FIFA memberikan surat balasan PSSI yang intinya berisi ancaman diberikannya Sanksi FIFA untuk PSSI atas Penundaan ISL 2015 karena adanya campur tangan pihak ketiga, dalam hal ini adalah BOPI ataupun pemerintah melalui Menpora. Atas peristiwa ini mulai Hadir Meme Sanksi FIFA di media sosial.
Sesuai pasal 13 dan 17 statuta FIFA jelas bahwa kompetisi dibawah anggota FIFA harus dikelola indenpenden tanpa campur tangan pihak ketiga. Atas ancaman FIFA, Mulai Hadir Meme Sanksi FIFA untuk PSSI atas Penundaan ISL 2015
Isi surat dari FIFA :
“Berhubungan dengan penundaan ISL, kami mengingatkan anggota FIFA harus mengelola organisasinya dengan independen dan tanpa campur tangan dari pihak ketiga. Hal ini jelas sesuai pasal 13 dan 17 statuta FIFA, Kami harus memonitor kondisi ini dalam waktu dekat dan kami meminta kepada PSSI untuk memberi info secara reguler tentang masalah ini dan berikan kami updatenya tidak lebih dari 23 Februari, Jika masih terus berdasarkan hal itu (kriteria), maka akan segera ada sanksi”
Dan inilah surat resmi dari FIFA
Bagaimana BOPI menanggapinya? berikut tanggapannya (bola.net)
“Jangan sampai isi surat tersebut bisa mengadu domba satu sama lain. Yakni, antara FIFA dan pemerintah, dalam hal ini Kemenpora dan BOPI.
Sebab, FIFA membalas surat ke PSSI terkait bantuan untuk penyelesaian masalah yang dihadapi saat ini. Karena itu saya meminta, isi surat yang dikirimkan PSSI ke FIFA, disampaikan ke saya,”
Dan bagaimana tanggapan Menpora? (topskor.co.id)
“Domain negara adalah memastikan profesionalisme PT yang mengelola atau memiliki klub. Bagaimana klub bisa sehat jika PT pemilik klub tidak sehat? Bagaimana PT disebut sehat kalau gaji pemain ditunggak? Apakah disebut sehat kalau dokumen pajak tidak ada? Tidak ada juga NPWP, tidak ada laporan pembayaran. Ada banyak undang-undang yang dilanggar. UU Perseroan Terbatas, UU Perpajakan, UU Ketenagakerjaan, dan UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN).Maka dari itu FIFA perlu diberi penjelasan yang detail. Apa sebab dan masalah yang terjadi dalam pengelolaan kompetisi di Indonesia”
Hayo sekarang pendapat bidhuaners seperti apa?
