Perkenalkan! Kami Adalah Apoteker yang Berperan Penting di Bidang Kesehatan. Deantari Karliana, Apoteker lulusan Profesi Apoteker Universitas Padjadjaran menuliskan pemikiran dalam blog pribadinya deantari.wordpress.com tentang “Siapakah Apoteker” yang penting untuk diketahui masyarakat.
Tulisannya yang lugas dan apa adanya membuat orang yang membacanya mudah untuk mencerna isi artikelnya. Dalam postingannya berusaha memperkenalkan apa dan siapa itu Apoteker serta menggambarkan kondisi terkini menurut pemantauannya. Berikut adalah lengkapnya.
Tanyakan ini ke dirimu sendiri. Apakah kamu tau siapa apoteker?
Atau apa pekerjaan apoteker?
Bagi kamu yang belum tau ataupun hanya tau apoteker itu sebagai peracik dan pembaca tulisan dokter, ada baiknya kamu membaca artikel ini.
Menurut PP No 51 tahun 2009 yang mengatur tentang pekerjaan kefarmasian,
Apoteker adalah : Sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
Ya, intinya, kami menempuh kurang lebih 4 tahun pendidikan farmasi (yang sama sekali tidak mudah) dan 1 tahun pendidikan profesi apoteker yang kemudian disumpah, seperti profesi kesehatan lainnya (dokter dan perawat) diatas kitab suci dan dituntun serta disaksikan oleh pemuka agama yang kita anut. Oke, dari sini kamu bisa mengerti bahwa pekerjaan ini bukan main-main. Yang pastinya karena kami adalah tenaga kesehatan yang akan berkaitan langsung dengan nyawa banyak orang.
Lalu, dimana saja sih apoteker bekerja?
90% dari kamu pasti akan menjawab apotek.
Jawaban tersebut tidak salah, namun yang pasti tidak sepenuhnya benar.
Kami bekerja pada seluruh aspek kefarmasian meliputi :
1. Pengadaan sediaan farmasi (Industri)
2. Produksi Sediaan Farmasi (Industri)
3. Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi (Pedagang Besar Farmasi/ PBF)
4. Pelayanan Sediaan Farmasi
Apoteker bekerja pada seluruh tempat pelayanan kefarmasian. antara lain: Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Toko Obat, serta Klinik Bersama.
Apoteker tidak hanya perantara dokter dan pasien dalam hal peresepan. Kami berada pada aspek yang sangat luas di pekerjaan kefarmasian. Segala yang kamu makan, makanan ringan, kemasan, obat-obatan, bahkan kosmetik serta sabun yang tiap hari kamu pakai, ada andil apoteker didalamnya.
Lalu kemudian, apasih pekerjaan kami pada pelayanan kefarmasian?
Dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Apoteker dapat:
1. mengangkat seorang Apoteker pendamping yang memiliki SIPA;
2. mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang sama komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan/atau pasien; dan
3. menyerahkan obat keras, narkotika dan psikotropika kepada masyarakat atas resep dari dokter sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tidak hanya itu, kami berhak melakukan swamedikasi (pengobatan sendiri). Swamedikasi atau pengobatan sendiri adalah suatu upaya seseorang untuk mengatasi masalah seputar kesehatannya dengan cara mengkonsumsi obat-obatan tanpa perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Menurut WHO (World Health Organization) swamedikasi didefinisikan sebagai penggunaan obat-obatan (termasuk produk herbal dan tradisional) oleh individu untuk mengobati penyakit atau gejala yang dapat dikenali sendiri. Swamedikasi juga memiliki arti sebagai penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter oleh masyarakat atas inisiatif pasien. Jadi kami TIDAK mendiagnosa, melainkan memberikan terapi padasymptom yang pasien miliki. Diagnosa adalah sepenuhnya mutlak hak seorang dokter.
Dengan ketentuan yang jelas tersebut, terdapat garis besar antara pekerjaan apoteker dan dokter. Dokter berhak mendiagnosa dan meresepkan obat kepada pasien, yang selanjutnya akan diberikan melalui apoteker.
Pengetahuan apa yang kamu bisa dapatkan dari kalimat diatas? Kami, apoteker tidak berhak mendiagnosa, NAMUN dokter juga tidak berhak untuk memberikan langsung obat-obatan kepada pasien. KECUALI dokter atau tenaga kesehatan tersebut berada didaerah terpencil dimana tidak terdapat apoteker didaerah tersebut.
Akhir-akhir ini, ketika saya iseng mencari definisi keprofesian saya sendiri di wikipedia, saya mendapati kalimat berikut :
Apoteker di Indonesia kurang diakui keberadaanya tidak seperti halnya di negara lain. Banyak yang mengatakan kesejahteraan Apoteker sekarang ini di Indonesia sangat memprihatinkan dibanding 10 tahun yang lalu.
Apakah saya setuju terhadap hal diatas?
100% setuju.
Bahkan dinegara-negara adidaya, Apoteker sangat diakui dengan kesejahteraan yang tinggi.
Tapi apakah kami bisa mengubah persepsi tersebut?
Sangat Bisa.
Ini bukan saatnya para apoteker mengandalkan ikatan organisasi untuk dikenal dan menjadi sejahtera. Ini saatnya para apoteker keluar dari cangkang dan bekerja lebih baik. Ini saatnya kami memperkenalkan profesi kami kepada kalian, kepada kamu, kepada Indonesia.
Ingat, kami tidak hanya berjasa dibidang obat-obatan saja. Kami bekerja untuk menghasilkan produk makanan, obat, serta kosmetik yang aman untuk kamu pakai.
Tapi pengakuan kami di negara ini sangat minim.
Saatnya kami memperkenalkan diri.
Kalau bukan kami, siapa lagi?
Deantari yang kini bekerja di salah satu Apotek di Purwokerto juga sempat memberikan harapannya berkaitan dengan profesi apoteker yang dijalaninya saat ini.
“Harapan saya agar apoteker lebih dikenal dan diakui sebagai tenaga kesehatan di Indonesia” Ujar Deantari kepada bidhuan.id