Di hari tanpa tembakau sedunia ini #HariTanpaTembakauSedunia dan #WorldNoTobaccoDay menjadi trending topik di dunia. Banyak netizen berkomentar dan mengingatkan akan bahayanya rokok. Gambar-gambar dan penyakit menyeramkan akibat rokok adalah biasa. Namun, bagaimana dengan cerita seorang bayi berumur 1 tahun 10 hari meninggal akibat paru-paru akut (pneumonia) akibat pengaruh rokok?
Anda Perokok? Foto dan Cerita Ini Bisa Membuat Anda Berhenti Merokok. Dari blog alifandhoaqmal.wordpress.com menceritakan kisah nyata seorang ayah mantan perokok aktif selama 18 tahun dan berhenti setelah anak perempuannya Safira Aura Saskia Wardani (7 April 2012 – 17 April 2013) meninggal akibat pneumonia.
(R.I.P) Safira Aura Saskia Wardani (7 April 2012 – 17 April 2013) vonis radang paru” akut (pneumonia)
“gua mantan perokok gan (perokok aktif selama 18 thn). Anak gua cewek Safira Aura Saskia Wardani hanya bisa genap usianya 1 tahun 10 hari, wafat di vonis radang paru-paru akut (pneumonia) krn ayahnya ngerokok. bukan ngerokok di sebelah anaknya (gua klo ngerokok pasti keluar rumah), tetapi menghirup racun nikotin dr baju ayahnya saat kondisi menggendongnya setelah barusan merokok.”
Kemudian ayah dari Safira bertekad untuk berhenti dan mencurahkan alasan-alasan kuat mengapa harus berhenti merokok
- Jadilah panutan yang baik untuk anak, keluarga dan lingkungan.
Dari keluarga hingga teman-teman agan akan bangga kepada agan. Dan ketika agan bisa berhenti merokok, itu akan menjadi motivasi bagi perokok lainnya untuk berhenti, karena agan membuktikan bahwa agan bisa! Kebanyakan para anak dan remaja yang merokok rata-rata disebabkan karena orang tuanya juga merokok.- Hidup lebih sehat, begitu pula keluarga dan lingkungan kita.
Lebih banyak hal positif yang dapat kita lakukan dalam kondisi tubuh yang sehat. Kita juga mampu lebih banyak berolah raga lebih banyak untuk meningkatkan kualitas kesehatan. And the most important is…kita juga berhenti ‘meracuni’ keluarga dan orang-orang sekitar sebagai perokok pasif. Kita dan keluarga sehat, masa depan lebih baik!!- Berhenti melakukan perilaku yang merusak diri dan berdosa
Ketika kita berhenti merokok, maka kita juga berhenti merusak dan mengingkari nikmat sehat dari Sang Pencipta, juga berhenti menyebarkan kerusakan bagi orang lain (para perokok pasif disekitar kita) as we know..semua perkara tersebut adalah perilaku berdosa yang kelak akan dipertanggung jawabkan.- Menurunkan resiko terkena penyakit berbahaya dan juga kronis
Dengan niat dan usaha yang kuat untuk berhenti merokok, selain meningkatkan kesehatan, juga menurunkan/meminamalisir resiko terkena penyakit-penyakit berbahaya terkait rokok, seperti: kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, efisema, skizofrenia, katarak, kerusakan kulit, dan jangan lupa impotensi yang menyiksa batin lelaki.- Keuangan akan lebih baik dan lebih bijak menggunakannya
Kita dapat menabung lebih banyak untuk hal yang lebih bermanfaat, dapat menambah uang belanja untuk meningkatkan gizi keluarga, membahagiakan keluarga dengan uang yang sebelumnya kita ‘”bakar’”!!
Mengapa asap rokok timbulkan pneumonia? bukannya karena serangan bakteri, fungi, atau virus? Menurut Prof Dr dr Bambang Supriyatno SpA(K), dari UKK Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Departemen Ilmu Kesehatan Anak (IKA) FKUI-RSCM memiliki peluang lebih besar terkena pneumonia dibanding pada anak yang tak pernah terpapar asap rokok.
Peluangnya sama besar pada kasus anak yang tidak mendapatkan ASI ekslusif, tidak mendapat imunisasi dasar dan kurang gizi.
“Balita yang terpapar asap rokok dua sampai tiga kali akan mengalami kerusakan mukosa yang akan menjebol sistem pertahanan alami pada saluran nafas. Organ yang rusak adalah paru-paru,” jelas Bambang dilansir harian poskotanews.
Tidak ada alasan lain bagi bidhuaners untuk berhenti merokok saat ini juga. Dengan berhenti, banyak manfaat yang akan didapat.