Infeksi saluran pernapasan akut atau sering disebut sebagai ISPA adalah terjadinya infeksi yang parah pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. Infeksi yang terjadi lebih sering disebabkan oleh virus meski bakteri juga bisa menyebabkan kondisi ini.
Dalam sebuah artikel pharmacytimes.com mengatakan bahwa antibiotik masih banyak diresepkan untuk infeksi saluran pernafasan akut. infeksi saluran pernapasan akut paling sering disebabkan oleh virus dan tidak memerlukan resep antibiotik, namun antibiotik masih banyak diresepkan.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam The American Journal of Managed Care melihat tren peresepan antibiotik untuk melihat apakah upaya baru yang dilakukan mencegah resep antibiotik telah bekerja.
Studi ini meneliti pasien yang didiagnosis Infeksi saluran pernapasan akut yang penyebabnya diduga virus, dari 54.656 pertemuan dipelajari, 49,4% diisi resep antibiotik.
Sebuah gejala kunci dapat membantu pasien dan penyedia menentukan apakah penyakit adalah infeksi bakteri atau virus.
Infeksi virus biasanya menimbulkan gejala pada banyak bagian tubuh dan menghasilkan dahak tidak berwarna. Mereka biasanya tidak menyebabkan demam, dan gejala berlangsung beberapa hari sampai seminggu.
Kontras dengan infeksi bakteri, yang umumnya tinggal di 1 daerah (tenggorokan, sinus, atau dada), menghasilkan dahak hijau atau kuning, yang mungkin disertai dengan demam, dan sering bertahan lebih dari 10 hari.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam The American Journal of Managed Care melihat tren peresepan antibiotik untuk melihat apakah upaya baru yang dilakukan mencegah resep antibiotik telah bekerja.
Studi ini meneliti pasien yang didiagnosis Infeksi saluran pernapasan akut yang penyebabnya diduga virus, dari 54.656 pertemuan dipelajari, 49,4% diisi resep antibiotik.
Belum ada obat yang efektif membunuh kebanyakan virus yang menyerang manusia. Pengobatan yang dilakukan biasanya hanya untuk meredakan gejala yang muncul akibat infeksi virus.
Apabila infeksi yang terjadi disebabkan oleh bakteri, serangkaian tes akan dilakukan untuk mengetahui jenis bakteri. Setelah itu, dokter bisa menentukan antibiotik yang paling tepat untuk membasmi bakteri penyebab infeksi.
Sumber:
http://www.alodokter.com/ispa
