Cara Pemerintah Jepang Tandai Kelayakan Rumah dan Gedung Pasca Gempa Kumamoto

Cara Pemerintah Jepang Tandai Kelayakan Rumah dan Gedung Pasca Gempa Kumamoto. 2 Gempa dashyat berkekuatan 6.3 dan 7.4 SR akhir April lalu menerjang Kumamoto, sebuah kota yang berada di tengah pulau Kyushu Jepang.

Total lebih dari 10.000 rumah dan gedung apartemen dinyatakan tidak layak huni, sekitar 5.400 buah rusak ada di pusat gempa Kota Mashiki seperti dilaporkan japantimes.co.jp. Jumlah rumah rusak ini 2 kali lipat dari gempa di Prefektur Niigata pada tahun 2004.

Pantauan bidhuan.id di tempat kejadian pada 5 Mei 2016, terlihat disetiap gedung telah ditempel 3 label dengan warna berbeda.

Warna merah menandakan unsafe atau tidak bisa dihuni, warna kuning berarti mengalami kerusakan tetapi masih bisa dihuni atau terbatas untuk dihuni. Sedangkan label hijau menandakan gedung atau rumah dinyatakan aman untuk dihuni.

1 of 6

Warga Jepang termasuk warga yang paling patuh terhadap himbauan pemerintahnya. Tidak jarang setelah diperbaiki, meminta agar diperiksa ulang sehingga rumah atau gedungnya mendapatkan label hijau. Dan itu semua gratis tanpa dikenakan biaya.

Selain itu, pemerintah setempat mengratiskan biaya sampah atau barang-barang rumah tangga yang rusak akibat gempa. Seperti kita ketahui, membuang barang elektronik seperti televisi rusak akan dikenakan biaya yang cukup mahal untuk biaya pembuangannya. Biaya yang dikenakan bisa mencapai 3000-5000 yen atau sekitar 350 sampai 550 ribu rupiah.

Hingga detik ini, gempa susulan masih terjadi berdasarkan data dari Japan Meterogical Agency.