Bidhuan.id – Apa kegunaan lodia? Lodia memiliki fungsi utama yakni sebagai obat yang terbukti ampuh di dalam mengatasi diare, baik itu diare ringan maupun juga diare akut non spesifik. Biasanya obat ini juga disebut sebagai lodia 2 mg karena memang tersedia dengan takaran 2 mg untuk setiap tabletnya.
Di dalam obat lodia, terkandung suatu zat aktif bernama loperamide yang mana ia termasuk obat agnosis opioid resepter yang bekerja dengan cara mengurangi aktivitas pleksus myenteric yang terdapat di usus besar. Perlu anda ketahui juga bahwa lodia merupakan obat keras sehingga ketika anda mengkonsumsinya harus benar-benar memperhatikan segala instruksi yang diberikan oleh dokter.
Sebelum kita masuk ke topik pembahasan, kami sarankan agar anda memperoleh informasi lainnya seperti Obat Diare Alami dan juga Pilihan Obat Herbal Diare yang Terbukti Ampuh yang juga bisa menjadi salah satu alternatif pengobatan diare anda.
Mengenal Lebih Jauh Tentang Lodia
Perlu anda tahu bahwasanya lodia merupakan obat yang masuk kedalam kelas agnosis opioid reseptor dan juga obat ini tidak bisa anda dapatkan sebelum anda memperoleh resep dokter.
Informasi yang lebih lengkap mengenai apa saja yang berkaitan dengan penggunaan obat lodia akan kami jelaskan di bawah ini. Selain itu, dengan mengetahui informasi ini maka anda bisa paham mengenai apa saja kegunaan dan apa saja efek samping akibat penggunaan lodia.
1. Indikasi Lodia
Informasi mengenai kegunaan atau indikasi yang lebih lengkap mengenai obat lodia akan kami jelaskan berikut ini:
- Obat lodia adalah obat yang digunakan untuk membantu mengobati diare ringan.
- Obat ini juga termasuk obat yang terbukti ampuh mengatasi diare akut non spesifik
- Kegunaan lain dari lodia adalah sebagai obat yang terbukti mengatasi sindrom iritasi usus maupun juga diare kronis.
- Selain itu, ternyata obat lodia juga ampuh digunakan sebagai obat pilihan pertama untuk membantu mengurangi kadar atau jumlah tinja pada seseorang yang mengalami ileostomy atau yang merupakan re-routing usus dengan melalui lubang bedah yang ada pada usus.
2. Kontraindikasi Lodia
- Perlu anda tahu bahwa untuk pasien yang pernah mengalami reaksi hipersensitifitas terhadap kandungan pada lodia, kami sarankan untuk tidak mengkonsumsi obat ini.
- Lodia tidak disarankan untuk diberikan kepada pasien yang sedang menjalani terapi disentri akut yang mana kondisi seperti akan ditandai dengan darah yang terdapat pada tinja atau juga orang tersebut mengalami demam tinggi, enterocolitis bakteri, atau juga ulcerative colitis akut. Kondisi ini kemungkinan diakibatkan oleh organisme yang memiliki kemampuan mampu menembus dinding usus. Beberapa organisme tersebut antara lain Shigella, Campylobacter, dan Salmonella.
- Selain itu, lodia juga ternyata berkontraindikasi terhadap pasien yang menjalani pengobatan infeksi C. difficile. Alasannya karena hal ini malah bisa menjadi sebab pasien mengalami peningkatan terkena retensi racun maupun juga bisa mengalami pengendapan megakolon toksik.
3. Dosis Lodia
- Untuk dosis lazim yang diberikan kepada pasien yang ingin mengkonsumsi lazia adalah sebanyak 6 sampai dengan 8 mg setiap hari. Dosis maksimal yang diperbolehkan untuk dikonsumsi adalah sebanyak 16 mg per hari.
- Dosis orang dewasa yang digunakan untuk mengobati diare akut adalah sebanyak 4 mg, kemudian dosis tersebut akan ditambah 2 mg pada setiap kali pasien tersebut selesai buang air besar. Pengobatan ini dianjurkan untuk diberikan dalam jangka waktu 5 hari.
- Dosis untuk orang dewasa yang memiliki masalah berupa diare kronik adalah sebanyak 4 sampai dengan 8 mg sebagai dosis awal. Dosis tersebut kemudian ditambah 2 mg pada saat pasien selesai buang air besar. Sementara dosis maksimal yang diperbolehkan untuk dikonsumsi adalah sebanyak 16 mg per hari.
- Bagi anak-anak yang masih berusia 4 sampai dengan 8 tahun, maka dosis yang diberikan adalah 1 mg dan dikonsumsi untuk 3 sampai dengan 4 kali dalam sehari. Pengobatan maksimal yang boleh diberikan yaitu sebanyak 3 mg.
- Bagi anak-anak yang berusia 9 sampai dengan 12 tahun, maka dosis yang dikonsumsi adalah sebanyak 2 mg dan dikonsumsi dalam waktu 4 kali sehari. Pengobatan ini nantinya dianjurkan untuk dilakukan dalam kurun waktu 5 hari.
- Pengobatan menggunakan lodia ini harus segera anda hentikan jika setelah pengobatan 48 jam tidak kunjung memberikan hasil yang lebih baik.
Baca: Entrostop atau Diapet sebagai Obat Anti Diare, mana yang lebih BAIK?
4. Efek Samping Lodia
Apa saja efek samping yang bisa dialami bagi seseorang yang mengkonsumsi lodia? Unntuk menjawabnya, silahkan simak penjelasan berikut ini:
- Lodia adalah obat yang bisa menyebabkan pasien mengalami kantuk. Hal ini kemudian mengharuskan orang tersebut tidak tidak mengemudikan kendaraan bermotor maupun melakukan aktivitas apapun yang dapat menguras tenaga atau juga konsentrasi.
- Pemberian lodia juga bisa menyebabkan pasien mengalami mual, muntah, terutama dikonsusmi bagi seseorang yang pernah terkenal alergi terhadap kandungan obat tersebut.
- Pusing, kram perut, dan juga mulut kering, diketahui termasuk salah satu efek samping yang bisa anda rasakan selama anda mengkonsumsi lodia. Hal ini akan bisa beresiko lebih besar jika dikonsumsi oleh pasien yang pernah atau sedang memiliki masalah pada hati, ginjal, atau juga jantung.
- Sementara efek samping penggunaan lodia yang masuk kedalam efek samping jarang terjadi adalah obat ini mengakibatkan sembelit atau yang juga disebut dengan konstipasi.
- Bagi anda yang ingin mengkonsumsi lodia dalam waktu lama atau dosis yang tinggi, anda kemugnkinan bisa mengalami beberapa masalah seperti megakolon toksik, anafilaksis, leus paralitik, sindrom Stevens-Johnson, angioedema, eritema multiforme, maupun juga retensi urin.
Demikian informasi yang bisa kami ulas untuk anda mengengai obat lodia. Semoga informasi ini bermanfaat. Terimakasih.