Penjelasan PD IAI Jabar Tentang Keamanan Data Pribadi di Situs Apoteker Online

0
2489
Penjelasan PD IAI Jabar Tentang Keamanan Data Pribadi di Situs Apoteker Online

Penjelasan PD IAI Jabar Tentang Keamanan Data Pribadi di Situs Apoteker Online. Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Barat (PD IAI Jabar) telah mewajibkan seluruh pelayanan keorganisasiannya dilakukan secara online melalui situs apoteker.or.id sejak akhir bulan lalu.

PD IAI Jabar telah berkomintmen menjadi pioner di Indonesia dalam penerapan sistem pelayanan keorganisasian yang kedepannya bisa diterapkan untuk seluruh Indonesia. [Baca : PD IAI Jabar Luncurkan Program Apoteker Online Untuk Uji Coba Sistem]

Namun, kekhawatiran muncul dari para Apoteker di wilayah Jawa Barat yang masuk ke redaksi bidhuan.id, karena data-data pribadi sangat detil dibutuhkan di aplikasi online ini. Mulai dari nama ibu kandung yang biasa dijadikan pertanyaan kunci untuk transaksi perbankan hingga scan ijazah dan ktp, posisi rumah di peta pun harus di unggah. Pertanyaan pun muncul apakah sampai sedetail itu database yg harus dimiliki oleh IAI?

Ketua PD IAI Jabar, Ali Mashuda menjawab semua keraguan ini.

“Kerahasiaan data sepenuhnya ada di tangan Anggota sendiri dan Organisasi. Sistem hanya menyimpan, mengolah dan menampilkan data kembali utk keperluan Anggota dan utk Organisasi sesuai aturan yang dibuat oleh organisasi. Sistem tidak punya kepentingan apapun terhadap data tersebut. Sistem berkewajiban memegang, memelihara dan menjaga kerahasiaan data serta mentaati UU ITE.” katanya ketika dihubungi bidhuan.id.

Menurutnya penggunaan nama ibu merupakan ‘sistem sandi pembeda’ untuk memastikan orang yang berbeda dari nama dan kelahiran yang sama. Tidak ada kepentingan lain di luar itu. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi redundance data.

“Nama Ibu Kandung tidak akan pernah diketahui oleh siapapun (termasuk Pengurus). Itu semata-mata untuk keperluan logika sistem saja.” tegasnya,

Begitupula dijelaskan terhadap nomor ijazah dan ktp yang memang diminta oleh aturan organisasi termasuk dimensi status pendidikan dan kependudukan yang semata-mata untuk keperluan pengisian Data Sertifikasi Kompetisi dan lainnya.

Sedangkan tentang posisi domisili dalam peta adalah agar organisasi Pengurus Cabang (PC) mengetahui terkait “tempat praktik anggota” (perkiraan posisi diantara keduanya) guna mendorong intensitas kehadiran dan meningkatkan tanggungjawab praktik.

Peta akan membantu Organisasi mengetahui ‘sebaran data domisili anggota’ dalam map secara mudah dan memberi saran-saran pelaksanaan tanggungjawab profesi yang diperlukan. Pemerintah/dinas biasanya juga ada syarat ‘peta lokasi fasilitas’ utk suatu syarat perizinan.

“Jadi, mapping anggota adalah kebutuhan organisasi, sedangkan mapping fasilitas dan apoteker adalah kebutuhan pemerintah. Apoteker adalah seseorang yang berkomitmen menjadi pengabdi publik dalam lingkup geografi yang jelas dan diketahui oleh pemerintah maupun Organisasi Profesi.” lanjutnya.

“Segala data dalam Aplikasi adalah bersifat rahasia dan tidak akan dipubikasi kpd siapapun dalam bentuk apapun, kecuali atas izin anggota yang bersangkutan. Seperti halnya kalau kita bikin email, beli kartu seluler dan lainnya, untuk beberapa data dasar juga diperlukan, serta sifatnya ‘privat’.” tegasnya.

“Tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui detil identitas anggota, kecuali anggota sendiri dimana ada password, yang harus dijaga kerahasiaannya oleh anggota sendiri. Organisasi pun tidak akan dapat mengetahuinya, kecuali yg diijinkan olehnya. Lampiran-lampiran Ijazah, KTP, KTA, Serkom, STRA, SKP juga tidak akan diketahui oleh Organisasi apabila anggota tidak menyerahkannya untuk suatu urusan rekomendasi, resertifikasi dan lainnya.” lanjutnya.

“Adalah wajar dan lazim, agar dapat memberi layanan, organisasi harus mengetahui beberapa data diri anggota yang relevan dengan pendidikan, Serkom, Ijazah, Keanggotaan dan kewajiban lainnya.” tambahnya

Terakhir beliau menginformasikan bahwa aplikasi ini hanya bermaksud untuk memudahkan dan mempercepat layanan bagi anggota secara akurat tanpa harus repot memfotocopy, mengantarkan atau kirim dokumen. Tidak perlu membuat file data manual yg acap kali bertumpuk, berserakan dan acak-acakan dalam ruangan yang penuh sesak.

Pantauan bidhuan, aplikasi ini memang cukup handal dan bisa memenuhi kebutuhan para anggota dan organisasi profesi apoteker. Namun patut diingat, hacker ataupun orang tidak bertanggung jawab selalu siap mengintai untuk merusak atau mengambil data rahasia ini. Oleh karenanya, sistem keamanan perlu diperhatikan dan ditingkatkan oleh pihak terkait. Terlebih perkembangan software terus berubah sepanjang waktu.

BACA JUGA