BMKG Jelaskan Masyarakat Tidak Usah Khawatir Dampak dari Equinox

0
2884
http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Sestama/Humas/PENJELASAN_KONDISI_CUACA_SAAT_EQUINOX_21_MARET_2016.bmkg

BMKG Jelaskan Masyarakat Tidak Usah Khawatir Dampak dari Equinox. Saat ini beredar pesan broadcast yang berisi kutipan berita media Singapura, The Straits Times, ” Warmer Days Likely Over Next 2 Weeks: NEA”, tertanggal 16 Maret 2016 yang menuliskan bahwa akan adanya dampak yang membahayakan. Suhu bahkan disebut berfluktuasi hingga 40 derajat Celcius dan bisa menyebabkan stroke.

“Berita di Straits Times sih fine saja. Tetapi (broadcast) WA yang tersebar terlalu menyangatkan. National Environmental Agency (NEA) Singapura juga sudah membantahnya. Insya Allah, tidak ada (yang perlu dikhawatirkan),” kata Andi Eka Sakya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jumat (18/3) dikutip dari republika.co.id.

Sementara itu, Dr. Yunus S. Swarinoto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG merilis secara resmi 6 fakta dan himbauan tentang Ekuinoks di situs resmi BMKG (18/3).

  1. Equinox adalah salah satu fenomena astronomi dimana matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung 2 kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September.
  2. Saat fenomena ini berlangsung, durasi siang dan malam di seluruh bagian bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis di bagian utara maupun selatan.
  3. Keberadaan fenomena tersebut tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis, dimana kita ketahui rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-36° C.
  4. Equinox bukan merupakan fenomena seperti Heat Wave yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.
  5. Menyikapi hal ini, BMKG menghimbau masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari equinox sebagaimana disebutkan dalam isu berkembang.
  6. Secara umum kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia cenderung kering. Beberapa tempat seperti Sumatera bagian utara mulai memasuki musim kemarau. Maka ada baiknya masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan.

Antisipasi itu penting, tapi khawatir berlebihan tidak dibenarkan. Jadi bidhuaners setidaknya mengetahui bahwa sumber berita dari media Singapura hingga 40 C telah diralat.

BACA JUGA