Mary Jane Fiesta Veloso, salah satu dari 9 terpidana mati kasus narkotika di Indonesia, menjadi trending topik dunia dengan #SaveMaryJaneVeloso yang kemudian diikuti #BiarkanHidup di Indonesia setelah eksekusi mati untuk Mary Jane ditunda. Meme Mary Jane dan komentar penundaan eksekusi menggema di twitter.
Ini Penyebab Mary Jane Jadi Perbincangan Hangat di Dunia yang dikumpulkan dari beberapa tweeps dalam bentuk meme maupun komentar netizen. Veloso dinyatakan bersalah pada 2010 karena menyelundupkan narkotika. Pekerja migran berusia 30 tahun itu bersikukuh dirinya adalah korban sindikat narkotika.
Berikut adalah beberapa tweeps yang sempat menjadi trending topik di dunia
Alasan sisi kemanusian menjadi mengemuka setelah gambar 2 anaknya Mark DAniel dan Mark Darren yang masing-maing berumur 12 dan 6 tahun tersebar di media sosial. Selain itu, kata-kata perpisahan dari Mary Jane terhadap anaknya membuat dunia merasa perlu untuk menyelamatkan Mary Jane dari eksekusi mati.
“Jika mama tidak pulang, hanya pikirkanlah bahwa mama telah di surga” adalah pesan Jane terhadap Darren. Sedangkan terhadap Daniel “Jangan berpikir bahwa saya mati karena melakukan kesalahan, banggalah bahwa mama kamu mati karena menutupi dosa orang lain”. Pesan lainnya, “Cintailah satu sama lain, jangan berantem, papa mu telah memiliki istri lain, saya akan mencubit kamu, jika merasakan sesuatu yang dingin, itu adalah saya”
Namun, dukungan untuk tetap dilaksanakan eksekusi juga tetap berkibar. Meme Presiden Jokowi yang meminta untuk respek terhadap aturan hukum di Indonesia serta beberapa tweeps pembelaan lainnya bertebaran.
Sementara itu, di kedutaan Indonesia di Filipina menjadi bulan-bulanan masa dengan meminta pembatalan eksekusi
Dilansir dari detik.com, 2 terpidana mati ditunda di eksekusi dengan alasan berbeda, Mary Jane ditunda karena pelaku yang diduga melakukan perdagangan manusia terhadap Mary Jane menyerahkan diri ke otoritas Filipina. Sedangkan Serge Areski Atlaoui, secara resmi ditunda karena layangkan perlawanan terhadap putusan PTUN yang menolak gugatannya terhadap grasi presiden.
Sampai saat ini yang telah dieksekusi adalah 8 orang yakni Belo (Ghana), Zainal Abidin (Indonesia), Raheem Agbajee Salame, Sylvester Obiekwe Nwolise dan Okwudili Oyatanze (Nigeria), Rodrigo Gularte (Brazil), Andrew Chan dan Myuran Sukumaran (Australia).
