Akhirnya Kemenpora melalui surat nomor 01386/MENPORA/IV/2015 untuk Kapolri tentang permohonan untuk tidak diterbitkan izin keramaian penyelenggaraan ISL membuahkan hasil. Kapolda Jatim dan juga Papua untuk laga 25-26 April 2015 sampai saat ini tidak memberikan izin keramaian. Tandanya pertandingan batal digelar.
Surat Menpora Sukses Rayu Kapolri Batalkan Laga ISL-QNB League 25 April. Informasi laga batal digelar didapat dari akun resmi Persegres Gresik United mengenai laga di hari Minggu, 26 April antara Gresik United vs PSM Makassar karena tidak mendapatkan izin dari Polda Jatim. Hal ini juga mengindikasikan laga Persela Lamongan VS Semen Padang, serta Arema vs Pelita Bandung Raya tidak bisa digelar.
[RESMI] Pertandingan Persegres vs PSM Makassar Minggu besok KEMUNGKINAN BESAR TIDAK BISA DIGELAR karena tidak mendapat ijin dr kepolisian.
— Persegres Gresik Utd (@PersegresFC) April 23, 2015
Padahal Semen Padang FC telah hadir di Lamongan dan telah uji coba lapangan
.@SemenpadangFCID sudah Mulai Latihan di Surajaya. pic.twitter.com/gtsK00tM3G foto oleh @hangga_pramana
— Persela Lamongan (@Persela_FC) April 24, 2015
Sementara itu, Persija Jakarta telah berangkat ke Papua kemarin malam, padahal laga resmi dibatalkan setelah pihak kepolisian setempat juga tidak memberikan izin
Update: Tim Persija malam ini sudah bertolak ke Jayapura. #GuePersija
— Persija Jakarta (@Persija_Jkt) April 23, 2015
Seperti dilansir bolaindo.com, ketua Panpel Persipura, Fahrudin Pasolo telah memastikan laga batal digelar
“Kami rugi ratusan juta, tapi yang paling rugi rakyat Papua secara ekonomi sosial dan budaya. Rekomendari sudah kami dapat dari Polda dan Polresta tadi jam 7 malam, tapi Mabes melarang, kami betul-betul kecewa berat,” kata Fachrudin, Kamis 23 April 2015.
Sesuai prediksi bidhuan sebelumnya, kondisi sepakbola di tanah air semakin ruwet. Bukan saatnya saling menyalahkan antara pihak pemerintah maupun PSSI. Solusi agar ISL-QNB League dan Divisi Utama tetap berjalan adalah hal utama, karena menyangkut hajat hidup orang banyak bahkan akan segera sampai ke telinga FIFA yang mungkin diinginkan oleh Menpora agar Indonesia diberi sanksi.