BPOM : Nilai Gizi di Kemasan Pangan Penting Termasuk Pada Jajanan Anak Sekolah. Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Produk Pangan BPOM, Tetty Sihombing dalam acara seminar “Gerakan Membaca Label” bersama Nutricia belum lama ini memberikan edukasi tentang pentingnya informasi nilai giji yang tertera pada label kemasan pangan.
Masyarakat sebaiknya harus memperhatikan setiap informasi yang tertera mengenai kandungan giji pada kemasan labelnya, hal ini sebenarnya merupakan catatan penting sebagai acuan pola makan kita ke depan.
Selain itu, dengan memperhatikan takaran giji pula kita dapat tahu apa sebenarnya kandungan atau nutrisi yang terdapat pada makanan itu, mengetahui seberapa banyak gula, garam, vitamin dan lain sebagainya yang terdapat produk makanan tersebut.
Dan harapannya, dengan mengetahui jumlah detail kandungan tersebut seperti gula, garam, dan lemak per hari guna memastikan jumlah “manfaat” dari kandungan makanan tersebut bagi kesehatan tubuh bidhuaners.
“Misalnya lemak total ditulis 14 gram, angka kecukupan gizi (AKG) 22 persen. Berarti itu sudah memenuhi 22 persen dari yang dibutuhkan tubuh. Jadi nanti sudah tahu, berapa lagi sisanya yang dibutuhkan. Jangan berlebihan,” ujar Tetty dikutip dari koran-jakarta.com.
Perlu diingat, semua asupan makanan memiliki batas konsumsi. Kementerian Kesehatan menyarankan batas konsumsi lemak sebanyak 67 gram per orang per hari atau 5 sendok makan minyak. Adapun, batasan gula per orang per hari, yaitu 50 gram (4 sendok makan) dan 2000 miligram natrium/sodium atau 5 gram garam (1 sendok teh).
Cara konsumsi ini juga berlaku bagi anak-anak. Memang agak sulit untuk mengatur pola asupan pada anak, seperti yang kita tahu kebanyakan dari mereka kerap asal makan, masih belum paham mana makanan yang sehat atau tidak, seberapa banyak kandungan yang terdapat pada makanan yang boleh masuk ke tubuhnya dan lain-lain.
Untuk menyiasatinya, bidhuaners bisa memanfaatkan aplikasi Ayo Cek Gizi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) milik BPOM. Aplikasi yang bisa diakses melalui gadget berbasis Android ini, sengaja diciptakan untuk memantau kandungan zat gizi pada pangan jajanan anak sekolah. “Orangtua bisa memasukkan hari ini anak sudah makan apa saja, nanti kalau sudah kelebihan, ada tandanya di aplikasi itu,” terang Tetty.
