Rp 480 ribu per bulan. Saya juga menggunting dan mem-filling artikel-artikel tersebut,” tuturnya.
Hong juga rutin memelototi laporan keuangan perusahaan-perusahaan terbuka di situsnya masing-masing maupun laman resmi BEI, “Tanpa baca laporan keuangan, kita ibarat beli kucing dalam karung. Minimal saya baca 100 pengumuman keterbukaan informasi di web BEI untuk menjadi arsip pribadi,” terangnya seperti dikutip makassartoday.com.
Hong juga mengisahkan ketika terjadi kerusuhan pada tahun 1998 dan terjadi ketidak stabilan ekonomi di Indonesia, IHSG kaa itu berada di level -25 efek dari keputusan para investor asing maupun dalam negeri melepas Investasinya.
Berbeda dengan para invetor itu, Lo Kheng Hong justru menambah investasinya tanpa gentar. Alhasil beberapa portfolio Lo Kheng Hong mereguk profit dengan nilai fantastis. Nama Hong terpampang dalam laporan kepemilikan saham perusahaan-perusahaan yang nilai sahamnya telah melambung tinggi.
Hingga kini, Lo Kheng Hong telah mendapatkan ratusan milyar hanya dari trading saham. Namun kesuksesannya itu tidak membuat dirinya berlama-lama menghabiskan waktu di kantor. Hong malah memilih tidur dan menghabiskan waktu bersama keluarganya di rumah.